Courtesy of YahooFinance
Web3 dan AI: Kepemilikan dan Kepercayaan Baru Melampaui Big Tech
Menjelaskan perbedaan mendasar antara AI yang dimiliki dan dikendalikan oleh perusahaan besar dengan AI berbasis Web3 yang menawarkan kepemilikan langsung bagi pengguna serta transparansi penuh melalui teknologi blockchain.
21 Agt 2025, 05.07 WIB
60 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Web3 AI agents memberikan model kepemilikan yang berbeda dibandingkan dengan AI tradisional.
- Desentralisasi menawarkan transparansi dan kepercayaan yang lebih besar dalam penggunaan AI.
- Adopsi crypto semakin meningkat, menciptakan peluang bagi platform yang menggabungkan AI dan blockchain.
Artificial intelligence (AI) dan teknologi blockchain mulai bersatu, namun ada perbedaan besar dalam cara perusahaan besar dan platform Web3 memanfaatkan gabungan teknologi ini. Perusahaan besar seperti Google dan Amazon akan menggunakan blockchain hanya jika dapat meningkatkan keuntungan dan harga saham mereka.
Baca juga: Goldman Sachs Memperkenalkan AI Devin: Masa Depan Pengembang Perangkat Lunak di Wall Street
Sebaliknya, platform Web3 menghadirkan model kepemilikan yang berbeda dimana AI agents dimiliki secara pribadi oleh pengguna melalui private keys. Ini berarti AI tersebut tidak dapat dimatikan, disita, atau diubah oleh pihak ketiga secara sepihak.
Salah satu keunggulan utama dari AI di Web3 adalah transparansi penuh. Semua aktivitas dan proses pelatihan AI dapat dilacak di blockchain sehingga pengguna dapat memahami dengan jelas bagaimana AI bekerja, bukan sebagai sistem hitam yang sulit dipahami.
Dengan meningkatnya adopsi mata uang kripto oleh perusahaan dan pemerintah, Web3 diperkirakan akan menarik banyak perhatian dari pengembang dan investor. Hal ini membuka peluang besar untuk pengembangan aplikasi di berbagai sektor, termasuk rantai pasok dan identitas digital.
Gabungan AI dan blockchain di Web3 bisa mengubah cara kita menggunakan teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari, membuatnya lebih terpercaya, selalu aktif, dan mendukung berbagai aplikasi bisnis secara efisien dan transparan.
--------------------
Analisis Kami: Integrasi AI dengan blockchain memberi peluang revolusioner untuk mendemokratisasikan akses dan kontrol terhadap teknologi canggih ini. Namun, tantangan teknis dan adopsi massal masih harus dijawab agar tidak hanya menjadi konsep idealis semata.
--------------------
Analisis Ahli:
Natalia Ameline: Perusahaan besar fokus pada keuntungan saham dan akan mengadopsi blockchain hanya jika menguntungkan, sementara Web3 menawarkan kepemilikan dan transparansi yang sesungguhnya bagi pengguna.
--------------------
What's Next: Di masa depan, platform Web3 yang menggabungkan AI dan blockchain akan semakin dominan, menyediakan solusi AI yang lebih transparan, terdesentralisasi, dan dapat dipercaya ketimbang yang dikendalikan oleh perusahaan besar.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/web3-ai-agents-offer-ownership-220714259.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/web3-ai-agents-offer-ownership-220714259.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan Web3 AI agents?A
Web3 AI agents adalah agen kecerdasan buatan yang beroperasi di platform desentralisasi, memungkinkan pengguna memiliki kontrol penuh.Q
Bagaimana perbedaan antara pendekatan AI Big Tech dan Web3?A
Pendekatan AI Big Tech berfokus pada peningkatan pendapatan dan harga saham, sementara Web3 menawarkan model kepemilikan dan kepercayaan yang berbeda.Q
Apa keuntungan dari AI agents yang terdesentralisasi?A
Keuntungan dari AI agents yang terdesentralisasi adalah bahwa mereka tidak dapat dihentikan atau diubah oleh pihak ketiga, memberikan kepemilikan penuh kepada pengguna.Q
Mengapa transparansi penting dalam sistem AI berbasis blockchain?A
Transparansi penting dalam sistem AI berbasis blockchain karena setiap tindakan meninggalkan jejak audit yang dapat diverifikasi, mengurangi sifat 'kotak hitam'.Q
Apa tren yang sedang terjadi dalam adopsi crypto?A
Tren yang sedang terjadi adalah pergeseran adopsi crypto dari hal yang tabu menjadi arus utama, dengan lebih banyak perusahaan dan pemerintah yang memasukkan aset digital ke neraca mereka.