Kebocoran Data Sensitif Transfer Bank India Terungkap Akibat Error Cloud Amazon
Courtesy of TechCrunch

Kebocoran Data Sensitif Transfer Bank India Terungkap Akibat Error Cloud Amazon

Mengungkap dan memberikan informasi tentang kebocoran data besar yang memengaruhi dokumen transfer bank di India untuk meningkatkan kesadaran akan risiko keamanan data dan pentingnya konfigurasi yang tepat dalam penyimpanan cloud.

26 Sep 2025, 22.50 WIB
117 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kebocoran data sensitif dapat terjadi akibat kesalahan konfigurasi pada layanan cloud.
  • Perusahaan fintech harus berhati-hati dalam mengelola data pelanggan untuk menghindari kebocoran.
  • Pentingnya pelaporan cepat kepada otoritas yang relevan saat menemukan kebocoran data.
India - Baru-baru ini, ditemukan kebocoran data besar yang melibatkan ratusan ribu dokumen terkait transfer bank di India. Dokumen ini tersimpan secara publik di server Amazon tanpa pengamanan yang tepat, memungkinkan siapa saja mengakses informasi penting seperti nomor rekening dan data transaksi.
Data ini berkaitan dengan banyak bank dan lembaga keuangan besar di India, termasuk Aye Finance dan State Bank of India. Dokumen tersebut berisi formulir yang digunakan dalam sistem pembayaran NACH yang mengatur transaksi rutin seperti pembayaran gaji dan cicilan pinjaman.
Tim peneliti dari UpGuard yang menemukan kebocoran ini sudah berusaha memberi tahu pihak terkait seperti bank dan otoritas keamanan siber India, tetapi data tetap terekspos selama beberapa minggu hingga akhirnya ditindaklanjuti oleh CERT-In.
Setelah artikel ini diterbitkan, NuPay, sebuah perusahaan fintech, mengonfirmasi bahwa mereka menjadi penyebab kebocoran akibat kesalahan konfigurasi pada server Amazon S3 miliknya. NuPay mengklaim sebagian besar file tersebut adalah data uji coba dan tidak ada bukti akses tidak sah.
Namun, klaim NuPay diperdebatkan oleh UpGuard yang menilai sebagian besar data itu nyata dan ada potensi risiko serius pada privasi pelanggan. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran tentang praktik keamanan data di perusahaan fintech yang terus berkembang.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/09/26/thousands-of-indian-bank-transfer-records-found-online/

Analisis Ahli

Bruce Schneier
"Kebocoran data semacam ini adalah akibat klasik dari konfigurasi yang salah dan menunjukkan perlunya standar keamanan cloud yang lebih ketat dan audit berkala yang independen untuk mencegah risiko yang dapat mengancam data konsumen."
Mikko Hypponen
"Perusahaan fintech harus menganggap keamanan data sebagai prioritas utama karena dampak dari kebocoran dapat merusak kepercayaan pelanggan secara berat dan membuka pintu bagi penipuan keuangan."

Analisis Kami

"Insiden ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi cloud memberikan fleksibilitas besar, kurangnya pengelolaan keamanan dasar dapat berakibat fatal bagi privasi dan keamanan data. Perusahaan harus menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk pelatihan keamanan dan audit rutin, bukan hanya mengandalkan klaim internal tanpa verifikasi independen."

Prediksi Kami

Kejadian ini kemungkinan akan memicu peningkatan pengawasan dan regulasi dalam pengelolaan data digital di sektor keuangan India, serta mendorong perusahaan fintech dan bank memperkuat keamanan cloud mereka untuk menghindari insiden serupa.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan data bank di India?
A
Data dari dokumen bank transfer di India bocor dari server cloud yang tidak aman.
Q
Siapa yang menemukan kebocoran data ini?
A
Kebocoran data ini ditemukan oleh perusahaan keamanan siber bernama UpGuard.
Q
Apa penyebab kebocoran data menurut NuPay?
A
NuPay menyatakan bahwa kebocoran terjadi karena celah konfigurasi di bucket Amazon S3.
Q
Apa tindakan yang diambil setelah kebocoran data ditemukan?
A
Setelah kebocoran ditemukan, UpGuard melaporkan kepada NPCI dan CERT-In, dan data tersebut akhirnya diamankan.
Q
Apa yang dikatakan UpGuard tentang klaim NuPay?
A
UpGuard membantah klaim NuPay bahwa sebagian besar data adalah rekaman uji dan menunjukkan bahwa hanya sedikit yang tampak sebagai data uji.