Courtesy of TechCrunch
Pertarungan Keamanan Digital: Klaim Huawei Tahan Retas dan Latar Belakang Spionase AS
Memberikan informasi kritis tentang klaim keamanan smartphone Huawei oleh Presiden Venezuela dan mengungkap latar belakang sejarah serta tantangan keamanan yang terkait dengan perangkat tersebut.
03 Sep 2025, 22.44 WIB
296 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Nicolás Maduro menunjukkan dukungan dari Tiongkok dengan menerima ponsel Huawei.
- Keamanan perangkat Huawei dipertanyakan karena adanya kerentanan dan serangan siber oleh NSA.
- Sistem operasi HarmonyOS membutuhkan pembaruan keamanan untuk mengatasi bug dan kerentanan yang ada.
Shenzhen , China - Pada konferensi pers baru-baru ini, Presiden Venezuela Nicolás Maduro memamerkan sebuah smartphone Huawei yang disebutnya sebagai 'ponsel terbaik di dunia' karena menurutnya tidak bisa diretas oleh Amerika Serikat. Ponsel yang diperlihatkan tersebut adalah Huawei Mate X6, sebuah ponsel lipat terbaru yang diluncurkan pada tahun 2024.
Namun, pakar keamanan AS menyatakan bahwa perangkat Huawei yang menggunakan HarmonyOS sebenarnya lebih rentan terkena serangan cyber dibandingkan sistem operasi populer seperti iOS dan Android. Huawei secara rutin memperbaiki celah keamanan, bahkan bulan lalu telah menambal 60 bug, dengan 13 di antaranya tergolong serius.
Huawei sendiri mengakui bahwa perangkat mereka bisa saja terinfeksi malware dan menyediakan layanan dukungan untuk membantu pengguna yang mengalami gangguan akibat peretasan. Meski demikian, pembaruan keamanan untuk beberapa model bisa saja tidak konsisten tergantung operator yang digunakan.
Dokumen yang bocor dari Edward Snowden pada 2014 mengungkap bahwa NSA pernah membobol server milik Huawei dan menginfiltrasi markas besar perusahaan di Shenzhen. Ini memungkinkan AS untuk mengawasi komunikasi dan mengumpulkan informasi produk, serta mempersiapkan eksploitasi terhadap perangkat Huawei di seluruh dunia.
Situasi ini memperlihatkan bahwa persaingan teknologi dan keamanan antara AS dan China sangat ketat dan kompleks. Serangan siber dan pertahanan digital menjadi bagian penting dalam kebijakan nasional masing-masing negara, seiring dengan perkembangan teknologi perangkat mobile seperti Huawei Mate X6.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/09/03/venezuelas-president-thinks-american-spies-cant-hack-huawei-phones/
[1] https://techcrunch.com/2025/09/03/venezuelas-president-thinks-american-spies-cant-hack-huawei-phones/
Analisis Kami
"Klaim Maduro soal keamanan Huawei terkesan berlebihan mengingat riwayat NSA yang berhasil mengeksploitasi perangkat Huawei. Perusahaan yang mengelola sendiri hardware dan software memang berisiko lebih besar terhadap celah keamanan jika tidak dikelola dengan sangat ketat dan transparan."
Analisis Ahli
vulnerability researcher
"Perangkat Huawei cenderung lebih mudah disusupi karena margin kesalahan pada kode baru HarmonyOS lebih besar dibanding iOS dan Android."
Prediksi Kami
Ketegangan siber antara AS dan China, termasuk perangkat Huawei, kemungkinan akan meningkat, menyebabkan perlombaan keamanan dan pengawasan yang lebih intensif di sektor teknologi global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dipamerkan oleh Nicolás Maduro dalam konferensi pers?A
Nicolás Maduro memamerkan smartphone Huawei yang diberikan oleh Presiden Xi Jinping.Q
Apa klaim yang dibuat Maduro tentang ponsel Huawei?A
Maduro mengklaim bahwa ponsel tersebut adalah yang terbaik di dunia dan tidak dapat diretas oleh Amerika.Q
Apa yang diketahui tentang sistem operasi HarmonyOS?A
HarmonyOS adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh Huawei dan memiliki bug serta memerlukan pembaruan keamanan.Q
Apa yang dilakukan NSA terhadap perangkat Huawei?A
NSA telah menargetkan perangkat Huawei dan menginstal pintu belakang untuk spionase.Q
Mengapa keamanan siber Huawei menjadi perhatian?A
Keamanan siber Huawei menjadi perhatian karena ada riwayat serangan dari pemerintah AS dan kerentanan pada produk mereka.