Courtesy of Forbes

Teknologi AI dan Sinar-X Membuka Rahasia Gulungan Romawi Berusia 2.000 Tahun

07 Feb 2025, 22.42 WIB

278 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Gulungan kuno PHerc. 172 menawarkan wawasan baru tentang teks kuno yang hilang.
Kolaborasi antara ilmuwan dan masyarakat dapat membantu mengungkap sejarah yang terlupakan.
Teknologi modern seperti AI dan sinar-X dapat membuka kembali pengetahuan dari masa lalu.

Para ilmuwan menggunakan teknologi pencitraan X-ray dan kecerdasan buatan (AI) untuk meneliti gulungan papirus Romawi berusia 2.000 tahun yang terbakar saat letusan Gunung Vesuvius. Gulungan ini, yang dikenal sebagai PHerc. 172, ditemukan di perpustakaan Bodleian di Universitas Oxford, Inggris. Penelitian ini menunjukkan bahwa gulungan tersebut memiliki lebih banyak teks yang dapat dibaca dibandingkan gulungan Herculaneum lainnya. Dengan bantuan AI, para peneliti berhasil menghasilkan gambar pertama yang menunjukkan isi gulungan tersebut, termasuk kolom teks Yunani yang terlihat jelas.

Para ahli dari Universitas Oxford percaya bahwa penulis gulungan ini adalah filsuf Epicurean, Philodemus, yang juga dikenal menulis banyak buku yang ditemukan di perpustakaan Herculaneum. Mereka telah mengidentifikasi beberapa kata dalam teks, seperti "bodoh" dan "jijik," yang sering muncul dalam tulisan Philodemus. Penelitian ini tidak hanya melibatkan ilmuwan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk membantu menerjemahkan gulungan-gulungan kuno ini, dengan harapan dapat mengungkap lebih banyak wawasan dari masa lalu.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/lesliekatz/2025/02/07/ai-peers-inside-burned-2000-year-old-vesuvius-scroll-and-finds-disgust/

Analisis Kami

"Penggunaan sinar-X dan AI dalam membaca gulungan papirus ini merupakan terobosan luar biasa yang menggabungkan teknologi tinggi dengan ilmu humaniora; ini membuktikan bahwa ilmu modern dapat membuka kembali misteri sejarah yang telah lama terkunci. Namun, tantangan terbesar tetap pada interpretasi bahasa dan konteksnya, yang mengharuskan kolaborasi erat antara teknologi dan para ahli bahasa kuno."

Analisis Ahli

Brent Seales

"Teknologi AI memungkinkan ekstraksi teks yang belum pernah terjadi sebelumnya dari gulungan yang sangat rapuh, membuka kemungkinan baru dalam studi manuskrip kuno."

Richard Ovenden

"Kolaborasi antara ilmuwan komputer, pustakawan, dan ahli klasik membawa momen bersejarah dalam mengakses karya-karya kuno yang sebelumnya tersembunyi."

Prediksi Kami

Di masa depan, kombinasi antara kemajuan teknologi AI dan kolaborasi para ahli akan memungkinkan pembacaan penuh dan penerjemahan gulungan-gulungan kuno, membuka jendela baru untuk memahami filsafat dan ilmu pengetahuan dari zaman Romawi kuno.