Courtesy of InterestingEngineering
Katalis Baru Mempercepat Penerapan Sel Bahan Bakar Hidrogen untuk Truk Berat
Mengembangkan katalis baru yang mampu meningkatkan performa dan daya tahan sel bahan bakar hidrogen sehingga praktis digunakan pada kendaraan berat dan armada komersial.
25 Sep 2025, 01.57 WIB
35 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Katalis baru dapat meningkatkan kinerja sel bahan bakar hidrogen untuk kendaraan berat.
- Pengembangan ini menawarkan solusi praktis untuk penggunaan energi bersih dalam transportasi.
- Penelitian ini menunjukkan bagaimana inovasi ilmiah dapat berdampak pada aplikasi dunia nyata.
Upton, Amerika Serikat - Penelitian di Brookhaven National Laboratory berhasil menciptakan katalis baru yang dapat meningkatkan kinerja dan daya tahan sel bahan bakar hidrogen secara signifikan. Katalis ini dirancang khusus untuk bisa digunakan pada kendaraan berat seperti truk dan bus, yang selama ini menjadi tantangan besar bagi teknologi sel bahan bakar.
Katalis baru ini terbuat dari campuran logam platinum, kobalt, nikel, besi, dan tembaga yang dikombinasikan secara tepat dan dilapisi dengan lapisan tipis platinum untuk menjaga kekuatan dan keawetannya. Struktur katalis disebut sebagai intermetallic berentropi tinggi karena memiliki susunan atom yang stabil dan teratur.
Detail penelitian menunjukkan bahwa terdapat distorsi ultratingkat pada struktur atom yang memperkuat ikatan antara logam dan nitrogen. Kondisi ini membuat katalis lebih reaktif dan tahan lama meskipun diuji dalam simulasi penggunaan truk berat selama 25.000 jam operasi terus menerus.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa katalis mampu melewati lebih dari 90,000 siklus penggunaan dengan performa yang jauh melampaui target dari Departemen Energi Amerika Serikat. Penemuan ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi sel bahan bakar hidrogen bisa dikembangkan lebih jauh untuk penggunaan komersial di sektor transportasi berat.
Dengan memanfaatkan fasilitas riset canggih dan kolaborasi antar divisi di Brookhaven, penelitian ini menjadi contoh bagaimana riset dasar dapat memberikan dampak besar dalam dunia industri. Ke depan, teknologi ini diharapkan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menjadikan transportasi lebih ramah lingkungan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/us-scientists-cook-hydrogen-fuel
[1] https://interestingengineering.com/energy/us-scientists-cook-hydrogen-fuel
Analisis Ahli
Xueru Zhao
"Katalis ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar saat ini tetapi juga membuka jalan bagi penerapan luas dalam transportasi berat."
Kotaro Sasaki
"Struktur intermetallic berentropi tinggi dan distorsi atomik tingkat sub-angstrom sangat berperan dalam meningkatkan efisiensi dan ketahanan katalis."
Analisis Kami
"Penemuan ini merupakan lompatan inovatif dalam pengembangan katalis karena berhasil mengatasi masalah utama yaitu durabilitas dalam kondisi ekstrem yang umum pada kendaraan berat. Hal ini membuka peluang signifikan bagi industri transportasi untuk beralih ke energi terbarukan lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya."
Prediksi Kami
Dengan kemajuan ini, kemungkinan besar akan terjadi peningkatan adopsi teknologi sel bahan bakar hidrogen pada armada kendaraan berat dan transportasi komersial dalam dekade mendatang, mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang telah dikembangkan oleh para peneliti di Laboratorium Nasional Brookhaven?A
Para peneliti telah mengembangkan katalis baru yang meningkatkan kinerja dan ketahanan sel bahan bakar hidrogen.Q
Mengapa katalis baru ini penting untuk kendaraan berat?A
Katalis baru ini penting karena dapat memenuhi kebutuhan pasar untuk kendaraan berat seperti truk dan bus.Q
Apa tantangan utama dalam desain katalis untuk sel bahan bakar hidrogen?A
Tantangan utama adalah merancang katalis yang cukup tahan lama dan efisien untuk aplikasi berat.Q
Berapa lama katalis baru ini dapat bertahan dalam pengujian?A
Katalis baru ini dapat bertahan lebih dari 90.000 siklus, setara dengan 25.000 jam penggunaan terus menerus.Q
Di mana penelitian ini dipublikasikan?A
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications.