Spirit Mendorong Restrukturisasi yang Menghapus Pemegang Saham

Spirit Airlines mengumumkan bahwa mereka akan mengalami kebangkrutan dan para pemegang saham kemungkinan besar akan kehilangan investasi mereka. Perusahaan ini terpaksa mengajukan kebangkrutan setelah gagal melakukan merger dengan Frontier Group dan tidak memiliki pilihan lain untuk memperbaiki keuangannya. Dalam proses ini, pemegang saham mengkritik CEO dan dewan direksi Spirit karena keputusan yang diambil, yang akan mengakibatkan saham mereka dibatalkan tanpa kompensasi. Dalam restrukturisasi yang direncanakan, Spirit akan memberikan kontrol kepada pemegang obligasi dengan menukar utang sebesar Rp 13.07 triliun ($795 juta) menjadi saham di perusahaan yang telah direorganisasi. Meskipun ada permintaan dari pemegang saham untuk membentuk komite resmi, biasanya dalam kebangkrutan, pemegang saham berada di urutan terakhir untuk mendapatkan pembayaran. Rencana restrukturisasi ini didukung oleh sebagian besar pemegang obligasi dan akan dipertimbangkan untuk disetujui pada 29 Januari.