Courtesy of TheVerge

Canon Rilis Ulang PowerShot Elph 360 HS A dengan Harga Naik dan Fitur Dipangkas

Memberikan informasi mengenai perilisan ulang Canon PowerShot Elph 360 HS A yang memanfaatkan tren viral dan minat terhadap kamera point-and-shoot, sekaligus membahas perubahan fitur, harga, dan tantangan yang mungkin dihadapi Canon dalam mempertahankan tren ini.

09 Sep 2025, 20.00 WIB

274 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Canon merilis kembali PowerShot Elph 360 HS A dengan harga yang lebih tinggi meski mengurangi beberapa fitur.
Tren kamera point-and-shoot mendapatkan perhatian dari generasi muda, dipicu oleh penggunaan selebriti.
Perubahan format penyimpanan dari SD ke microSD menjadi salah satu perbedaan utama dalam model baru.

New York, United States - Canon mengumumkan peluncuran ulang kamera PowerShot Elph 360 HS dalam versi baru yang disebut PowerShot Elph 360 HS A. Kamera ini pada dasarnya menggunakan teknologi dan desain yang sama dari versi asli yang diluncurkan pada tahun 2016, tetapi dipasarkan kembali pada tahun 2025 untuk memanfaatkan tren media sosial yang populernya kamera digital point-and-shoot di kalangan muda.

Kamera baru ini masih mempertahankan sensor CMOS 20,2 megapiksel, prosesor Digic IV Plus, zoom optik 12x, serta kemampuan merekam video 1080p. Namun, ada beberapa pengurangan fitur seperti penggantian kartu penyimpanan dari SD card standar menjadi microSD dan penghilangan dukungan Wi-Fi serta port USB Mini alih-alih upgrade ke USB-C.

Perubahan harga cukup signifikan, dari asalnya sekitar Rp 3.45 triliun ($210 m) enjadi Rp 6.23 juta ($379) untuk model baru ini. Meski harga naik, Canon tetap mempertahankan beberapa fitur lama tanpa peningkatan berarti. Model lama yang susah dicari dengan harga tinggi juga mendorong tingginya permintaan dan popularitas kamera ini.

Popularitas besar kamera ini saat ini didorong oleh tren viral di platform TikTok dan faktanya beberapa selebritas terkenal seperti Kendall Jenner dan Dua Lipa menggunakan kamera PowerShot Elph 360 HS saat memotret. Hal ini membuat kamera bahkan jadi semacam simbol gaya dan eksklusivitas bagi generasi muda penggemar foto digital.

Namun, ada kekhawatiran jika Canon memproduksi kamera ini secara masif hingga mudah didapat dengan harga MSRP resmi, daya tariknya sebagai kamera langka dan viral bisa hilang. Masa depan tren kamera point-and-shoot ini mungkin bergantung pada seberapa baik Canon memanfaatkan momen viral tanpa menghilangkan eksklusivitas yang membuatnya dicari.

Referensi:
[1] https://theverge.com/news/774095/canon-powershot-elph-360-hsa-kendall-jenner-reissue-price-specs

Analisis Ahli

Analisis Kami

"Canon memang memanfaatkan momentum viral pada kamera point-and-shoot yang jadi tren, tetapi keputusan menaikkan harga sambil mengurangi fitur utama seperti Wi-Fi dan USB-C bisa menjadi bumerang. Jika produk jadi terlalu mudah dan murah didapat, tren hype yang sekarang menaungi kamera ini mungkin akan hilang seiring waktu."

Prediksi Kami

Jika Canon memproduksi PowerShot Elph 360 HS A dengan jumlah besar sehingga mudah didapatkan, kemungkinan besar tren viral dan nilai 'hard-to-get' dari kamera ini akan menurun, mengurangi minat konsumen muda terhadap kamera tersebut.

Pertanyaan Terkait

Apa yang baru dari PowerShot Elph 360 HS A?

PowerShot Elph 360 HS A memiliki sensor 20.2 megapiksel dan beberapa perubahan pada format penyimpanan, namun harga naik menjadi $379.

Mengapa Canon merilis model baru ini di tengah tren kamera point-and-shoot?

Canon merilis model baru ini karena meningkatnya minat generasi muda terhadap kamera point-and-shoot dan popularitas model sebelumnya di kalangan selebriti.

Apa saja fitur yang hilang dari model terbaru ini dibandingkan dengan yang lama?

Model terbaru tidak memiliki dukungan Wi-Fi untuk transfer gambar dan tidak tersedia dalam warna ungu.

Siapa yang terkenal menggunakan PowerShot Elph 360 HS?

Kendall Jenner dan Dua Lipa adalah beberapa selebriti yang terlihat menggunakan PowerShot Elph 360 HS.

Apa dampak dari popularitas selebriti terhadap penjualan kamera ini?

Popularitas selebriti dapat meningkatkan minat dan permintaan pasar terhadap kamera, berpotensi menyebabkan lonjakan harga dan kesulitan dalam mendapatkan produk.