ALMA Ungkap Jet dan Molekul Organik dari Bintang Muda Jauh di Galaksi Kita
Courtesy of InterestingEngineering

ALMA Ungkap Jet dan Molekul Organik dari Bintang Muda Jauh di Galaksi Kita

Memahami proses pembentukan bintang di bagian luar galaksi dengan kondisi kimia dan fisika yang berbeda dari lingkungan dekat Matahari, serta membuktikan bahwa fisika pembentukan bintang bersifat universal meskipun kimianya bervariasi.

07 Sep 2025, 15.32 WIB
233 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan jet dan aliran dari bintang muda di galaksi luar memberikan wawasan baru tentang proses pembentukan bintang.
  • ALMA telah membuka kemungkinan baru dalam astronomi dengan dapat mengamati objek jauh dengan detail yang lebih baik.
  • Perbedaan dalam komposisi kimia menunjukkan bahwa kondisi lokal memengaruhi material yang tersedia untuk bintang dan planet.
Atacama, Chile - Para astronom dari Jepang untuk pertama kalinya berhasil mengambil gambar jelas dari jet dan aliran gas yang keluar dari bintang muda yang sangat jauh di galaksi Bima Sakti dengan bantuan ALMA, sebuah teleskop canggih di Chile. Bintang tersebut, Sh 2-283-1a SMM1, berada sekitar 26.000 tahun cahaya dari kita, yang menjadikannya sangat sulit untuk diamati sebelumnya karena ukurannya kecil dan redup.
Observasi menunjukkan adanya gas yang keluar membentang dalam dua arah berlawanan dari protobintang tersebut. Jet ini tidak terus-menerus, tapi muncul dalam ledakan berulang setiap 900 hingga 4.000 tahun. Pola semacam ini penting karena membantu bintang bertambah massa sekaligus menghilangkan kelebihan massa dan momentum putar.
Para peneliti juga meneliti komposisi kimia sistem tersebut dengan mengukur karbon monoksida (CO) dan silikon monoksida (SiO). Mereka menemukan rasio SiO terhadap CO lebih rendah dibandingkan protobintang di bagian dalam galaksi, yang menunjukkan adanya perbedaan dalam proses kimia dan properti debu akibat kurangnya unsur berat di luar galaksi.
Sh 2-283-1a SMM1 juga memiliki 'hot core', sebuah area hangat kaya kimia dekat bintang yang jarang ditemukan di bagian luar galaksi. Keberadaan molekul organik kompleks di sistem ini memberikan gambaran tentang kemungkinan pembentukan bahan kimia dasar yang dapat menjadi bahan pembentuk planet suatu hari nanti.
Selain itu, ALMA mendeteksi aliran molekuler dari empat protobintang lain di wilayah yang sama, mengkonfirmasi bahwa pembentukan bintang terjadi secara luas bahkan di lingkungan yang jauh dan kurang kaya unsur kimia. Penemuan ini membuka peluang riset lebih lanjut tentang bagaimana kondisi lingkungan mempengaruhi pembentukan bintang.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/space/alma-captures-star-jets-outside-milky-way

Analisis Kami

"Penemuan ini sangat penting karena menunjukkan bahwa walau lingkungan kimia berbeda, prinsip dasar pembentukan bintang tetap sama di seluruh galaksi. Ini menguatkan ide bahwa bintang-bintang pertama di alam semesta mungkin terbentuk dengan mekanisme mirip, meski kondisi kimianya sangat berbeda dari galaksi kita sekarang."

Analisis Ahli

Toki Ikeda
"Dengan menggunakan ALMA, kita dapat melihat bagaimana bintang terbentuk di lingkungan yang sangat berbeda dengan sekitar Matahari, memperluas cakupan penelitian astrofisika."
Takashi Shimonishi
"Penemuan jet yang sangat bersih dan adanya molekul organik kompleks di bagian luar galaksi membuka kemungkinan baru untuk memahami proses kimia dan fisika pembentukan bintang."

Prediksi Kami

Penelitian lanjutan akan memetakan pola ejeksi dan kimia molekuler pada lebih banyak protobintang di galaksi luar, membuka pemahaman lebih dalam tentang pembentukan bintang pada kondisi lingkungan yang sangat berbeda di alam semesta.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diamati oleh astronom Jepang menggunakan ALMA?
A
Astronom Jepang menangkap gambar jelas jet dan aliran dari bintang muda yang terbentuk.
Q
Di mana lokasi bintang muda Sh 2-283-1a SMM1?
A
Sh 2-283-1a SMM1 terletak hampir 26.000 tahun cahaya dari Bumi.
Q
Apa yang menunjukkan bahwa bintang muda ini memiliki aktivitas jet yang episodik?
A
Jet dari bintang muda ini tidak mengalir terus menerus, melainkan terjadi dalam semburan episodik setiap 900 hingga 4.000 tahun.
Q
Mengapa perbedaan rasio SiO dan CO penting dalam penelitian ini?
A
Perbedaan rasio SiO dan CO menunjukkan bahwa kondisi kimia di galaksi luar berbeda karena kekurangan elemen berat.
Q
Apa yang dapat diharapkan peneliti di masa depan setelah penemuan ini?
A
Peneliti berencana untuk mempelajari lebih banyak protostar di galaksi luar untuk melihat apakah siklus ejeksi atau kimia molekuler berubah dengan metalik.

Artikel Serupa

James Webb Ungkap Rahasia Pembentukan Batuan dan Planet di Nebula Kupu-kupuInterestingEngineering
Sains
15 hari lalu
273 dibaca

James Webb Ungkap Rahasia Pembentukan Batuan dan Planet di Nebula Kupu-kupu

Penemuan Sistem Tata Surya Bayi Pertama yang Bisa Dilihat di Sekitar Bintang MudaNatureMagazine
Sains
1 bulan lalu
140 dibaca

Penemuan Sistem Tata Surya Bayi Pertama yang Bisa Dilihat di Sekitar Bintang Muda

Penemuan Mini-Halo Partikel Energi Tinggi di Gugus Galaksi MudaInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
26 dibaca

Penemuan Mini-Halo Partikel Energi Tinggi di Gugus Galaksi Muda

Penampakan Langsung Bintang Masif Muda yang Sedang Menghisap GasInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
247 dibaca

Penampakan Langsung Bintang Masif Muda yang Sedang Menghisap Gas

Penemuan Awan Molekuler Raksasa Baru di Pusat Bar Galaksi Milky WayInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
144 dibaca

Penemuan Awan Molekuler Raksasa Baru di Pusat Bar Galaksi Milky Way

Penemuan Jet Kolosal di Galaksi Spiral Besar, Ancaman Bagi Bima SaktiInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
47 dibaca

Penemuan Jet Kolosal di Galaksi Spiral Besar, Ancaman Bagi Bima Sakti