Apakah Saham Netflix Masih Layak Dibeli Setelah Kenaikan Harga Spektakuler?
Courtesy of YahooFinance

Apakah Saham Netflix Masih Layak Dibeli Setelah Kenaikan Harga Spektakuler?

Memberikan analisis mendalam tentang valuasi saham Netflix saat ini menggunakan berbagai metode termasuk DCF, PE ratio, serta memperkenalkan konsep Narasi sebagai alat untuk memprediksi dan mengevaluasi potensi pertumbuhan saham berdasarkan skenario berbeda.

28 Sep 2025, 17.56 WIB
106 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Netflix menunjukkan pertumbuhan yang signifikan meskipun ada tantangan di industri.
  • Model valuasi seperti DCF menunjukkan bahwa saham Netflix mungkin overvalued saat ini.
  • Analisis berbasis naratif dapat memberikan wawasan tambahan tentang masa depan dan potensi saham Netflix.
Amerika Serikat - Saham Netflix telah menjadi sorotan utama dengan kenaikan harga yang luar biasa mencapai lebih dari 71% dalam setahun terakhir dan lebih dari 400% dalam tiga tahun, mendemonstrasikan kepercayaan investor terhadap perusahaan ini. Namun, baru-baru ini pergerakan saham menjadi lebih tenang dengan sedikit penurunan dalam minggu terakhir, menunjukkan adanya fase konsolidasi setelah kenaikan tajam.
Netflix terus berekspansi dalam inovasi konten dengan langkah seperti menjadi penyiar eksklusif pertandingan MLB pembukaan musim Yankees, yang menandai upaya mereka untuk memperluas jangkauan dan model bisnis di luar streaming konvensional. Keberhasilan film teater seperti "KPop Demon Hunters" juga menunjukkan fleksibilitas merek Netflix menghadapi berbagai peluang pasar.
Meski begitu, perkembangan seperti pengunduran diri Chief Product Officer Eunice Kim menimbulkan kekhawatiran sementara, tetapi tren jangka panjang harga saham tidak terganggu. Pertanyaan utama adalah apakah harga saham saat ini masih merepresentasikan nilai sebenarnya atau sudah berlebihan dibandingkan dengan fundamental perusahaan.
Analisis valuasi menggunakan model Discounted Cash Flow (DCF) menunjukkan bahwa saham Netflix diperdagangkan sekitar 31,7% di atas nilai intrinsiknya, sedangkan rasio Price-to-Earnings yang tinggi juga mengindikasikan kemungkinan saham overvalued jika dibandingkan dengan rasio wajar yang dihitung oleh Simply Wall St. Namun, metode tradisional ini tidak menangkap seluruh potensi dinamika perusahaan.
Konsep Narasi menawarkan pendekatan baru dalam menilai saham dengan berbagai skenario optimis dan pesimis, memperhitungkan faktor pendapatan, margin keuntungan, dan pertumbuhan internasional. Narasi Bull Case dan Bear Case memberikan nilai wajar yang sangat berbeda, membantu investor membuat keputusan berdasarkan perspektif pribadi dan asumsi pasar yang berbeda.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/now-time-revisit-netflix-yankees-105627702.html

Analisis Ahli

Aswath Damodaran
"Netflix memiliki posisi unik dalam industri streaming yang memungkinkan pertumbuhan jangka panjang, tetapi valuasinya harus selalu ditilik ulang sesuai perubahan dinamika pasar dan risiko teknologi."
Mary Meeker
"Pertumbuhan pengguna dan inovasi dalam monetisasi seperti iklan adalah kunci utama untuk memperpanjang lonjakan nilai saham Netflix, namun persaingan semakin ketat dan perlu strategi adaptif."

Analisis Kami

"Meskipun valuasi Netflix menunjukkan premium yang signifikan, potensi jangka panjangnya masih menarik terutama jika inisiatif iklan dan kemitraan internasional berhasil meningkatkan pendapatan. Investor harus tetap waspada terhadap risiko persaingan dan biaya konten yang tinggi yang bisa menggerus margin keuntungan."

Prediksi Kami

Netflix kemungkinan akan mengalami volatilitas nilai saham yang masih dipengaruhi oleh kinerja inovasi konten dan strategi monetisasi baru, namun secara fundamental sahamnya cenderung dihargai tinggi oleh pasar dengan risiko koreksi jika pertumbuhan melambat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan saham Netflix mengalami kenaikan 71.1% dalam setahun terakhir?
A
Saham Netflix mengalami kenaikan karena inovasi konten dan kesuksesan di bidang streaming, termasuk hak siar eksklusif untuk MLB.
Q
Bagaimana model DCF menilai nilai intrinsik saham Netflix?
A
Model DCF menilai nilai intrinsik saham Netflix sebesar $919.03 per lembar, menunjukkan bahwa saham saat ini diperdagangkan dengan premium sekitar 31.7%.
Q
Apa yang terjadi dengan Chief Product Officer Netflix baru-baru ini?
A
Chief Product Officer Netflix, Eunice Kim, baru-baru ini mengundurkan diri, yang menciptakan beberapa perhatian di kalangan investor.
Q
Apa perbandingan rasio PE Netflix dengan rata-rata industri?
A
Rasio PE Netflix saat ini adalah 50.20x, lebih tinggi dari rata-rata industri yang 31.70x, namun lebih rendah dari beberapa pesaingnya.
Q
Apa dua skenario naratif yang disajikan untuk Netflix?
A
Dua skenario naratif yang disajikan untuk Netflix adalah Bull Case dengan nilai wajar $1,350.32 dan Bear Case dengan nilai wajar $797.74.