Transplantasi Paru-paru Babi ke Manusia: Langkah Awal Atasi Kekurangan Organ
Courtesy of InterestingEngineering

Transplantasi Paru-paru Babi ke Manusia: Langkah Awal Atasi Kekurangan Organ

Menunjukkan kelayakan awal transplantasi paru-paru babi yang dimodifikasi secara genetik ke manusia sebagai langkah kecil dalam mengatasi krisis kekurangan organ transplantasi dan membuka jalan untuk pengembangan xenotransplantasi lebih lanjut.

26 Agt 2025, 18.30 WIB
71 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Transplantasi paru-paru dari babi ke manusia menunjukkan potensi untuk mengatasi krisis organ.
  • Tantangan besar masih ada dalam mengelola penolakan organ dan respons imun setelah transplantasi.
  • Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperbaiki metode xenotransplantasi agar dapat diterapkan secara klinis.
Guangzhou, China - Para ilmuwan dari Guangzhou Medical University di China berhasil melakukan transplantasi paru-paru babi yang telah dimodifikasi secara genetik ke seorang pria berumur 39 tahun yang meninggal otak. Paru-paru babi tersebut berfungsi selama sembilan hari dengan kemampuan mengoksigenasi darah dan menghilangkan karbon dioksida tanpa penolakan akut.
Xenotransplantasi, yaitu penggunaan organ hewan seperti babi untuk transplantasi ke manusia, adalah bidang yang menjanjikan untuk mengatasi kekurangan organ, karena saat ini hanya sekitar 10% kebutuhan transplant organ manusia yang dapat terpenuhi. Namun, transplantasi paru-paru merupakan tantangan besar karena memiliki sistem imunitas yang lebih reaktif.
Paru-paru babi dimodifikasi secara genetik menggunakan teknologi CRISPR, dengan tiga gen babi dimatikan untuk mengurangi penolakan, dan tiga gen manusia ditambahkan untuk mencegah penggumpalan darah. Namun, setelah 24 jam transplantasi, paru-paru mengalami kerusakan dan pertumbuhan cairan, serta penolakan antibodi yang meningkat sampai hari ke-9.
Kondisi pasien yang sudah meninggal otak membuat hasil penelitian sulit dianalisis secara pasti karena peradangan tubuh yang dipicu oleh kematian otak dapat mempengaruhi respon imunitas terhadap organ baru. Para ahli mengingatkan bahwa transplantasi ini masih jauh dari penggunaan klinis luas dan perlu lebih banyak penelitian.
Selain xenotransplantasi, metode lain yang sedang dikembangkan untuk mengatasi kekurangan organ termasuk menggunakan sel punca untuk memperbaiki organ pendonor dan menumbuhkan organ manusia dalam hewan seperti babi atau domba. Penelitian ini merupakan langkah kecil yang penting dalam perjalanan panjang menciptakan solusi bagi krisis organ.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/worlds-first-pig-lung-transplant

Analisis Kami

"Meskipun pencapaian ini sangat mengesankan dan membuka harapan baru, kenyataannya masih banyak tantangan imunologis yang harus diatasi sebelum transplantasi paru-paru babi dapat dianggap aman dan efektif untuk pasien hidup. Pendekatan multidisiplin yang melibatkan teknologi genetik dan imunosupresi canggih sangat diperlukan agar xenotransplantasi menjadi solusi nyata dalam mengatasi kekurangan organ."

Analisis Ahli

Peter Friend
"Kondisi pasien yang sudah meninggal otak dapat memicu reaksi inflamasi yang mempersulit evaluasi hasil transplantasi, sehingga perlu studi lebih mendalam pada pasien hidup untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, kemungkinan besar akan ada kemajuan signifikan dalam xenotransplantasi, khususnya untuk organ paru-paru, dengan strategi baru untuk mengatasi penolakan imun dan komplikasi biologis, sehingga suatu saat bisa diterapkan secara klinis pada pasien hidup.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dalam transplantasi paru-paru yang dilakukan di Guangzhou Medical University?
A
Transplantasi paru-paru dari babi ke manusia berhasil dilakukan dan paru-paru tersebut berfungsi selama sembilan hari.
Q
Siapa penerima paru-paru babi dalam penelitian ini?
A
Penerima paru-paru adalah pria berusia 39 tahun yang mengalami pendarahan otak.
Q
Mengapa xenotransplantasi paru-paru dianggap menantang?
A
Xenotransplantasi paru-paru dianggap menantang karena sistem imun paru-paru sangat reaktif terhadap zat asing.
Q
Apa yang dilakukan peneliti untuk mengurangi risiko penolakan organ?
A
Peneliti memodifikasi gen babi dengan teknologi CRISPR untuk mencegah penolakan organ.
Q
Apa hasil akhir dari transplantasi paru-paru ini?
A
Hasil akhir transplantasi adalah kerusakan dan penolakan organ yang menyebabkan penelitian dihentikan setelah sembilan hari.

Artikel Serupa

Ilmuwan Cina Berhasil Tanam Jantung Manusia Dalam Embrio BabiSCMP
Sains
1 bulan lalu
118 dibaca

Ilmuwan Cina Berhasil Tanam Jantung Manusia Dalam Embrio Babi

Terobosan Baru Mengurangi Penolakan Imun pada Transplantasi Ginjal Babi ke ManusiaInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
60 dibaca

Terobosan Baru Mengurangi Penolakan Imun pada Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia

Terobosan Baru: Menumbuhkan Sel Manusia dalam Organ Tikus untuk TransplantasiInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
60 dibaca

Terobosan Baru: Menumbuhkan Sel Manusia dalam Organ Tikus untuk Transplantasi

Cara Baru Menanam Sel Manusia Dalam Organ Tikus dengan Injeksi CerdasNatureMagazine
Sains
2 bulan lalu
75 dibaca

Cara Baru Menanam Sel Manusia Dalam Organ Tikus dengan Injeksi Cerdas

Ilmuwan Kembangkan Jantung Manusia dalam Embrio Babi yang BerdenyutNatureMagazine
Sains
2 bulan lalu
121 dibaca

Ilmuwan Kembangkan Jantung Manusia dalam Embrio Babi yang Berdenyut

Uji Klinis Pertama Hati Babi Dimodifikasi untuk Pasien Gagal Hati Parah Disetujui FDANatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
110 dibaca

Uji Klinis Pertama Hati Babi Dimodifikasi untuk Pasien Gagal Hati Parah Disetujui FDA