
China Instruksikan Broker Hong Kong Hentikan Sementara Tokenisasi Aset Nyata
Memberikan informasi tentang larangan sementara tokenisasi aset dunia nyata yang diberlakukan oleh regulator China terhadap beberapa broker di Hong Kong, serta menggambarkan ketegangan antara dorongan Hong Kong untuk menjadi hub aset digital dan sikap hati-hati Beijing terhadap regulasi dan risiko lintas batas.
23 Sep 2025, 16.51 WIB
105 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Regulasi di Tiongkok semakin ketat terhadap tokenisasi aset di luar negeri.
- Hong Kong masih menawarkan kerangka kerja yang jelas untuk pengembangan aset digital.
- Risiko dalam sektor tokenisasi dapat mempengaruhi arus modal lintas batas.
Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok - China Securities Regulatory Commission (CSRC) meminta beberapa broker terkemuka di Hong Kong untuk menghentikan sementara aktivitas tokenisasi aset dunia nyata (RWA) mereka. Langkah ini adalah bagian dari sikap hati-hati Beijing terhadap pengelolaan risiko dan pengawasan yang ketat, terutama meskipun Hong Kong sedang gencar mengembangkan inisiatif aset digital.
Tokenisasi aset dunia nyata adalah proses mengubah aset seperti obligasi, saham, dan properti menjadi token berbasis teknologi blockchain. Hong Kong sendiri telah meluncurkan beberapa program baru, termasuk lisensi stablecoin, untuk menarik perusahaan-perusahaan dan investor agar berpartisipasi dalam ekonomi berbasis token.
Meskipun Hong Kong fokus memajukan sektor aset digital dan ingin menjadi pusat global, Beijing tetap memberlakukan pembatasan ketat pada crypto dan aktivitas terkait tokenisasi sejak larangan perdagangan dan penambangan cryptocurrency pada 2021. Ini menandakan adanya kebijakan yang hati-hati dalam menerapkan teknologi baru yang berpotensi berisiko.
Para ahli menilai bahwa arahan CSRC ini lebih merupakan langkah kalibrasi kebijakan daripada penolakan penuh terhadap teknologi tokenisasi. Penghentian sementara ini bisa membuat peluncuran produk menjadi tertunda dan menambah kompleksitas kepatuhan bagi perusahaan, namun juga mempertegas kebutuhan untuk adanya aturan lintas yurisdiksi yang jelas dan terkoordinasi.
Di tengah ketegangan antara Hong Kong dan Beijing, permintaan tokenisasi dan kredit menggunakan teknologi blockchain masih tinggi. Hong Kong tetap menjadi tempat yang menarik dengan kerangka hukum yang memungkinkan pengembangan inovasi ini, walau pengaruh kebijakan daratan China akan terus menjadi faktor penting.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/china-presses-brokers-halt-real-095145642.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/china-presses-brokers-halt-real-095145642.html
Analisis Ahli
Jakob Kronbichler
"Regulator mengambil pendekatan terukur dalam mengelola interaksi tokenisasi aset dengan pasar modal lintas batas, dan Hong Kong memiliki kerangka kerja lisensi yang memungkinkan pengembangan industri walaupun ada ketidaksejajaran kebijakan regional."
Giorgia Pellizzari
"CSRC menampilkan sikap berhati-hati, bukan penolakan terhadap tokenisasi, mengamati dengan seksama bagaimana produk-produk ini terhubung dengan pasar modal, terutama dalam konteks lintas negara."
Analisis Kami
"Langkah CSRC mencerminkan ketegangan yang wajar antara inovasi teknologi dan kebutuhan pengawasan ketat yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar modal. Meski terlihat seperti hambatan, ini sebenarnya memberikan waktu bagi pelaku industri untuk menyesuaikan diri dengan regulasi yang akan datang dan memperkuat fondasi ekosistem tokenisasi di kawasan itu."
Prediksi Kami
Dalam jangka pendek, akan ada penundaan dan kerumitan dalam peluncuran produk tokenisasi, namun dalam jangka panjang, kemungkinan akan muncul regulasi yang lebih jelas dan terkoordinasi antara Hong Kong dan China daratan untuk mendukung pengembangan tokenisasi aset dunia nyata.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diminta oleh CSRC kepada broker di Hong Kong?A
CSRC meminta broker untuk menghentikan kegiatan tokenisasi aset nyata di luar negeri.Q
Apa itu tokenisasi aset nyata (RWA)?A
Tokenisasi aset nyata (RWA) adalah proses mengubah aset teratur seperti obligasi, ekuitas, dan real estat menjadi token berbasis blockchain.Q
Mengapa Hong Kong menjadi pusat perhatian dalam hal aset digital?A
Hong Kong menjadi pusat perhatian karena SFC meluncurkan peta jalan untuk menjadi pusat global aset virtual.Q
Apa risiko yang dihadapi oleh perusahaan dalam sektor ini?A
Risiko yang dihadapi termasuk penundaan peluncuran produk dan kompleksitas kepatuhan yang meningkat.Q
Apa yang bisa diharapkan dari kebijakan di masa depan terkait tokenisasi?A
Kebijakan di masa depan mungkin akan lebih terkoordinasi dan jelas antara yurisdiksi.