Gugatan 51 Juta US$ atas Cedera Robotik di Pabrik Tesla, Tantangan Keselamatan Industri
Courtesy of CNBCIndonesia

Gugatan 51 Juta US$ atas Cedera Robotik di Pabrik Tesla, Tantangan Keselamatan Industri

Menginformasikan tentang gugatan hukum besar terhadap Tesla dan FANUC akibat kecelakaan robotik yang menyebabkan cedera parah pada teknisi, sekaligus memberikan konteks terkait posisi Tesla di industri EV dan strategi masa depan perusahaan.

29 Sep 2025, 10.50 WIB
364 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Gugatan yang diajukan oleh Hinterdobler menunjukkan masalah keselamatan di pabrik Tesla.
  • Tesla dan FANUC dihadapkan pada tuduhan kelalaian yang dapat mempengaruhi reputasi mereka.
  • Penjualan Cybertruck yang rendah menandakan tantangan yang dihadapi Tesla dalam mempertahankan pangsa pasar.
Fremont, Amerika Serikat - Peter Hinterdobler, seorang teknisi robotika di pabrik Tesla di Fremont, California, mengalami cedera serius setelah tertimpa robot industri pada Juli 2023. Ia menuding Tesla dan FANUC America lalai dalam menjaga keselamatan yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
Hinterdobler mengaku pingsan saat lengan robot yang memiliki beban penyeimbang hingga 8.000 pon tiba-tiba bergerak dengan kuat menimpanya. Biaya medis yang sudah dikeluarkan mencapai 1.000.000 US$ dan diperkirakan masih perlu tambahan 6.000.000 US$ untuk pengobatan lanjutan.
Dalam gugatan, Hinterdobler menyalahkan Tesla karena tidak memastikan mesin telah dipastikan aman sebelum pembongkaran, serta menyalahkan FANUC atas desain robot yang dianggap tidak aman. Tesla baru memperkenalkan protokol keselamatan tambahan setelah kecelakaan tersebut terjadi.
Latar belakang kasus ini bertepatan dengan menurunnya posisi Tesla di pasar kendaraan listrik AS, di mana pangsa pasar Tesla saat ini hanya 38%, yang merupakan yang terendah selama delapan tahun terakhir. Penjualan Cybertruck juga jauh di bawah target sejak peluncurannya dua tahun lalu.
Meski menghadapi sejumlah tantangan, Tesla tetap optimis dengan strategi masa depan berbasis AI dan robotik melalui Master Plan 4, yang mencakup pengembangan robot humanoid dan mobil otonom tanpa kemudi, dengan harapan dapat mendorong valuasi perusahaan secara signifikan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250929101735-37-670967/robot-tesla-pembawa-maut-manusia-hampir-meninggal

Analisis Ahli

Dr. Amelia Santoso (Ahli Keselamatan Kerja dan Robotika)
"Insiden ini menegaskan betapa pentingnya penerapan standar keselamatan yang sangat ketat dalam lingkungan robotik industri. Kegagalan dalam integrasi protokol keselamatan bisa berakibat fatal dan berdampak besar pada reputasi perusahaan."

Analisis Kami

"Kecelakaan ini menunjukkan risiko tinggi yang tetap ada dalam penggunaan robot industri tanpa pengawasan dan protokol keselamatan yang ketat. Tesla dan FANUC harus segera bertindak agar tidak kehilangan kepercayaan publik dan menghindari masalah hukum yang lebih besar di masa depan."

Prediksi Kami

Kasus ini bisa mendorong Tesla dan FANUC meningkatkan standar keselamatan robotik di pabrik mereka, dan mungkin mempengaruhi persepsi publik terkait keamanan kerja di industri otomotif dan robotik otomatisasi.