Courtesy of CNBCIndonesia
AS Batasi Ekspor Alat Chip ke China, Samsung dan TSMC Terpengaruh
Artikel ini bertujuan menjelaskan dampak kebijakan ekspor AS terhadap industri chip di China dan perusahaan-perusahaan produsen chip global, serta implikasi jangka panjang bagi daya saing manufaktur chip global.
03 Sep 2025, 20.40 WIB
287 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AS memberlakukan kontrol ekspor yang lebih ketat terhadap teknologi chip ke China.
- Pembatasan ekspor dapat mengurangi kemampuan produsen chip untuk berinovasi dan bersaing di pasar global.
- Perusahaan-perusahaan seperti TSMC, Samsung, dan SK Hynix harus beradaptasi dengan perubahan kebijakan untuk menjaga kelangsungan operasional mereka.
Nanjing, China - Ketegangan antara Amerika Serikat dan China terus meningkat, terutama dalam sektor teknologi tinggi. Baru-baru ini, AS mencabut izin ekspor cepat untuk alat pembuat chip yang akan dikirim ke China, termasuk pabrik-pabrik dari perusahaan besar seperti TSMC, Samsung Electronics, dan SK Hynix. Kebijakan ini diambil agar China tidak mudah mendapatkan teknologi manufaktur chip paling canggih dari AS.
TSMC, sebagai produsen chip terbesar di dunia, memiliki pabrik di Nanjing, China, yang memproduksi chip dengan teknologi node 16 nanometer. Pabrik ini berkontribusi sekitar 2,4% dari pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Namun, mulai 31 Desember 2025, pengiriman peralatan dari AS ke pabrik ini akan membutuhkan lisensi khusus, sehingga menjadi lebih sulit.
Sementara itu, perusahaan seperti Samsung dan SK Hynix juga terkena pembatasan serupa, yang membuat sahamnya turun di pasar saham. Namun, saham TSMC tidak terlalu terpengaruh dan tetap stabil. AS menegaskan bahwa walaupun perusahaan asing boleh mengoperasikan fasilitas mereka yang ada di China, mereka tidak boleh memperluas atau meningkatkan teknologinya.
Kementerian Ekonomi Taiwan dan TSMC sendiri sedang berkomunikasi dengan pemerintah AS untuk mencari solusi terbaik agar operasional pabrik di Nanjing tetap lancar. Situasi ini menunjukkan bagaimana geopolitik dan teknologi saling terkait erat dan mempengaruhi pasar serta rantai pasokan global.
Ke depan, pembatasan ini dapat mendorong perusahaan-perusahaan chip mencari lokasi produksi atau teknologi alternatif di luar China, serta mempercepat upaya China dalam mengembangkan teknologi chip sendiri agar tidak terlalu bergantung pada impor dari AS. Dampak ini berpotensi mengubah peta persaingan industri chip dunia.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250903133350-37-663938/produk-as-dilarang-masuk-china-begini-dampaknya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250903133350-37-663938/produk-as-dilarang-masuk-china-begini-dampaknya
Analisis Kami
"Langkah keras AS pada ekspor alat manufaktur chip menunjukkan ketegangan geopolitik yang semakin mendalam dan bisa memicu fragmentasi pasar teknologi global. Perusahaan seperti TSMC harus pintar mengelola risiko geopolitik ini agar tetap bisa bersaing tanpa kehilangan akses pasar besar seperti China."
Analisis Ahli
Analis Industri Semikonduktor
"Pembatasan ini merupakan pukulan berat bagi globalisasi rantai pasok chip, mendorong akselerasi pembangunan ekosistem teknologi chip domestik di China dan memaksa perusahaan global lakukan diversifikasi yang lebih agresif."
Ekonom Teknologi
"Dampak jangka pendek mungkin terbatas pada saham perusahaan, tapi dalam jangka panjang ini bisa memperpanjang ketergantungan China pada teknologi non-AS sekaligus memecah peta persaingan industri chip menjadi dua blok besar."
Prediksi Kami
Pembatasan ekspor ini kemungkinan akan memaksa perusahaan-perusahaan chip untuk mencari alternatif teknologi atau lokasi produksi di luar China, sedangkan China mungkin akan mempercepat pengembangan teknologi chip dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor AS.