Kartel Rahasia Lampu Pijar 1924: Strategi Mengurangi Umur Produk Demi Untung
Courtesy of Veritasium

Kartel Rahasia Lampu Pijar 1924: Strategi Mengurangi Umur Produk Demi Untung

Menerangkan bagaimana kartel Feebas mengontrol pasar lampu pijar dengan strategi terencana mengurangi umur produk demi memaksimalkan keuntungan, serta dampak dan warisannya bagi konsumen dan industri secara global.

18 Jul 2025, 01.56 WIB
21 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Feebas Cartel menunjukkan dampak buruk dari kolusi industri terhadap konsumen dan pasar.
  • Obsolesensi terencana yang diperkenalkan oleh kartel telah menjadi praktik umum di banyak industri.
  • Konsumen perlu waspada terhadap produk yang dirancang untuk gagal dan mendorong transparansi dari produsen.
Geneva, Swiss - Pada tahun 1924, para pemimpin perusahaan lampu paling berpengaruh berkumpul secara rahasia di Geneva, Swiss, untuk membentuk kartel yang kemudian dikenal sebagai Feebas Cartel. Tujuan utama mereka adalah mengendalikan pasar global lampu pijar dan menghadapi masalah paradoksal: lampu yang terlalu tahan lama mengurangi frekuensi pembelian konsumen.
Kartel ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Phillips, Osram, dan International General Electric yang sepakat memangkas umur pakai lampu hingga hanya 1.000 jam. Kebijakan ini diberlakukan secara ketat dengan pengujian dan sanksi bagi perusahaan yang melanggar, sehingga memaksa seluruh jajaran menjadi bagian dari monopoli bersama.
Dampak paling terasa adalah penurunan kepercayaan konsumen karena produk sengaja dirancang untuk cepat rusak demi meningkatkan penjualan. Strategi ini dikenal sebagai planned obsolescence dan setelah kartel ini, ide tersebut menyebar ke berbagai industri lain seperti otomotif dan elektronik, membentuk budaya konsumtif yang masih berlangsung hingga kini.
Seiring waktu, respons dari regulator dan aktivis mulai muncul untuk menentang praktik tersebut dengan mendorong regulasi yang memperkuat transparansi dan perlindungan konsumen. Namun, menjalankan bisnis dengan mengutamakan profit tetap menjadi tantangan besar bagi konsumen dan masyarakat luas yang menginginkan produk tahan lama dan bernilai.
Kisah kartel Feebas menjadi pelajaran penting yang mengingatkan kita tentang bahaya kolusi industri dan etika bisnis. Di era modern dengan kemajuan teknologi, kesadaran konsumen semakin tinggi dan gerakan untuk hak perbaikan serta desain berkelanjutan terus berkembang sebagai upaya memperbaiki hubungan antara inovasi dan kepentingan publik.
--------------------
Analisis Kami: Kartel Feebas adalah contoh paling nyata bagaimana kolusi industri bisa merusak kepercayaan konsumen dan menekan kemajuan teknologi demi keuntungan sempit. Praktik seperti ini membuktikan perlunya pengawasan dan regulasi kuat agar inovasi benar-benar menguntungkan masyarakat luas, bukan hanya para pelaku pasar.
--------------------
Analisis Ahli:
Prof. Michael E. Porter: Kartel semacam Feebas menghambat kompetisi yang sehat dan inovasi, hasilnya adalah stagnasi pasar dan kerugian bagi konsumen. Strategi bisnis yang berorientasi jangka panjang harus fokus pada nilai tambah dan kepuasan pelanggan, bukan sekadar kontrol pasar dan peningkatan keuntungan sesaat.
Dr. Juliet Schor: Planned obsolescence memicu pemborosan sumber daya sekaligus menurunkan kepercayaan publik terhadap bisnis. Pendekatan berkelanjutan dan etis dalam desain produk dapat menjadi jalan keluar dari praktek merugikan ini.
--------------------
What's Next: Strategi planned obsolescence akan terus diadopsi dengan inovasi produk yang tampak efisien, namun masih dirancang agar tidak tahan lama sehingga memicu gerakan konsumen dan regulasi yang lebih ketat di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.youtube.com/watch?v=49NikeBCzWo

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama dari Feebas Cartel yang dibentuk pada tahun 1924?
A
Tujuan utama dari Feebas Cartel adalah untuk mengontrol pasokan lampu dan mengurangi masa pakai produk agar konsumen lebih sering membeli pengganti.
Q
Mengapa produsen lampu merasa perlu untuk mengurangi masa pakai produk mereka?
A
Produsen lampu merasa perlu mengurangi masa pakai produk karena lampu yang tahan lama mengurangi frekuensi pembelian dan, dengan demikian, mengancam keuntungan mereka.
Q
Apa dampak dari tindakan kartel terhadap konsumen?
A
Dampak tindakan kartel terhadap konsumen termasuk peningkatan biaya rumah tangga karena lampu perlu diganti lebih sering dan erosi kepercayaan terhadap produsen.
Q
Bagaimana kartel ini mengawasi kepatuhan anggotanya terhadap standar masa pakai lampu?
A
Kartel ini mengawasi kepatuhan anggotanya dengan mewajibkan pengujian lampu untuk memastikan bahwa masa pakai tidak melebihi standar 1.000 jam dan mengenakan denda bagi yang melanggar.
Q
Apa warisan yang ditinggalkan oleh Feebas Cartel dalam industri dan budaya konsumen?
A
Warisan yang ditinggalkan oleh Feebas Cartel termasuk populerisasi obsolesensi terencana sebagai strategi bisnis, yang kemudian diadopsi oleh berbagai industri lainnya.

Artikel Serupa

Potensi dan Tantangan Generative AI dalam Meningkatkan Produktivitas Ekonomi ASYahooFinance
Teknologi
19 hari lalu
96 dibaca

Potensi dan Tantangan Generative AI dalam Meningkatkan Produktivitas Ekonomi AS

Pertarungan Keadilan di Industri Truk: Menguak Transparansi Broker yang TersembunyiYahooFinance
Bisnis
1 bulan lalu
54 dibaca

Pertarungan Keadilan di Industri Truk: Menguak Transparansi Broker yang Tersembunyi

Braess’s Paradox: Kenapa Menambah Jalan Bisa Membuat Macet Malah BerkurangVeritasium
Sains
1 bulan lalu
5 dibaca

Braess’s Paradox: Kenapa Menambah Jalan Bisa Membuat Macet Malah Berkurang

Kisah Nyata Citicorp Center: Kesalahan Desain dan Tindakan Etis yang MenyelamatkanVeritasium
Finansial
3 bulan lalu
34 dibaca

Kisah Nyata Citicorp Center: Kesalahan Desain dan Tindakan Etis yang Menyelamatkan

Dampak Besar Tarif Baru Trump terhadap Bisnis dan Rantai Pasok GlobalTechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
135 dibaca

Dampak Besar Tarif Baru Trump terhadap Bisnis dan Rantai Pasok Global

Revolusi Smart Contracts: Mengubah Cara Kita Membuat dan Menegakkan JanjiForbes
Finansial
6 bulan lalu
100 dibaca

Revolusi Smart Contracts: Mengubah Cara Kita Membuat dan Menegakkan Janji