Courtesy of InterestingEngineering
Israel Serang Pemimpin Hamas di Qatar dengan Rudal Balistik dari Laut Merah
Memberikan informasi mengenai penggunaan rudal balistik diluncurkan oleh Israel dari Laut Merah ke Qatar, mengungkap taktik militer canggih yang menghindari sistem pertahanan, dan dampaknya terhadap keamanan regional serta negosiasi perdamaian.
18 Sep 2025, 19.57 WIB
153 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Serangan Israel menunjukkan kemampuan militer yang tinggi dan inovatif.
- Negosiasi gencatan senjata dapat terganggu oleh tindakan militer mendadak.
- Sistem pertahanan yang ada mungkin tidak efektif menghadapi ancaman baru seperti rudal balistik.
Doha, Qatar - Pada 9 September, jet tempur Israel meluncurkan rudal balistik dari atas Laut Merah untuk menyerang pemimpin Hamas yang sedang berada di Doha, Qatar. Serangan ini menghindari wilayah udara negara-negara Teluk, khususnya Arab Saudi, untuk menjaga hubungan diplomatik yang sedang dijajaki. Taktik ini memperlihatkan teknologi militer Israel yang mampu menembus pertahanan udara yang selama ini dianggap kuat di kawasan.
Pemimpin Hamas bertemu di Qatar untuk membicarakan usulan gencatan senjata, namun serangan ini secara langsung menggagalkan upaya perdamaian tersebut. Serangan yang mematikan tersebut menewaskan enam orang dan memicu kecemasan di kalangan negara-negara Teluk dan Amerika Serikat. Sistem pertahanan Patriot milik Qatar dilaporkan tidak mampu mendeteksi dan mencegat rudal yang datang dengan kecepatan tinggi dan dari arah yang tidak biasa.
Teknologi rudal yang digunakan memanfaatkan peluncuran ke ruang angkasa sebelum memasuki kembali atmosfer, sehingga menghindari jalur tradisional yang terperiksa oleh sistem pertahanan udara. Dengan begitu, Israel berhasil menghindari pelanggaran kedaulatan Arab Saudi, yang menjadi pertimbangan penting mengingat hubungan kedua negara di masa depan. Sekitar 10 pesawat tempur terlibat dalam operasi sulit ini.
Serangan ini menunjukkan kemampuan Israel menggunakan rudal balistik udara yang relatif jarang digunakan secara global, membawa implikasi baru dalam dinamika keamanan regional. Sistem pertahanan di kawasan kini harus memperhitungkan ancaman yang datang dari arah tak terduga dengan kecepatan yang sulit dilawan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa negara-negara lain di Teluk mungkin menjadi sasaran serangan serupa.
Ketegangan makin memburuk ketika Israel mulai melakukan operasi militer darat di Gaza, mengancam stabilitas yang sudah rapuh. Para analis militer dan nasional terus memantau perkembangan ini, sementara negara-negara di Timur Tengah berusaha menyesuaikan strategi pertahanan mereka terhadap ancaman baru yang teknis dan taktis ini.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/israeli-jets-red-sea-ballistic-missiles
[1] https://interestingengineering.com/military/israeli-jets-red-sea-ballistic-missiles
Analisis Ahli
Sidharth Kaushal
"Israel menghindari pelanggaran kedaulatan Saudi dengan strategi peluncuran dari Laut Merah, yang menunjukkan pertimbangan politik penting dalam operasi militer."
Jeffrey Lewis
"Varian rudal Sparrow yang digunakan dapat membawa kepala hulu ledak inert, menjelaskan kerusakan fisik terbatas meskipun efektif membunuh sasaran."
Analisis Kami
"Penggunaan rudal balistik udara oleh Israel menunjukkan perubahan taktis yang signifikan dalam konflik regional, mengingat kemampuannya menghindari sistem pertahanan tradisional. Ini menjadi peringatan serius bagi negara-negara di Teluk bahwa mereka harus segera memperbarui dan meningkatkan sistem pertahanan mereka untuk menghadapi ancaman modern yang semakin sulit dideteksi."
Prediksi Kami
Ketegangan di Timur Tengah kemungkinan akan meningkat, dengan negara-negara Teluk meningkatkan kekuatan pertahanan udara mereka untuk menghadapi serangan dengan teknologi rudal canggih, serta potensi eskalasi militer yang lebih luas di kawasan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada 9 September di Doha?A
Pada 9 September, pesawat tempur Israel meluncurkan rudal balistik untuk menyerang pemimpin Hamas di Doha, Qatar.Q
Bagaimana Israel melakukan serangan ini?A
Israel melakukan serangan ini dengan meluncurkan rudal dari atas Laut Merah, menghindari ruang udara negara lain.Q
Apa dampak dari serangan terhadap negosiasi gencatan senjata?A
Serangan ini mengganggu negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung antara pihak-pihak terkait.Q
Mengapa sistem pertahanan Qatar tidak mampu mencegah serangan?A
Sistem pertahanan Qatar, seperti Patriot, tidak dapat mengintersepsi rudal balistik yang bergerak sangat cepat.Q
Apa implikasi dari penggunaan rudal balistik dalam konteks ini?A
Penggunaan rudal balistik oleh Israel menunjukkan kemampuan militer yang canggih dan meningkatkan kekhawatiran di negara-negara Teluk.