Courtesy of YahooFinance
Cara Gen Z Mengakali Kenaikan Harga Mobil akibat Tarif Baru
Memberikan wawasan tentang bagaimana generasi muda, terutama Gen Z, memanfaatkan berbagai strategi untuk mengatasi dampak kenaikan harga kendaraan akibat tarif baru dan bagaimana mereka merespon perubahan pasar otomotif.
03 Sep 2025, 21.06 WIB
19 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Gen Z mencari cara kreatif untuk memiliki mobil meskipun ada tantangan harga.
- Loyalitas merek tidak terlalu penting bagi Gen Z, yang lebih memilih harga terjangkau.
- Permintaan mobil bekas dapat menyebabkan harga meningkat, meskipun dianggap sebagai pilihan yang lebih ekonomis.
Amerika Serikat - Banyak pembeli mobil, terutama di kalangan generasi muda, semakin khawatir dengan naiknya harga mobil akibat tarif impor baru. Dengan ketidakpastian keuangan, mereka mencari berbagai cara agar tetap bisa membeli dan memiliki mobil.
Survei terbaru menunjukkan 63% dari generasi X berencana membeli mobil tahun 2025. Namun, hampir sepertiga dari generasi Z lebih memilih membeli mobil bekas karena harga mobil baru masih sangat tinggi.
Mobil saat ini memang lebih tahan lama, jadi membeli mobil bekas yang berumur beberapa tahun masih bisa menjadi pilihan terpercaya. Namun, lonjakan permintaan ini menyebabkan harga mobil bekas pun cenderung naik, membuat kesepakatan murah makin sulit ditemukan.
Gen Z juga cenderung tidak setia pada satu merek mobil dan lebih memilih mencari merek yang lebih murah, yang menguntungkan merek domestik karena tarif impor paling berdampak pada mobil impor. Selain itu, mereka juga lebih terbuka pada kendaraan listrik meski pasar masih kecil.
Insentif pajak pemerintah sebesar hingga 7.500 dolar untuk kendaraan listrik akan berakhir pada 30 September 2025, yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian listrik. Secara umum, meskipun harga naik, banyak pembeli muda ini menunjukkan kreativitas dalam menghadapi kondisi pasar yang menantang.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/gen-z-plans-outsmart-tariff-140658520.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/gen-z-plans-outsmart-tariff-140658520.html
Analisis Kami
"Strategi cerdas Gen Z dalam memilih mobil bekas dan merek yang lebih terjangkau menunjukkan adaptasi yang kuat terhadap kondisi ekonomi yang menantang. Namun, kenaikan harga kendaraan baru dan keterbatasan pasokan mobil bekas bisa memperburuk ketidaksetaraan akses transportasi di masa depan jika tidak ada kebijakan pendukung."
Analisis Ahli
Jason S. Levine, automotive industry analyst
"Pembeli muda yang mengalihkan fokus ke pasar mobil bekas dan merek yang lebih murah mencerminkan perubahan permintaan pasar yang signifikan akibat tarif import. Ini bisa memaksa produsen untuk menyesuaikan strategi penjualan mereka."
Dr. Emily Banks, economist specializing in consumer behavior
"Ketidakpastian ekonomi dan harga tinggi memaksa generasi muda menjadi lebih kreatif dalam membeli mobil, yang bisa mendorong inovasi dalam pembiayaan dan pasar kendaraan bekas."
Prediksi Kami
Permintaan tinggi untuk mobil bekas akan terus menekan harga dan ketersediaan, sementara opsi mobil listrik kemungkinan meningkat di kalangan Gen Z jika insentif pajak tetap didukung atau diperpanjang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak tarif mobil terhadap harga mobil baru?A
Tarif mobil dapat meningkatkan harga mobil baru, membuat pembeli lebih khawatir tentang affordability.Q
Mengapa Gen Z lebih memilih mobil bekas daripada baru?A
Gen Z memilih mobil bekas karena harga mobil baru yang tinggi dan mobil bekas masih dapat diandalkan.Q
Apa yang menjadi pertimbangan Gen Z dalam memilih merek mobil?A
Gen Z cenderung lebih fleksibel dalam memilih merek mobil dan lebih memilih merek yang lebih murah.Q
Bagaimana kendaraan listrik diterima oleh Gen Z?A
Gen Z lebih terbuka terhadap kendaraan listrik dibandingkan generasi yang lebih tua, tetapi insentif juga mempengaruhi keputusan mereka.Q
Apa yang akan terjadi pada insentif kendaraan listrik setelah 30 September 2025?A
Setelah 30 September 2025, insentif untuk kendaraan listrik yang dapat mengurangi biaya pembelian akan hilang.