Apakah Saham Teradyne Layak Dibeli di Tengah Lonjakan Harga Sekarang? - image 1
Apakah Saham Teradyne Layak Dibeli di Tengah Lonjakan Harga Sekarang? - image 2

Apakah Saham Teradyne Layak Dibeli di Tengah Lonjakan Harga Sekarang?

Memberikan analisis mendalam tentang valuasi saham Teradyne menggunakan beberapa pendekatan seperti Discounted Cash Flow dan Price-to-Earnings ratio, sekaligus memperkenalkan konsep Narrative dalam penilaian investasi sehingga pembaca dapat membuat keputusan yang lebih informasi dan personal terkait beli, jual, atau tahan saham Teradyne.

23 Sep 2025, 18.19 WIB
250 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Teradyne mengalami pertumbuhan harga saham yang signifikan, tetapi mungkin overvalued menurut analisis DCF.
  • Rasio PE Teradyne lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri, menunjukkan ekspektasi pertumbuhan yang lebih tinggi dari investor.
  • Narratives membantu investor untuk mengaitkan pandangan pribadi dengan angka keuangan dalam menilai nilai wajar Teradyne.
Teradyne, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi pengujian untuk pasar AI dan semikonduktor, mengalami lonjakan harga saham signifikan hingga 18,5% dalam satu minggu terakhir dan 17,2% dalam satu bulan terakhir. Hal ini memicu perhatian banyak investor yang mempertanyakan apakah momentum ini dapat terus berlanjut atau harga sudah terlalu tinggi.
Salah satu cara umum menilai apakah saham layak dibeli adalah dengan menggunakan model Discounted Cash Flow (DCF) yang menghitung nilai intrinsik berdasarkan proyeksi arus kas masa depan. Untuk Teradyne, analisis DCF menunjukkan bahwa saham saat ini diperdagangkan sekitar 38% lebih tinggi dari nilai wajarnya, menandakan kemungkinan overvalued.
Selain DCF, Price-to-Earnings (PE) ratio juga memberikan gambaran valuasi saham dengan melihat rasio harga terhadap laba bersih perusahaan. Teradyne diperdagangkan pada PE sebesar 45,8 kali dengan bandingan yang lebih rendah di industri semikonduktor yaitu 34,9 kali. Ini mengindikasikan ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan Teradyne jauh lebih tinggi dari rata-rata industri.
Namun, Simply Wall St memperkenalkan metrik Fair Ratio yang mengoreksi PE berdasarkan faktor khusus seperti risiko dan prospek pertumbuhan perusahaan. Dengan Fair Ratio 31,4 kali yang jauh lebih rendah dari PE aktual, Teradyne tampak overvalued. Ini mendorong investor untuk mempertimbangkan risiko valuasi tinggi saat mengambil keputusan beli atau jual.
Untuk membantu investor memahami nilai saham secara lebih personal, konsep Narrative diperkenalkan. Narrative memungkinkan investor membuat cerita sendiri mengenai masa depan Teradyne berdasarkan pandangan optimis atau hati-hati terhadap potensi pertumbuhan dan risiko sehingga keputusan investasi menjadi lebih berdasarkan analisa dan keyakinan pribadi daripada sekadar mengikuti tren pasar.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/reassess-teradyne-18-weekly-surge-111901771.html

Analisis Ahli

Aswath Damodaran
"Teradyne menunjukkan tanda-tanda overvalued secara fundamental bila dilihat dari DCF dan PE rasio yang tinggi, menandakan pasar sudah mengantisipasi pertumbuhan yang sangat agresif yang mungkin sulit dipenuhi."
Mary Meeker
"Pasar AI dan otomasi memang menjanjikan namun investor harus tetap berhati-hati dengan fenomena kenaikan harga saham yang tidak didukung oleh valuasi wajar."

Analisis Kami

"Teradyne memang berada di puncak minat investor berkat posisinya dalam sektor AI dan otomasi, tapi valuasi saat ini terlihat sangat agresif sehingga risiko koreksi tak bisa diabaikan. Pendekatan Narrative yang menyertakan risiko eksternal dan ekspektasi pertumbuhan bisa menjadi alat penting agar investor tidak terjebak dalam hype pasar dan membuat keputusan investasi lebih rasional."

Prediksi Kami

Jika optimisme pasar terhadap AI dan semikonduktor tetap kuat, harga saham Teradyne mungkin terus meningkat meskipun dengan risiko koreksi karena valuasi tinggi; investor cenderung akan mencari keseimbangan antara potensi pertumbuhan dan risiko valuasi yang mungkin melambung.