Courtesy of Reuters
Koalisi Data Center Minta AS Pertahankan Aturan Subsidi Energi Bersih untuk AI
Mengajak Menteri Keuangan AS untuk mempertahankan aturan subsidi energi bersih yang ada agar pengembangan energi terbarukan tetap berjalan cepat dan mencegah perlambatan pembangunan tenaga listrik di tengah meningkatnya permintaan akibat perkembangan kecerdasan buatan.
16 Agt 2025, 01.27 WIB
70 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Koalisi Pusat Data mendesak pemerintah untuk mempertahankan aturan subsidi energi terbarukan.
- Perubahan aturan dapat berdampak negatif pada pengembangan kapasitas energi baru di AS.
- Industri pusat data memiliki kontribusi ekonomi yang signifikan dan berperan penting dalam memenuhi permintaan energi masa depan.
Amerika Serikat - Koalisi Data Center yang mewakili perusahaan besar seperti Google, Amazon, dan Microsoft meminta Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, untuk tidak mengubah aturan subsidi energi angin dan surya yang sudah berlaku. Mereka percaya aturan saat ini telah membantu industri energi terbarukan berkembang pesat dan bersaing dengan China.
Kelompok ini mengingatkan bahwa aturan yang lebih ketat dapat memperlambat pembangunan pembangkit listrik baru di tengah peningkatan kebutuhan daya listrik yang besar, khususnya untuk mendukung kecerdasan buatan dan ekonomi digital yang sedang tumbuh.
Presiden Donald Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif yang menginginkan pengetatan aturan mengenai kapan suatu proyek dinyatakan mulai konstruksi sehingga berhak mendapatkan subsidi energi bersih. Namun, aturan ini telah dipakai industri selama satu dekade.
Menurut perusahaan konsultan Clean Energy Associates, aturan baru yang lebih ketat ini berpotensi menyebabkan hilangnya sekitar 60 gigawatt kapasitas tenaga surya yang direncanakan hingga tahun 2030, sehingga menghambat ketersediaan listrik hijau.
Selama periode 2017-2023, industri data center di AS menyumbang sekitar 3,5 triliun dolar AS ke produk domestik bruto dan mempekerjakan lebih dari 600 ribu orang. Update pedoman terkait aturan subsidi energi dijadwalkan keluar pada tanggal 18 Agustus.
--------------------
Analisis Kami: Perubahan aturan ini dapat menjadi bumerang bagi AS dalam persaingan global energi terbarukan, terutama melawan China yang terus ekspansi pesat. Industri data center yang sangat bergantung pada listrik hijau harusnya didukung dengan kebijakan yang stabil agar inovasi dan ekspansi teknologi digital tetap berjalan lancar.
--------------------
Analisis Ahli:
Nichola Groom: Memberikan liputan mendalam atas tekanan yang dialami industri data center, menggambarkan bagaimana kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi sektor energi dan teknologi secara luas.
--------------------
What's Next: Jika aturan subsidi energi bersih diperketat, pembangunan proyek tenaga surya dan angin di AS akan melambat signifikan, menyebabkan kekurangan pasokan listrik untuk kebutuhan data center dan ekonomi digital yang berkembang.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/legal/litigation/data-center-owners-urge-us-treasury-keep-renewable-energy-subsidy-rules-2025-08-15/
[1] https://www.reuters.com/legal/litigation/data-center-owners-urge-us-treasury-keep-renewable-energy-subsidy-rules-2025-08-15/