India Pilih Pengawasan Parsial, Hindari Regulasi Penuh Cryptocurrency Demi Stabilitas
Courtesy of YahooFinance

India Pilih Pengawasan Parsial, Hindari Regulasi Penuh Cryptocurrency Demi Stabilitas

Menjelaskan sikap pemerintah India yang memilih pengawasan parsial terhadap cryptocurrency daripada regulasi penuh, dan mengulas bagaimana regulasi global dan penggunaan stablecoins berdampak pada kebijakan dan stabilitas sistem keuangan India.

10 Sep 2025, 15.18 WIB
283 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • India memilih untuk tidak memberikan legitimasi penuh kepada cryptocurrency melalui regulasi.
  • RBI mengkhawatirkan risiko sistemik yang dapat ditimbulkan oleh cryptocurrency.
  • Penggunaan stablecoin yang berkembang di AS dapat mempengaruhi sistem pembayaran di negara lain.
New Delhi, India - Pemerintah India memutuskan untuk tidak membuat undang-undang khusus untuk mengatur cryptocurrency dan lebih memilih pendekatan pengawasan parsial. Mereka khawatir bahwa mengintegrasikan aset digital ke dalam sistem keuangan utama bisa menimbulkan risiko besar bagi stabilitas nasional. Oleh karena itu, mereka ingin mengendalikan risiko ini tanpa memberikan legitimasi penuh pada sektor kripto yang masih sangat spekulatif.
India mengikuti perkembangan global terkait cryptocurrency dengan cermat. Misalnya, Amerika Serikat baru-baru ini mengesahkan undang-undang yang memperbolehkan penggunaan stablecoin berbasis dolar sebagai alat pembayaran. Di sisi lain, negara seperti China melarang cryptocurrency tetapi mempertimbangkan mata uang digital mereka sendiri yang didukung oleh Yuan. Jepang dan Australia juga berhati-hati dalam mengembangkan regulasi mereka.
Dokumen resmi pemerintah India mengungkapkan bahwa regulasi ketat bisa membuat sektor kripto menjadi sistemik dan membawa risiko tambahan. Namun, pelarangan total pun dinilai tidak efektif karena perdagangan di bursa desentralisasi dan transaksi peer-to-peer sulit dikendalikan. Saat ini, pajak tinggi dan aturan yang ada berfungsi sebagai penghambat bagi perdagangan spekulatif dan aktivitas ilegal.
Bank sentral India (RBI) sudah berulang kali memberikan peringatan terkait bahaya yang ditimbulkan investasi di aset kripto. Akibatnya, arus perdagangan cryptocurrency melalui sistem keuangan resmi India sangat terbatas. Meskipun warga India telah berinvestasi sebesar 4,5 miliar dolar AS di kripto, penggunaannya masih belum signifikan dan tidak menjadi ancaman bagi stabilitas finansial negara.
Meski regulasi internasional terhadap cryptocurrency beragam, pemerintah India memilih menunggu perkembangan dari negara lain, khususnya AS, sebelum mengambil keputusan lebih jauh. Dengan pengawasan parsial dan aturan pajak yang ketat, India berusaha menjaga keseimbangan antara peluang dan risiko yang ada dalam dunia aset digital ini.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/exclusive-india-resists-full-crypto-081829747.html

Analisis Kami

"Pendekatan pemerintah India yang mengedepankan pengawasan parsial tanpa regulasi penuh menunjukkan sikap pragmatis yang mengutamakan stabilitas keuangan nasional di tengah ketidakpastian aset digital. Namun, ini juga berisiko menahan potensi inovasi dan adopsi teknologi blockchain secara lebih luas di India, sehingga dibutuhkan keseimbangan yang tepat antara inovasi dan pengendalian risiko."

Analisis Ahli

Andreas Antonopoulos
"Regulasi yang terlalu ketat dapat menghambat inovasi di bidang cryptocurrency, namun pengawasan tetap penting untuk melindungi investor dan sistem keuangan."
Neha Narula
"Pendekatan parsial India mencerminkan fase transisi penting di mana negara-negara besar mencoba memahami dampak teknologi baru ini tanpa mengambil risiko besar terhadap stabilitas ekonomi."

Prediksi Kami

India kemungkinan akan mempertahankan pendekatan regulasi yang hati-hati dan parsial terhadap cryptocurrency, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari regulasi global dan AS, sehingga perdagangan kripto tetap terbatas dan tidak sistemik di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa sikap pemerintah India terhadap regulasi cryptocurrency?
A
Pemerintah India cenderung tidak membuat undang-undang untuk mengatur cryptocurrency dan lebih memilih pengawasan parsial.
Q
Mengapa RBI skeptis terhadap cryptocurrency?
A
RBI skeptis karena menganggap sulit untuk mengendalikan risiko yang ditimbulkan oleh cryptocurrency melalui regulasi.
Q
Apa dampak penggunaan stablecoin di AS?
A
Penggunaan stablecoin di AS dapat mempengaruhi ekonomi global, terutama di negara berkembang yang bergantung pada dolar AS.
Q
Bagaimana posisi China terhadap cryptocurrency?
A
China melarang cryptocurrency tetapi sedang mempertimbangkan stablecoin yang didukung oleh Yuan.
Q
Apa yang direncanakan India untuk masa depan regulasi cryptocurrency?
A
India berencana untuk menerbitkan kertas diskusi mengenai sikapnya terhadap cryptocurrency setelah AS mengesahkan penggunaan cryptocurrency.

Artikel Serupa

J.P.Morgan Prediksi Pertumbuhan Stablecoin Masih Terbatas Hingga 2028YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
285 dibaca

J.P.Morgan Prediksi Pertumbuhan Stablecoin Masih Terbatas Hingga 2028

Bank Besar AS Mulai Coba Bisnis Kripto dengan Langkah Hati-HatiYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
169 dibaca

Bank Besar AS Mulai Coba Bisnis Kripto dengan Langkah Hati-Hati

Minat Muda India Terhadap Cryptocurrency Meningkat di Kota KecilYahooFinance
Finansial
6 bulan lalu
190 dibaca

Minat Muda India Terhadap Cryptocurrency Meningkat di Kota Kecil

Pemerintah India Tinjau Ulang Kebijakan Kripto Setelah Tekanan Global dan DomestikCoinDesk
Finansial
7 bulan lalu
88 dibaca

Pemerintah India Tinjau Ulang Kebijakan Kripto Setelah Tekanan Global dan Domestik

India Tinjau Ulang Kebijakan Cryptocurrency Ikuti Perubahan DuniaYahooFinance
Finansial
7 bulan lalu
230 dibaca

India Tinjau Ulang Kebijakan Cryptocurrency Ikuti Perubahan Dunia

India Tinjau Ulang Kebijakan Cryptocurrency Menyusul Perubahan Sikap GlobalReuters
Finansial
7 bulan lalu
281 dibaca

India Tinjau Ulang Kebijakan Cryptocurrency Menyusul Perubahan Sikap Global