Courtesy of TheVerge

Inggris Batalkan Aturan Memaksa Apple Buka Data Enkripsi Pengguna

Menginformasikan bahwa Inggris membatalkan mandat untuk memaksa Apple memberikan akses backdoor ke data terenkripsi warga Amerika, menjaga privasi dan hak sipil warga di tengah tekanan diplomatik antara AS dan Inggris.

19 Agt 2025, 16.11 WIB

126 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

UK telah mencabut perintah akses backdoor kepada Apple.
Tulsi Gabbard berperan penting dalam menjaga privasi data warga AS.
Persetujuan baru antara AS dan UK menyoroti pentingnya perlindungan data dan hak sipil.

London , United Kingdom - Awal tahun ini, Pemerintah Inggris mengeluarkan perintah rahasia yang mengharuskan Apple memberi akses pintu belakang ke data terenkripsi pengguna di seluruh dunia melalui layanan iCloud mereka. Perintah ini memicu kontroversi besar, sebab dianggap berpotensi melanggar privasi banyak pengguna, terutama warga Amerika.

Menanggapi hal ini, Apple memutuskan menarik layanan Advanced Data Protection (ADP), yang menawarkan enkripsi tingkat tinggi untuk iCloud, dari pasar Inggris dan melawan perintah tersebut secara hukum. Keputusan Apple menunjukkan keberaniannya mempertahankan keamanan data pelanggannya meskipun dalam tekanan dari pemerintah.

Pemerintah Amerika Serikat kemudian turut campur dan menilai apakah perintah Inggris bertentangan dengan perjanjian CLOUD Act yang melarang kedua negara untuk saling menuntut data warga negara satu sama lain. Hal ini memicu ketegangan diplomatik antara kedua negara terkait bagaimana data pribadi dilindungi.

Tulsi Gabbard, Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, mengumumkan bahwa Inggris kini telah membatalkan perintahnya yang mewajibkan Apple membuka akses ke data terenkripsi warga Amerika. Ini adalah kemenangan penting bagi privasi warga dan hak sipil di masa digital seperti sekarang.

Meski demikian, belum jelas apakah Apple akan mengembalikan layanan ADP di Inggris setelah keputusan ini. Perdebatan tentang kebijakan perlindungan data dan keseimbangan antara keamanan nasional dan privasi pribadi masih akan terus berlanjut di masa depan.

Referensi:
[1] https://theverge.com/news/761240/uk-apple-us-encryption-back-door-demands-dropped

Analisis Kami

"Keputusan Inggris untuk mundur dari permintaan akses backdoor menunjukkan bahwa tekanan diplomatik dan kepentingan privasi memang bisa mendorong perubahan kebijakan besar di era digital ini. Namun, ketidakpastian masih tetap ada terkait bagaimana perusahan teknologi dan pemerintah akan menyeimbangkan keamanan nasional dan privasi pribadi ke depannya."

Analisis Ahli

Bruce Schneier

"Ini adalah contoh klasik dari konflik antara keamanan nasional dan privasi pengguna. Mundurnya Inggris adalah kemenangan kecil bagi privasi digital, tapi tantangan nyata masih ada dalam pengaturan global."

Eva Galperin

"Langkah ini memperlihatkan pentingnya kolaborasi internasional yang transparan untuk melindungi data pengguna tanpa mengorbankan hak sipil, dan Apple berperan penting sebagai penjaga privasi."

Prediksi Kami

Kemungkinan Apple akan mempertimbangkan untuk mengembalikan layanannya di Inggris dengan syarat perlindungan yang lebih kuat terhadap data pengguna, dan ini bisa menjadi preseden penting dalam regulasi data pribadi serta kerja sama internasional di masa depan.