Kecelakaan Mobil Terbang Xpeng di China Ungkap Tantangan Besar Keselamatan
Courtesy of InterestingEngineering

Kecelakaan Mobil Terbang Xpeng di China Ungkap Tantangan Besar Keselamatan

Memberikan informasi terkait insiden kecelakaan mobil terbang eVTOL di China, implikasi keselamatan dan perkembangan teknologi mobil terbang, serta hormon pendorong perekonomian baru di sektor low-altitude economy China.

18 Sep 2025, 06.58 WIB
185 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kecelakaan mobil terbang menunjukkan tantangan dalam teknologi baru.
  • Xpeng Aeroht berkomitmen untuk mengembangkan mobil terbang meskipun ada insiden.
  • Perekonomian rendah di China sedang berkembang dengan fokus pada inovasi penerbangan.
Changchun, Republik Rakyat Tiongkok - Di China, dua kendaraan mobil terbang elektrik vertikal lepas landas dan mendarat (eVTOL) dari perusahaan Xpeng Aeroht bertabrakan saat latihan formasi dekat di Changchun, menyebabkan satu kendaraan terbakar dan satu pilot terluka ringan. Insiden ini memperlihatkan risiko besar yang masih ada pada teknologi mobil terbang yang sedang dikembangkan.
Xpeng Aeroht, anak perusahaan dari produsen kendaraan listrik Xpeng, mengonfirmasi penyebab kecelakaan adalah jarak penerbangan yang terlalu dekat di antara kedua kendaraan. Salah satu kendaraan mendarat dengan selamat, sementara yang satunya mengalami kerusakan parah dan terbakar. Semua personel di lokasi selamat, dan penyelidikan sedang berlangsung.
Mobil terbang Xpeng ini memiliki fitur menarik seperti kabin panorama 270 derajat dan dapat terbang pada ketinggian antara 300 sampai 500 meter, dengan kemampuan melakukan 5-6 penerbangan dalam satu kali pengisian baterai. Harga satu unit mencapai 281.015 USD, dan perusahaan telah menerima lebih dari 4.000 pesanan.
China sangat mendorong sektor 'ekonomi rendah-ketinggian' yang mencakup pengembangan drone dan taksi terbang sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi baru. Pemerintah memasukkan sektor ini ke dalam prioritas pembangunan nasional untuk memperkuat inovasi teknologi dan layanan udara canggih di bawah ketinggian 3.000 meter.
Meskipun kecelakaan ini mengejutkan banyak pihak, kejadian ini juga menjadi pelajaran penting bagi pengembangan teknologi mobil terbang, khususnya dalam aspek keselamatan dan regulasi. Fasilitas produksi baru akan mulai beroperasi pada 2026, dan dengan perbaikan yang tepat, masa depan mobil terbang Indonesia akan semakin cerah.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/china-flying-cars-crash-airshow

Analisis Ahli

Elon Musk
"Mobil terbang memiliki potensi besar, tapi kendali otomatis dan keamanan harus mutlak diutamakan sebelum mereka bisa menjadi moda transportasi massal."
Jérôme Duval (insinyur eVTOL)
"Pengujian formasi dekat sangat berisiko tanpa sistem komunikasi dan sensor otomatis yang sangat canggih untuk menghindari tabrakan."

Analisis Kami

"Kecelakaan ini menunjukkan bahwa teknologi mobil terbang masih dalam tahap pengujian awal dan belum siap untuk operasi komersial luas tanpa risiko signifikan. Meski ambisi China besar, fokus utama harus pada peningkatan protokol keselamatan dan pelatihan pilot supaya kemajuan teknologi tidak mengorbankan nyawa dan kepercayaan publik."

Prediksi Kami

Insiden ini akan mendorong regulasi dan standar keselamatan yang lebih ketat serta pengembangan teknologi canggih untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan, sehingga mobil terbang bisa lebih cepat diadopsi secara luas.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada pertunjukan udara di Changchun?
A
Dua kendaraan terbang listrik bertabrakan di udara selama latihan pertunjukan.
Q
Siapa yang terlibat dalam kecelakaan tersebut?
A
Xpeng Aeroht adalah perusahaan yang terlibat, dengan dua pesawat eVTOL yang mengalami kecelakaan.
Q
Apa penyebab kecelakaan yang terjadi?
A
Kecelakaan disebabkan oleh 'jarak terbang yang tidak cukup' saat melakukan formasi.
Q
Apa yang dilakukan oleh pengemudi setelah kecelakaan?
A
Salah satu pengemudi dibawa ke rumah sakit dengan cedera ringan, sementara yang lainnya mendarat dengan aman.
Q
Apa tujuan dari pengembangan mobil terbang di China?
A
China berambisi mengembangkan perekonomian rendah dengan fokus pada drone, taksi terbang, dan layanan udara lainnya.