Courtesy of CNBCIndonesia
Waspada Modus Phishing Gabungan Telepon dan Email yang Targetkan Akun Gmail
Memberikan informasi dan peringatan kepada pengguna Gmail agar waspada terhadap modus penipuan yang memadukan panggilan telepon dan email untuk mengambil alih akun, serta mendorong pengguna untuk menerapkan langkah-langkah keamanan dari Google.
29 Sep 2025, 07.10 WIB
247 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pengguna Gmail harus waspada terhadap penipuan yang menggabungkan telepon dan email.
- Google mencatat peningkatan ancaman pencurian kata sandi melalui email.
- Terdapat langkah-langkah mitigasi yang disarankan oleh Google untuk melindungi akun pengguna.
Jakarta, Indonesia - Google mengeluarkan peringatan keamanan baru terkait serangan siber yang menargetkan pengguna Gmail dengan cara yang unik dan berbahaya. Penipu menggunakan gabungan panggilan telepon dan email untuk menjebak korban agar mau membagikan kode verifikasi akun mereka.
Cara kerjanya dimulai dengan panggilan dari pelaku yang berpura-pura menjadi staf Google, memperingatkan adanya serangan pada akun korban dan menyarankan agar segera mengganti kata sandi demi mengamankan akun.
Korban kemudian menerima email berisi kode verifikasi yang diminta untuk dibacakan ke pelaku melalui telepon. Kode ini sebenarnya digunakan pelaku untuk mengambil alih akun secara langsung dan real-time.
Google melaporkan kenaikan besar-besaran dalam kasus pencurian kata sandi lewat email, meningkat 84% pada tahun sebelumnya dengan tren terus berlanjut di tahun ini. Dengan jumlah pengguna Gmail yang mencapai 2,5 miliar, ancaman ini sangat mengkhawatirkan.
Untuk melindungi diri, Google merekomendasikan pengguna untuk menggunakan Google Security Checkup, mengaktifkan Advanced Protection Program, dan beralih ke Google Passkey yang lebih aman daripada metode OTP tradisional.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250928225023-37-670895/modus-baru-penipuan-incar-karyawan-pakai-otp-google-ungkap-cara-cegah
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250928225023-37-670895/modus-baru-penipuan-incar-karyawan-pakai-otp-google-ungkap-cara-cegah
Analisis Ahli
Brian Krebs (Cybersecurity Journalist)
"Serangan yang menggabungkan teknik sosial engineering dan phishing digital merupakan salah satu bentuk ancaman yang paling sulit diatasi, sehingga edukasi dan pemahaman pengguna sangat penting."
Eva Galperin (Director of Cybersecurity di EFF)
"Menggunakan kunci keamanan fisik seperti Passkey bisa sangat membantu dalam meminimalisir risiko serangan phishing dan pengambilalihan akun secara real-time."
Analisis Kami
"Modus serangan yang mengkombinasikan telepon dan email ini sangat berbahaya karena membidik kepercayaan korban secara langsung, membuat metode keamanan tradisional seperti OTP menjadi rentan. Pengguna harus secara aktif meningkatkan kesadaran keamanan dan menggunakan fitur perlindungan lanjutan Google untuk menjaga akun mereka."
Prediksi Kami
Serangan phishing dengan metode hybrid yang menggabungkan komunikasi langsung dan email akan semakin canggih dan meluas, sehingga pengguna harus semakin waspada dan teknologi perlindungan akun akan terus ditingkatkan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi modus penipuan terbaru yang menyasar pengguna Gmail?A
Modus penipuan terbaru melibatkan telepon dari seseorang yang mengaku staf dukungan Google, diikuti dengan email reset kata sandi.Q
Siapa kelompok peretas yang meretas database Salesforce milik Google?A
Kelompok peretas yang meretas database Salesforce milik Google adalah ShinyHunters.Q
Apa langkah-langkah mitigasi yang disarankan oleh Google?A
Langkah-langkah mitigasi yang disarankan oleh Google termasuk menggunakan Google Security Checkup, mengaktifkan Advanced Protection Program, dan menggunakan Google Passkey.Q
Mengapa Gmail menjadi target utama penjahat siber?A
Gmail menjadi target utama penjahat siber karena memiliki sekitar 2,5 miliar pengguna dan menyimpan data berharga.Q
Apa yang harus dilakukan pengguna untuk melindungi akun mereka?A
Pengguna harus waspada dan mengikuti panduan resmi yang diberikan oleh Google untuk melindungi akun mereka.