Courtesy of YahooFinance
Airbus, perusahaan pembuat pesawat asal Eropa, sedang dalam proses untuk mengambil alih beberapa pabrik dari Spirit Aerosystems, pemasok komponen pesawat asal Amerika yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Airbus berencana untuk mengelola empat pabrik Spirit yang terkait dengan program pesawat A350 dan A220. Meskipun negosiasi berjalan lancar, CEO Airbus, Guillaume Faury, mengingatkan bahwa proses ini tidak akan mudah dan masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Spirit sendiri telah mengeluarkan peringatan tentang kemampuannya untuk membayar utang dalam waktu dekat.
Baca juga: Boeing Jual Bisnis Penerbangan Digitalnya ke Thoma Bravo Senilai Rp 173.49 triliun ($10,55 Miliar)
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Spirit setuju untuk membayar Airbus sebesar Rp 9.19 triliun ($559 juta) , dan kedua perusahaan, bersama dengan Boeing, telah sepakat untuk memberikan dana sementara agar Spirit tetap bertahan. Faury juga menyatakan bahwa risiko utama ada di pihak Spirit dan Boeing, dan bahwa bantuan finansial dari Boeing baru-baru ini memberikan harapan bagi kesepakatan ini. Meskipun ada tantangan, Faury optimis bahwa proses pengambilalihan ini akan berhasil.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dibahas dalam artikel ini?A
Artikel ini membahas tentang akuisisi Airbus terhadap Spirit Aerosystems dan tantangan yang dihadapi dalam proses tersebut.Q
Siapa yang menjadi CEO Airbus?A
CEO Airbus adalah Guillaume Faury.Q
Mengapa Spirit Aerosystems mengalami masalah keuangan?A
Spirit Aerosystems mengalami masalah keuangan karena kerugian dari pabrik-pabriknya dan peringatan tentang kemampuan membayar utang.Q
Apa hubungan antara Airbus dan Boeing dalam konteks akuisisi ini?A
Airbus dan Boeing bekerja sama dalam membagi aset Spirit Aerosystems untuk menjaga stabilitas rantai pasokan mereka.Q
Apa yang diharapkan Airbus dari akuisisi Spirit Aerosystems?A
Airbus berharap dapat memperkuat rantai pasokan dan mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada Spirit.