Courtesy of CNBCIndonesia
BRIN Ungkap Bukti Tsunami Raksasa di Selatan Jawa, Peringatan Serius!
Memberikan peringatan mengenai potensi ancaman megatsunami di wilayah selatan Jawa berdasarkan bukti paleotsunami, serta mendorong integrasi risiko tsunami dalam perencanaan pembangunan dan peningkatan kesadaran masyarakat.
16 Agt 2025, 21.15 WIB
39 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tsunami raksasa di selatan Jawa memiliki siklus kejadian yang berulang dan perlu diwaspadai.
- Pembangunan infrastruktur di daerah rawan tsunami harus mempertimbangkan risiko bencana dan sejarahnya.
- Edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian saat terjadi bencana.
Jawa Selatan, Indonesia - Penelitian terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap bukti ilmiah tentang tsunami raksasa yang pernah menerjang wilayah selatan Jawa ribuan tahun lalu. Temuan ini penting karena menunjukkan ancaman nyata yang masih mengintai kawasan padat penduduk tersebut.
Para peneliti menemukan lapisan sedimen tsunami purba berumur sekitar 1.800 tahun di berbagai lokasi seperti Lebak, Pangandaran, dan Kulon Progo. Riset ini menggunakan teknik analisis cermat seperti mikrofauna, unsur kimia, dan radiokarbon untuk memvalidasi data.
Temuan menunjukkan bahwa tsunami besar terjadi secara berulang setiap 600 hingga 800 tahun. Ini artinya tsunami berikutnya bukan lagi soal apakah akan terjadi, tapi kapan akan terjadi, sehingga perlu diantisipasi sejak sekarang.
Pembangunan infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, dan kawasan industri di selatan Jawa saat ini belum sepenuhnya memperhatikan risiko tsunami, yang dapat berakibat fatal baik secara korban jiwa maupun ekonomi. Peningkatan kesadaran dan perencanaan berbasis risiko sangat diperlukan.
BRIN mendorong penggunaan data paleotsunami dalam tata ruang dan mitigasi bencana serta peningkatan edukasi kebencanaan di masyarakat dan sekolah. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan cepat evakuasi saat terjadi gempa kuat di dekat pantai.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan ini menggarisbawahi betapa pentingnya integrasi ilmu pengetahuan geologi dalam perencanaan pembangunan di kawasan rawan bencana. Tanpa langkah-langkah mitigasi yang matang dan edukasi yang berkelanjutan, potensi korban jiwa dan kerugian ekonomi dari tsunami di selatan Jawa bisa sangat besar.
--------------------
Analisis Ahli:
Purna Sulastya Putra: Paleotsunami menunjukkan siklus berulang tsunami raksasa, semakin menegaskan perlunya kesiapsiagaan dan perencanaan pemanfaatan wilayah yang lebih berwawasan risiko.
--------------------
What's Next: Wilayah pesisir selatan Jawa akan menghadapi risiko megatsunami dalam beberapa dekade mendatang jika mitigasi dan kesadaran risiko tidak segera ditingkatkan secara serius.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250816192856-37-658730/brin-ungkap-prediksi-jadwal-megathrust-tsunami-raksasa-di-selatan-jawa
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250816192856-37-658730/brin-ungkap-prediksi-jadwal-megathrust-tsunami-raksasa-di-selatan-jawa
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh BRIN terkait dengan tsunami di selatan Jawa?A
BRIN menemukan bukti ilmiah tentang keberadaan tsunami raksasa yang pernah melanda wilayah selatan Jawa ribuan tahun lalu.Q
Mengapa riset paleotsunami ini penting untuk dilakukan?A
Riset ini penting karena ancaman tsunami raksasa belum sepenuhnya dipahami dan diantisipasi, sementara pembangunan infrastruktur terus berkembang.Q
Apa yang menjadi tantangan dalam penelitian sedimen tsunami?A
Tantangan dalam penelitian sedimen tsunami adalah tidak semua endapan dapat terawetkan dengan baik dan membedakannya dari sedimen akibat proses lain seperti banjir.Q
Bagaimana siklus kejadian tsunami raksasa di selatan Jawa?A
Siklus kejadian tsunami raksasa di selatan Jawa diperkirakan berlangsung sekitar 600-800 tahun.Q
Apa yang harus dilakukan masyarakat jika terjadi gempa kuat di dekat pantai?A
Masyarakat harus segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi jika terjadi gempa kuat di dekat pantai, tanpa menunggu sirene atau pemberitahuan.