ChatGPT dan AI Mempermudah Pilih Saham, Tapi Risiko Masih Besar
Courtesy of YahooFinance

ChatGPT dan AI Mempermudah Pilih Saham, Tapi Risiko Masih Besar

Menginformasikan tentang pertumbuhan penggunaan AI, khususnya ChatGPT, dalam investasi saham oleh investor ritel dan menunjukkan risiko serta keterbatasan yang ada sehingga pembaca dapat memahami posisi AI sebagai alat bantu, bukan pengganti penasihat keuangan profesional.

25 Sep 2025, 12.02 WIB
124 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penggunaan AI dalam investasi semakin populer di kalangan investor ritel, meskipun risikonya tinggi.
  • ChatGPT dapat membantu dalam analisis saham, tetapi tidak dapat menggantikan penasihat keuangan tradisional.
  • Pertumbuhan pasar robo-advisory diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
London, Inggris - Seiring ChatGPT mendekati ulang tahun ketiganya, penggunaan chatbot untuk memilih saham semakin populer di kalangan investor ritel. Alat ini memungkinkan investor individu mendapat akses analisis investasi yang sebelumnya hanya bisa dinikmati oleh institusi besar. Ini memicu perkembangan pesat pasar robo-advisory yang menggunakan teknologi otomatis dan algoritma untuk memberikan saran investasi.
Pasar robo-advisory global diperkirakan akan tumbuh dari pendapatan 61,75 miliar dolar pada tahun lalu menjadi 470,91 miliar dolar pada tahun 2029. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang mengandalkan teknologi dalam mengambil keputusan keuangan mereka, meskipun layanan seperti Bloomberg masih mahal dan tidak terjangkau untuk sebagian besar individu.
Namun, penggunaan ChatGPT dan AI umum lainnya memiliki keterbatasan penting, seperti tidak dapat mengakses data di balik paywall yang krusial dalam analisis saham. Investor yang berpengalaman seperti Jeremy Leung pun memperingatkan agar berhati-hati dan menggunakan teknik pemberian konteks yang tepat agar hasil analisis lebih akurat dan dapat dipercaya.
Hasil pemilihan saham oleh ChatGPT bahkan mencatatkan peningkatan nilai saham portofolio yang melebihi rata-rata dana populer di Inggris, menunjukkan potensi AI dalam membantu memilih saham unggulan. Meski demikian, unsur risiko tetap tinggi karena ketidakmampuan AI memprediksi krisis pasar secara tepat dan keterbatasan manajemen risiko dari para pengguna ritel.
Para ahli dan praktisi pasar menyarankan agar penggunaan AI sebaiknya tidak menggantikan penasihat keuangan profesional. Investor harus tetap belajar dan memahami pasar serta menggunakan sumber informasi kredibel agar tidak terjebak dalam keputusan investasi yang salah yang bisa merugikan mereka ketika pasar bergejolak.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/analysis-chatgpt-stocks-buy-ai-050255972.html

Analisis Ahli

Dan Moczulski
"Model AI generik seperti ChatGPT bisa memberikan informasi yang kurang akurat dan mengandalkan narasi lama, sehingga lebih baik menggunakan platform AI yang fokus pada analisis pasar khusus."

Analisis Kami

"Meskipun AI seperti ChatGPT memberikan akses luas bagi investor individu, ketergantungan berlebihan pada teknologi ini tanpa pemahaman yang solid akan keuangan berpotensi berbahaya. Saat ini, AI hanya bisa menjadi alat bantu yang mempercepat analisis, bukan pengganti penilaian manusia dalam pengambilan keputusan investasi yang kompleks."

Prediksi Kami

Penggunaan AI dalam investasi akan terus meningkat secara pesat, namun tanpa edukasi dan manajemen risiko yang tepat, banyak investor ritel bisa mengalami kerugian besar saat pasar memburuk.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan robo-advisor?
A
Robo-advisor adalah platform yang memberikan saran investasi secara otomatis menggunakan algoritma.
Q
Mengapa penggunaan ChatGPT untuk investasi dianggap berisiko?
A
Penggunaan ChatGPT untuk investasi dianggap berisiko karena potensi kesalahan dalam analisis dan kurangnya akses ke data yang lebih mendalam.
Q
Berapa proyeksi pertumbuhan pasar robo-advisory hingga 2029?
A
Proyeksi pertumbuhan pasar robo-advisory adalah mencapai $470,91 miliar pada tahun 2029.
Q
Siapa Jeremy Leung dan bagaimana ia menggunakan ChatGPT?
A
Jeremy Leung adalah mantan analis di UBS yang menggunakan ChatGPT untuk memilih saham setelah kehilangan pekerjaannya.
Q
Apa yang disarankan oleh ChatGPT terkait pemilihan saham?
A
ChatGPT menyarankan untuk menggunakan sumber yang kredibel dan memberikan konteks yang baik untuk mendapatkan analisis yang lebih baik.