Courtesy of Reuters

Otak Korban Herculaneum Terbakar dan Berubah Jadi Kaca Akibat Letusan Vesuvius

28 Feb 2025, 00.28 WIB

138 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penemuan otak yang berubah menjadi kaca adalah fenomena unik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Letusan Gunung Vesuvius menyebabkan kematian instan bagi penduduk Herculaneum.
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang perilaku awan abu vulkanik yang berbahaya.

Penemuan mengejutkan terjadi ketika para ilmuwan memeriksa sisa-sisa seorang pria yang meninggal di tempat tidur di kota kuno Herculaneum setelah letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Mereka menemukan fragmen gelap yang mirip obsidian di dalam tengkoraknya, yang ternyata adalah otaknya yang telah berubah menjadi kaca akibat suhu tinggi. Proses ini terjadi ketika awan abu panas tiba-tiba turun dan membunuh semua penduduk dengan cepat. Penelitian menunjukkan bahwa otak pria tersebut mengalami vitrifikasi, yaitu perubahan menjadi kaca, akibat paparan suhu setidaknya 510 derajat Celsius dan pendinginan yang cepat.

Penemuan ini adalah satu-satunya kasus yang tercatat di dunia di mana sisa-sisa organik manusia atau hewan mengalami vitrifikasi. Para peneliti menemukan bahwa meskipun otak pria tersebut telah berubah menjadi kaca, struktur biologisnya tetap terjaga dengan baik. Penelitian ini membantu kita memahami lebih baik bagaimana bencana letusan gunung berapi dapat terjadi dan dampaknya terhadap manusia.

Referensi:
[1] https://www.reuters.com/science/mount-vesuvius-eruption-turned-mans-brain-into-glass-heres-how-it-happened-2025-02-27/

Analisis Kami

"Penemuan vitrifikasi otak ini adalah bukti luar biasa bagaimana alam bisa menciptakan kondisi preservasi yang nyaris mustahil secara alami. Ini memperkaya metode ilmiah untuk mempelajari korban bencana vulkanik dan sekaligus memperingatkan akan bahaya-ledakan vulkanik yang cepat dan intensif bagi kehidupan manusia."

Analisis Ahli

Pier Paolo Petrone

"Fenomena ini adalah satu-satunya kasus vitrifikasi organik manusia yang terdokumentasi, memberi kita gambaran baru tentang efek letusan vulkanik terhadap tubuh manusia."

Guido Giordano

"Penelitian ini menonjolkan pentingnya memahami perilaku awan panas vulkanik yang masih sangat kurang dipelajari, demi meningkatkan keselamatan manusia di daerah rawan letusan."

Prediksi Kami

Penemuan ini dapat membuka peluang penelitian baru dalam bidang forensik dan paleontologi mengenai preservasi organik secara tidak lazim akibat fenomena vulkanik ekstrem di masa lampau.