Courtesy of InterestingEngineering
Material Kristal Baru yang Bisa "Bernafas" Buka Jalan Energi Bersih dan Bangunan Pintar
Untuk memperkenalkan material logam oksida baru yang mampu menghirup dan menghembuskan oksigen secara berulang tanpa kehilangan kekuatan, yang berpotensi mengubah teknologi energi bersih, perangkat pintar, dan material bangunan efisien.
17 Agt 2025, 21.33 WIB
7 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Material baru dapat mengubah cara kita menggunakan energi dengan mengontrol oksigen.
- Penemuan ini menunjukkan potensi besar dalam teknologi energi bersih dan material pintar.
- Struktur kristal stabil dapat beroperasi dalam kondisi yang lebih praktis dibandingkan material sebelumnya.
Busan, Korea Selatan - Para ilmuwan dari Korea Selatan dan Jepang menciptakan material baru yang mampu menghirup dan menghembuskan oksigen tanpa henti. Material ini terdiri dari logam oksida strontium, besi, dan kobalt yang unik karena dapat beroperasi dalam kondisi yang lebih ringan dibandingkan material sejenis sebelumnya.
Salah satu ciri utama material ini adalah kemampuannya untuk melepaskan dan menyerap oksigen secara berulang tanpa mengalami kerusakan struktur. Hal ini sangat penting untuk aplikasi seperti sel bahan bakar padat, yang menghasilkan listrik dari hidrogen dengan emisi rendah.
Selain itu, material ini memungkinkan pengembangan perangkat baru seperti transistor termal yang bisa mengatur aliran panas sama seperti saklar listrik, serta jendela pintar yang bisa menyesuaikan panas masuk berdasarkan kondisi cuaca untuk meningkatkan efisiensi energi bangunan.
Material ini tetap stabil karena hanya ion kobalt yang mengalami perubahan saat proses menyerap atau melepaskan oksigen. Proses ini dapat dibalik sepenuhnya sehingga materialnya dapat kembali seperti semula setiap kali oksigen dimasukkan kembali.
Para ilmuwan menganggap penemuan ini sebagai langkah besar untuk menciptakan bahan pintar yang dapat beradaptasi secara real time, yang diharapkan dapat membawa perubahan besar dalam bidang energi bersih, elektronik canggih, dan konstruksi ramah lingkungan.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan material ini bisa menjadi game changer dalam bidang teknologi energi dan material bangunan karena mengatasi masalah degradasi dan kebutuhan suhu ekstrem. Jika teknologi ini dapat dikomersialisasikan dengan biaya yang terjangkau, dampaknya terhadap pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi akan sangat signifikan.
--------------------
Analisis Ahli:
Hyoungjeen Jeen: Penemuan kemampuan 'bernapas' material ini membuka jalan baru dalam mengontrol oksigen secara real time yang sangat penting untuk energi bersih dan teknologi pintar.
Hiromichi Ohta: Ini adalah langkah maju menuju material pintar yang dapat beradaptasi secara dinamis, menunjang berbagai aplikasi teknologi masa depan.
--------------------
What's Next: Di masa depan, material ini akan menjadi dasar pengembangan perangkat energi bersih dan material pintar yang lebih efisien, tahan lama, dan ramah lingkungan yang dapat digunakan secara luas di berbagai industri.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/scientists-discover-oxygen-breathing-crystal
[1] https://interestingengineering.com/energy/scientists-discover-oxygen-breathing-crystal
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh tim ilmuwan di Korea Selatan dan Jepang?A
Tim ilmuwan menemukan material baru yang merupakan oksida logam dari strontium, besi, dan kobalt yang dapat mengeluarkan dan menyerap oksigen.Q
Apa manfaat dari material baru yang dapat 'bernapas' oksigen?A
Material ini dapat digunakan dalam sel bahan bakar yang lebih efisien, transistor termal, dan jendela pintar yang menghemat energi.Q
Siapa yang memimpin penelitian ini?A
Penelitian ini dipimpin oleh profesor Hyoungjeen Jeen dari Pusan National University.Q
Sebutkan beberapa aplikasi potensial dari material ini.A
Beberapa aplikasi potensial termasuk sel bahan bakar, perangkat termal pintar, dan material bangunan yang ramah lingkungan.Q
Mengapa struktur kristal ini dianggap stabil?A
Struktur kristal ini stabil karena hanya ion kobalt yang tereduksi dan dapat kembali ke bentuk semula setelah proses pengeluaran oksigen.