AI dalam Perencanaan Keuangan: Peluang dan Tantangan untuk Investor dan Penasihat

Saat ini, semakin banyak orang terutama generasi muda yang memanfaatkan teknologi AI generatif seperti ChatGPT untuk mencari saran keuangan. Mereka menggunakan alat ini untuk memahami konsep keuangan, mendapatkan panduan atau bahkan mempertanyakan nasihat dari penasihat keuangan mereka. Penggunaan AI ini menjadi tren yang signifikan di kalangan investor muda yang merasa lebih nyaman dengan teknologi baru. Meskipun banyak yang menggunakan AI, hanya sebagian kecil orang yang benar-benar percaya dan mengizinkan AI mengelola investasinya. Perbedaan generasi ikut berperan di sini, karena orang yang lebih tua cenderung lebih berhati-hati mengingat mereka sudah mengumpulkan aset yang besar selama bertahun-tahun. Risiko kehilangan uang akibat kesalahan AI jadi perhatian utama mereka. Para penasihat keuangan menganggap tren ini sebagai dinamika lama karena klien memang selalu mencari opini kedua. Kini, AI menjadi sumber tambahan yang sering mereka gunakan. Namun, saran dari AI seringkali bersifat umum dan tidak cukup personalized, karena setiap situasi keuangan sangat unik dan rumit untuk diuraikan secara sempurna hanya lewat AI saja. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana klien menggunakan AI. Teknik bertanya (prompting) yang tepat sangat penting agar AI bisa memberikan jawaban yang relevan. Kesalahan sering muncul karena klien tidak memberikan informasi lengkap tentang situasi pribadi mereka atau tidak memahami konteks dari saran AI itu sendiri. Akhirnya, para penasihat menekankan pentingnya edukasi untuk klien mengenai keunggulan dan keterbatasan AI. AI merupakan alat yang sangat berguna sebagai titik awal untuk mencari informasi finansial, tetapi belum bisa menggantikan peran penasihat keuangan manusia dalam merancang rencana keuangan yang komprehensif dan personal.