BYD Hadapi Tantangan Besar di Jepang Meski Diskon Gede Bantu di China
Courtesy of SCMP

BYD Hadapi Tantangan Besar di Jepang Meski Diskon Gede Bantu di China

Menggambarkan tantangan BYD dalam memasuki pasar mobil listrik di Jepang dan mengapa strategi diskon yang sukses di China belum tentu berhasil di pasar Jepang yang unik.

29 Sep 2025, 13.37 WIB
203 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • BYD menghadapi kesulitan untuk menarik pelanggan di Jepang meskipun telah melakukan berbagai upaya.
  • Diskon yang ditawarkan oleh BYD dapat merugikan citra merek dan nilai jual kembali kendaraan.
  • Loyalitas konsumen Jepang terhadap merek lokal membuat tantangan lebih besar bagi produsen mobil asing.
Tokyo, Jepang - BYD, perusahaan mobil listrik asal China, sudah mencoba menjual mobil listriknya di Jepang selama lebih dari dua tahun. Namun, hingga pertengahan tahun 2023, penjualan mobil mereka di Jepang masih sangat rendah jika dibandingkan dengan harapan mereka. Meskipun sudah membuka banyak toko dan memperkenalkan produk baru, masih sulit untuk menarik perhatian konsumen Jepang.
Untuk menarik lebih banyak pembeli, BYD mulai memberikan diskon besar hingga 1.000.000 yen atau sekitar 6,700 dolar AS. Diskon ini bisa menurunkan harga jual mobil hingga separuh dari harga aslinya. Contohnya, mobil BYD jenis Atto 3 kini dijual dengan harga di bawah 4,2 juta yen setelah diskon dan subsidi pemerintah.
Namun, strategi diskon ini berisiko membuat pembeli awal merasa tidak adil karena mereka sebelumnya membayar harga yang lebih mahal. Selain itu, hal ini juga menurunkan nilai jual kembali mobil, yang menjadi perhatian serius di pasar Jepang yang jarang menggunakan diskon besar untuk mobil.
Kesulitan BYD di Jepang ternyata juga dipengaruhi oleh kebiasaan konsumen Jepang yang lebih setia pada merek lokal seperti Toyota dan lebih memilih mobil hybrid daripada mobil listrik murni. Kondisi ini berbeda jauh dari pasar China dan Eropa, di mana BYD justru mendapat sambutan yang cukup baik.
Meskipun demikian, BYD tetap optimis karena penjualan mereka di Eropa terus meningkat. BYD berharap penjualan ekspor dapat mencapai lebih dari 20 persen dari total penjualan mereka tahun ini, sebagai strategi untuk mengimbangi tantangan di pasar domestik dan Jepang.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/business/china-business/article/3327212/chinese-ev-maker-byd-brings-price-war-japan-bid-ignite-demand?module=china_future_tech&pgtype=section

Analisis Ahli

Tatsuo Yoshida
"Diskon besar di pasar Jepang bisa merusak kepercayaan konsumen yang membeli lebih awal dan menurunkan nilai jual kembali mobil BYD."

Analisis Kami

"Strategi BYD yang mengandalkan diskon besar kemungkinan akan gagal di Jepang karena kultur konsumennya sangat menghargai harga dan reputasi merk tanpa kompromi. Pendekatan yang lebih halus dan penyesuaian produk serta pemasaran dengan karakter pasar Jepang akan lebih efektif daripada sekadar menurunkan harga."

Prediksi Kami

Jika BYD terus mengandalkan diskon besar, mereka mungkin akan menghadapi masalah reputasi dan loyalitas pelanggan di Jepang, namun jika dapat menyesuaikan diri dengan preferensi konsumen lokal, ada peluang pertumbuhan jangka panjang di pasar tersebut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi tantangan utama BYD di pasar Jepang?
A
Tantangan utama BYD di pasar Jepang adalah rendahnya minat konsumen terhadap mobil listrik dan loyalitas terhadap merek lokal seperti Toyota.
Q
Berapa banyak kendaraan yang terjual BYD di Jepang antara Januari 2023 dan Juni 2023?
A
BYD menjual hanya 5,300 kendaraan di Jepang antara Januari 2023 dan Juni 2023.
Q
Apa yang dilakukan BYD untuk meningkatkan penjualannya di Jepang?
A
BYD menawarkan diskon hingga 1 juta yen dan subsidi pemerintah untuk meningkatkan penjualannya.
Q
Mengapa diskon dapat berisiko bagi BYD di Jepang?
A
Diskon dapat membuat pembeli awal merasa tertipu dan dapat merugikan nilai jual kembali kendaraan.
Q
Bagaimana penjualan BYD di Jepang dibandingkan dengan pasar Eropa?
A
Penjualan BYD di Jepang masih rendah, sementara di Eropa penjualannya meningkat pesat.