Courtesy of YahooFinance
Apakah Boneka Chatbot A.I. Bisa Gantikan Layar untuk Anak-Anak?
Mengevaluasi efektivitas dan kekhawatiran penggunaan chatbot A.I. dalam boneka plushie sebagai alternatif screen time bagi anak-anak, serta dampaknya terhadap perkembangan dan interaksi anak.
17 Agt 2025, 02.39 WIB
23 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Mainan A.I. seperti Grem dapat mengurangi waktu layar, tetapi mungkin tidak menggantikan interaksi manusia yang penting.
- Ada kekhawatiran bahwa produk ini dapat mengalihkan rasa ingin tahu anak-anak ke dalam dunia digital.
- Penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan dampak psikologis dari mengizinkan anak-anak bermain dengan mainan berbasis A.I.
tidak disebutkan - Beberapa perusahaan startup meluncurkan boneka plushie yang dilengkapi dengan chatbot A.I. sebagai cara baru menghibur anak tanpa menggunakan perangkat layar seperti tablet atau televisi. Boneka ini dirancang agar anak-anak bisa berbicara dan bermain bersama mereka dengan harapan mengurangi waktu screen time yang sering mendapat kritik.
Amanda Hess dari The New York Times mencoba berinteraksi dengan salah satu boneka bernama Grem yang dikembangkan oleh startup Curio. Ia merasa interaksi dengan Grem terasa berbeda dan akhirnya membuatnya khawatir jika boneka itu malah menjadi pengganti kehadirannya sebagai orang tua.
Meski boneka-boneka ini tampil lucu dan menarik secara visual, Hess berargumen bahwa pada dasarnya mereka tetap menggunakan teknologi yang membuat anak-anak seolah-olah berinteraksi dengan perangkat yang sama seperti ponsel atau tablet. Jadi, bukan berarti anak benar-benar bebas dari pengaruh teknologi layar.
Setelah menguji, Hess sendiri memilih untuk melepas modul suara pada boneka tersebut sehingga anak-anak hanya bermain secara fisik dengan boneka tanpa chatbot. Setelah itu, mereka masih memperbolehkan anak menonton TV sebagai aktivitas berikutnya, menunjukkan bahwa boneka bukan solusi sempurna.
Kisah ini mengangkat pertanyaan penting tentang bagaimana teknologi baru harus digunakan untuk anak-anak dan menyoroti kebutuhan akan interaksi manusia yang nyata daripada bergantung pada perangkat teknologi, meski dikemas dalam bentuk mainan yang lucu sekalipun.
--------------------
Analisis Kami: Boneka chatbot A.I. memang menawarkan inovasi menarik untuk mengurangi screen time anak, tetapi tidak dapat menggantikan kehadiran dan peran aktif orang tua dalam perkembangan anak. Anak-anak butuh hubungan manusia yang autentik, bukan sekadar interaksi dengan mesin yang tanpa emosi sejati.
--------------------
Analisis Ahli:
Sherry Turkle: Teknologi yang terlalu canggih sebagai pengganti interaksi manusia dapat menyebabkan anak-anak kehilangan kemampuan berempati dan berkomunikasi secara emosional.
--------------------
What's Next: Ke depan, penggunaan boneka chatbot A.I. mungkin semakin populer sebagai pelengkap hiburan anak, tetapi akan memicu perdebatan lebih lanjut mengenai dampaknya terhadap interaksi sosial dan perkembangan emosional anak.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ai-powered-stuffed-animals-coming-193940290.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/ai-powered-stuffed-animals-coming-193940290.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari plushie A.I. seperti Grem?A
Tujuan dari plushie A.I. seperti Grem adalah untuk menyediakan alternatif interaksi bagi anak-anak alih-alih menggunakan layar.Q
Mengapa Amanda Hess merasa tidak nyaman dengan Grem?A
Amanda Hess merasa tidak nyaman dengan Grem karena ia merasa bahwa Grem lebih merupakan pengganti interaksi orang tua daripada sekadar mainan.Q
Apa yang dilakukan Hess sebelum membiarkan anak-anaknya bermain dengan Grem?A
Hess menghapus dan menyembunyikan kotak suara Grem sebelum membiarkan anak-anaknya bermain dengannya.Q
Apa kritik yang disampaikan terhadap mainan berbasis A.I. ini?A
Kritik yang disampaikan adalah bahwa mainan berbasis A.I. ini dapat mengarahkan rasa ingin tahu anak-anak ke dalam perangkat elektronik mereka.Q
Bagaimana Grem dibandingkan dengan mainan tradisional seperti teddy bear?A
Grem dianggap kurang menguntungkan dibandingkan teddy bear tradisional karena dapat mengurangi interaksi manusia yang nyata.