Courtesy of Reuters
Penemuan Sadis 14 Korban Ritual Berusia 3.000 Tahun di Peru Mengungkap Budaya Kuno
Mengungkap praktik ritual dan pemujaan leluhur pada budaya kuno Peru melalui penemuan arkeologis sisa-sisa korban persembahan manusia 3.000 tahun lalu untuk memperdalam pemahaman sejarah awal peradaban di wilayah tersebut.
08 Agt 2025, 07.03 WIB
3 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan sisa-sisa korban pengorbanan manusia memperlihatkan praktik ritual kuno di Peru.
- Budaya Cupisnique merupakan peradaban yang memiliki sejarah penting sebelum kedatangan Inca.
- Pentingnya penggalian di La Libertad dalam memahami arsitektur dan ritual kuno di Peru.
La Libertad, Peru - Para arkeolog baru-baru ini menemukan jasad 14 orang yang berumur sekitar 3.000 tahun di dekat sebuah kuil ritual di pesisir utara Peru. Jasad-jasad ini diyakini sebagai korban pengorbanan manusia yang dilakukan oleh budaya kuno Cupisnique, peradaban yang hidup lebih dari 1.000 tahun sebelum Kekaisaran Inca.
Beberapa jasad ditemukan dengan posisi telungkup dan tangan diikat di belakang punggung. Posisi ini dianggap sebagai tanda khas dari pengorbanan manusia dalam ritual mereka. Luka dan trauma pada jasad juga menunjukkan bahwa mereka mengalami kekerasan selama hidup mereka.
Berbeda dengan makam lain di Peru yang seringkali memiliki barang-barang mewah sebagai persembahan, jasad-jasad ini ditemukan di dalam lubang sederhana di atas gundukan pasir tanpa harta atau persembahan apapun. Ini menandakan bahwa korban ini tidak mendapat perlakuan khusus setelah kematiannya.
Penemuan ini terjadi di wilayah La Libertad, sekitar 675 kilometer utara dari ibu kota Peru, Lima. Temuan ini menjadi tambahan penting di antara situs arkeologi terkenal seperti Machu Picchu dan garis Nazca, yang telah banyak dipelajari sebelumnya.
Penelitian lanjutan dari temuan ini diharapkan dapat membuka lebih banyak informasi mengenai arsitektur ritual dan cara penghormatan terhadap leluhur di masa lampau, serta memberikan gambaran baru tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat kuno di wilayah tersebut.
--------------------
Analisis Kami: Temuan ini sangat penting karena menunjukkan bahwa pengorbanan manusia sudah menjadi bagian dari ritual kuno jauh sebelum zaman Inca, yang memperlihatkan kompleksitas spiritual masyarakat kuno di pesisir utara Peru. Pendekatan sederhana dalam pemakaman menggambarkan adanya hierarki sosial yang berbeda dari yang selama ini diperkirakan dalam budaya pra-Columbus.
--------------------
Analisis Ahli:
Henri Tantalean: Penemuan ini menunjukkan bahwa cara penguburan dan tanda kekerasan yang dialami jasad-jasad tersebut merupakan bukti kuat adanya pengorbanan manusia sebagai bagian dari ritual budaya Cupisnique.
--------------------
What's Next: Penemuan ini dapat memicu penelitian lebih lanjut tentang praktik ritual awal di Peru dan mengubah pemahaman tentang arsitektur ritual serta pemujaan leluhur dalam kebudayaan pra-Inca.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/science/peruvian-temple-offers-clues-into-3000-year-old-human-sacrifices-2025-08-07/
[1] https://www.reuters.com/science/peruvian-temple-offers-clues-into-3000-year-old-human-sacrifices-2025-08-07/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di pesisir utara Peru?A
Arkeolog menemukan sisa-sisa 14 orang yang diduga korban pengorbanan manusia berusia 3.000 tahun.Q
Siapa yang memimpin penggalian di kuil Puemape?A
Henri Tantalean adalah arkeolog yang memimpin penggalian di kuil Puemape.Q
Apa yang menunjukkan cara penguburan korban yang ditemukan?A
Korban ditemukan dalam posisi yang tidak biasa, seperti dibaringkan tengkurap dengan tangan terikat, yang menunjukkan praktik pengorbanan manusia.Q
Kapan budaya Cupisnique berkembang?A
Budaya Cupisnique berkembang lebih dari seribu tahun sebelum kedatangan bangsa Inca.Q
Mengapa penemuan ini penting bagi sejarah Peru?A
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang praktik ritual dan budaya kuno di Peru.