Courtesy of Veritasium
Revolusi Baterai Lithium-Ion: Dari Krisis Minyak Hingga Teknologi Masa Depan
Menyampaikan sejarah dan perkembangan baterai lithium-ion yang merevolusi teknologi penyimpanan energi sekaligus menggarisbawahi pentingnya inovasi berkelanjutan untuk mencapai baterai yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan di masa depan.
07 Agt 2025, 22.02 WIB
30 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Baterai lithium-ion telah merevolusi teknologi portabel dan mengubah cara kita menggunakan perangkat elektronik.
- Meskipun menawarkan banyak keuntungan, baterai lithium-ion juga memiliki risiko yang perlu dikelola dengan hati-hati.
- Inovasi berkelanjutan dalam teknologi baterai penting untuk mencapai keberlanjutan dan memenuhi kebutuhan energi masa depan.
New York, Amerika Serikat; Oxford, Inggris; Tokyo, Jepang - Pada tahun 1980-an, baterai isi ulang masih memiliki densitas energi yang sangat rendah dan butuh waktu lama untuk mengisi daya, membuat perangkat elektronik jadi berat dan kurang praktis. Krisis minyak 1970-an memperjelas bahwa dunia perlu beralih ke sumber energi alternatif, terutama untuk menghidupkan kendaraan listrik yang pernah populer pada awal abad ke-20.
Stanley Whittingham mempelajari bahan katoda titanium disulfida dan mulai menggunakan lithium sebagai ion pembawa muatan. Penemuannya menghasilkan baterai dengan voltase dua kali lebih tinggi dari sebelumnya, tapi masalah keselamatan muncul karena pembentukan dendrit lithium yang dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan, sehingga program ini sempat dihentikan.
John B. Goodenough menemukan bahwa mengganti katoda dengan lithium cobalt oxide meningkatkan voltase baterai sampai 4 volt dan mengurangi risiko dari penggunaan lithium metal. Namun, hambatan birokrasi dan ketidakberminatan industri menunda pemanfaatan teknologi ini secara luas.
Kemudian Akira Yoshino berhasil mengembangkan anoda berbasis karbon yang lebih aman dan tahan lama, sehingga baterai lithium-ion menjadi stabil dan bisa diproduksi secara komersial. Sony meluncurkan baterai ini di Handycam tahun 1991, yang kemudian membuka era baru untuk perangkat elektronik portabel dan kendaraan listrik.
Sejak itu, harga baterai lithium-ion menurun drastis dan teknologi semakin maju, mendukung berkembangnya mobil listrik dan berbagai perangkat modern. Meski begitu, masalah keamanan kebakaran baterai dan dampak lingkungan dari penambangan bahan baku seperti lithium dan kobalt tetap menjadi tantangan yang harus diatasi di masa mendatang.
--------------------
Analisis Kami: Meskipun lithium-ion telah merevolusi dunia teknologi, terlalu bergantung pada material langka dan berisiko seperti lithium dan kobalt jelas bukan solusi jangka panjang. Saatnya fokus lebih besar pada penelitian material baru dan desain baterai yang dapat menggabungkan efisiensi tinggi dengan keselamatan serta keberlanjutan lingkungan.
--------------------
Analisis Ahli:
John B. Goodenough: Inovasi katoda lithium cobalt oxide membuka kemungkinan voltase lebih tinggi yang fundamental untuk baterai modern.
Akira Yoshino: Pemilihan anoda karbon adalah kunci keamanan dan keberhasilan komersialisasi baterai lithium-ion.
Stanley Whittingham: Penemuan awal memicu revolusi meskipun masih memiliki masalah besar seperti dendrit lithium.
--------------------
What's Next: Di masa depan, teknologi baterai akan terus berkembang menuju solusi yang lebih aman, murah, cepat mengisi, dan berkelanjutan, dengan penggunaan material alternatif selain lithium demi mengatasi keterbatasan sumber daya dan isu lingkungan.
Referensi:
[1] https://www.youtube.com/watch?v=AGglJehON5g
[1] https://www.youtube.com/watch?v=AGglJehON5g
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi tantangan utama baterai pada awal tahun 1980-an?A
Tantangan utama baterai pada awal tahun 1980-an adalah densitas energi yang rendah, yang membuat perangkat seperti telepon seluler dan laptop menjadi besar dan tidak efisien.Q
Siapa yang menemukan baterai lithium-ion dan apa inovasinya?A
Baterai lithium-ion ditemukan oleh Stanley Whittingham, yang mengembangkan desain awal dengan menggunakan lithium sebagai bahan anoda.Q
Mengapa lithium-ion lebih baik dibandingkan dengan baterai sebelumnya?A
Lithium-ion lebih baik dibandingkan baterai sebelumnya karena memiliki densitas energi yang lebih tinggi dan dapat diisi ulang dengan efisiensi hampir 99,9%.Q
Apa risiko yang terkait dengan penggunaan baterai lithium-ion?A
Risiko yang terkait dengan penggunaan baterai lithium-ion termasuk pembentukan dendrit yang dapat menyebabkan korsleting dan kebakaran.Q
Mengapa penting untuk menemukan alternatif baterai selain lithium-ion?A
Mencari alternatif baterai penting untuk mengurangi ketergantungan pada lithium dan mengatasi tantangan lingkungan serta etika dalam penambangan.