Courtesy of TheVerge
Trump Setujui Kesepakatan TikTok, Operasi AS Dikendalikan Perusahaan Lokal
Menginformasikan tentang kesepakatan divestasi TikTok yang memungkinkan operasi TikTok di AS tetap berjalan dengan pengendalian perusahaan asal AS, sekaligus meyakinkan publik soal keamanan data dan sikap politik yang adil di platform tersebut.
26 Sep 2025, 04.13 WIB
214 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kesepakatan baru akan menjadikan TikTok dimiliki oleh perusahaan-perusahaan AS.
- Kekhawatiran tentang keamanan data menjadi fokus utama dalam negosiasi ini.
- Donald Trump mengubah pendiriannya terhadap TikTok seiring dengan popularitasnya di kalangan pemuda.
Washington, United States - Presiden Donald Trump resmi menandatangani perintah eksekutif yang mengonfirmasi kesepakatan antara ByteDance, perusahaan TikTok asal China, dengan beberapa perusahaan asal Amerika Serikat. Kesepakatan ini dibuat setelah negosiasi panjang yang dilakukan untuk menyelesaikan kekhawatiran keamanan nasional terkait operasi TikTok di AS.
Dalam kesepakatan tersebut, operasi TikTok di Amerika Serikat dihargai sebesar 14 miliar dolar dan akan berada di bawah kontrol perusahaan-perusahaan AS seperti Oracle, Silver Lake, dan MGX dari Abu Dhabi. Dewan direksi baru akan dibentuk untuk mengawasi dan melindungi data pengguna serta aspek keamanan nasional.
Presiden Trump menyatakan bahwa meskipun ia ingin konten yang mendukung gerakan MAGA lebih banyak di TikTok, setiap filosofi dan kelompok akan diperlakukan secara adil dalam sistem algoritma baru yang dikontrol oleh perusahaan AS. Ia juga menyebut telah berdiskusi dengan Presiden Xi Jinping mengenai kesepakatan ini.
Sebelumnya, Trump sempat mengancam pelarangan TikTok di AS sejak tahun 2020, tetapi kemudian menunda terus hingga 2025 karena negosiasi yang panjang dan adanya undang-undang divestasi atau pelarangan yang berlaku mulai 2024. Kesepakatan ini dianggap sebagai jalan tengah untuk memastikan keamanan data pengguna AS dan tetap memungkinkan TikTok beroperasi.
Kesepakatan ini berpotensi menjaga TikTok tetap populer di AS, terutama di kalangan generasi muda yang merupakan pengguna utama aplikasi tersebut. Namun, pengawasan dan pengaturan lebih lanjut tetap diperlukan untuk menyeimbangkan antara kebebasan berpendapat dan keamanan nasional.
Referensi:
[1] https://theverge.com/news/640745/tiktok-deal-trump-us-china-bytedance
[1] https://theverge.com/news/640745/tiktok-deal-trump-us-china-bytedance
Analisis Ahli
Andreas Harsono (Human Rights Watch Asia Researcher)
"Langkah ini mungkin menjadi cara pemerintah AS untuk menenangkan kekhawatiran keamanan, namun tanpa transparansi penuh terhadap alur data, ancaman risiko pengawasan masih tetap ada."
Analisis Kami
"Kesepakatan ini merefleksikan kompromi yang cerdik antara kepentingan keamanan nasional dan kebutuhan ekonomi digital yang tumbuh pesat. Namun, pengawasan ketat dan keberpihakan konten tetap menjadi tantangan besar yang bisa jadi memicu kontroversi di masa depan."
Prediksi Kami
TikTok akan kembali populer di AS dengan pengawasan yang lebih ketat terhadap keamanan data dan konten, namun potensi politik dan pengaruh budaya aplikasi ini akan terus menjadi perhatian utama menjelang Pemilu AS 2024.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Donald Trump?A
Tujuan dari perintah eksekutif adalah untuk mengatur kesepakatan yang menjadikan TikTok dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS.Q
Siapa yang terlibat dalam kesepakatan penguasaan TikTok di AS?A
Oracle, Silver Lake, dan MGX terlibat dalam kesepakatan untuk menguasai TikTok di AS.Q
Apa yang akan terjadi pada algoritma dan sistem moderasi konten TikTok?A
Algoritma dan sistem moderasi konten TikTok akan berada di bawah kontrol pemilik baru yang berbasis di AS.Q
Mengapa ada kekhawatiran tentang keamanan data terkait TikTok?A
Kekhawatiran muncul karena TikTok dapat digunakan untuk pengawasan atau propaganda oleh pemerintah China.Q
Apa yang dikatakan Trump tentang kemungkinan konten MAGA di TikTok?A
Trump menyatakan bahwa ia ingin membuat konten TikTok lebih mendukung MAGA, tetapi mengakui bahwa itu tidak mungkin sepenuhnya.