Jensen Huang Yakin OpenAI Jadi Perusahaan Super Besar Meski Ada Risiko Gelembung AI
Courtesy of YahooFinance

Jensen Huang Yakin OpenAI Jadi Perusahaan Super Besar Meski Ada Risiko Gelembung AI

Artikel ini bertujuan untuk menginformasikan tentang perbedaan pandangan antara para pemimpin teknologi mengenai masa depan AI dan potensi gelembung bisnis di sektor ini, serta menyoroti strategi besar Nvidia dalam mendukung dan berinvestasi pada OpenAI sebagai indikasi pertumbuhan yang lebih luas.

30 Sep 2025, 02.18 WIB
66 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Jensen Huang percaya bahwa AI akan mendorong permintaan komputasi yang terus meningkat, berbeda dari siklus boom dan bust sebelumnya.
  • Ada kekhawatiran di kalangan beberapa pemimpin industri tentang potensi gelembung dalam investasi AI.
  • Nvidia menerapkan strategi pembiayaan sirkular untuk mendukung pertumbuhan pelanggan mereka, terutama OpenAI.
Amerika Serikat - Dalam beberapa waktu terakhir, para pemimpin perusahaan AI terbesar seperti Sam Altman dari OpenAI dan Mark Zuckerberg dari Meta mulai menyuarakan kekhawatiran mereka tentang kemungkinan gelembung investasi di sektor kecerdasan buatan. Mereka takut terlalu banyak uang dihabiskan untuk proyek-proyek AI yang belum terbukti keberhasilannya, serta kemungkinan overbuilding infrastruktur teknologi. Hal ini menimbulkan ketidakpastian di pasar teknologi yang sedang berkembang dengan cepat.
Namun, Jensen Huang, CEO Nvidia, memiliki pandangan yang sangat berbeda. Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan bahwa AI sekarang mengalami pergeseran besar dari komputasi umum menuju komputasi terakselerasi dan kecerdasan buatan yang dapat mengubah hampir semua industri. Ia juga mengatakan bahwa OpenAI kemungkinan besar akan menjadi perusahaan berikutnya yang bernilai triliunan dolar berkat skalabilitas yang luar biasa dari teknologi AI.
Huang menjelaskan konsep tiga hukum skala dalam AI yang meliputi pra-pelatihan, pasca-pelatihan, dan inferensi. Khususnya inferensi, yang merupakan proses pengambilan keputusan secara real-time oleh AI, masih dalam tahap awal dan akan menghasilkan kebutuhan komputasi yang jauh lebih besar dalam penggunaan sehari-hari. Ini berarti permintaan terhadap teknologi Nvidia dan produk GPU-nya akan terus naik secara eksponensial.
Untuk mendukung visi tersebut, Nvidia baru saja mengumumkan investasi besar senilai 100 miliar dolar AS untuk membantu OpenAI membangun pusat data besar-besaran. Strategi Nvidia yang disebut sebagai “circular financing” ini bertujuan menyelaraskan kepentingan mereka dengan pelanggan utama mereka sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pertumbuhan berkelanjutan. Meski demikian, beberapa analis dan regulator pasar memperingatkan bahwa model pembiayaan seperti ini pernah terjadi di masa lalu dan dapat memicu risiko pasar.
Meski ada suara-suara waspada dari berbagai pihak termasuk bank besar dan pejabat pemerintah Amerika Serikat, Huang tetap yakin bahwa investasi di AI adalah revolusi industri berikutnya yang harus diperjuangkan. Ia juga memberikan pandangan mengenai kebijakan visa kerja AS, mendukung upaya mengatur tapi juga menekankan perlunya reformasi agar tetap menarik talenta global terbaik. Masa depan Nvidia dan AI diyakini tetap cerah asalkan teknologi dan pasar mampu bertahan dari gejolak sementara.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/jensen-huang-doesn-t-care-191831017.html

Analisis Ahli

Sam Altman
"Mengakui risiko kelebihan investasi dan peringatan tentang ‘frenzy’ uang yang berlebihan mengejar label AI."
Mark Zuckerberg
"Membandingkan infrastruktur AI saat ini dengan gelembung investasi masa lalu seperti era dot-com dan kereta api."
Jerome Powell
"Mencermati jumlah aktivitas ekonomi yang tidak biasa besar di AI, menandakan potensi gelembung dalam ekonomi."

Analisis Kami

"Pendekatan Jensen Huang pada investasi dan skala AI adalah visi yang berani dan menjanjikan, namun sangat berisiko jika pasar terlalu berorientasi pada hype dibandingkan fundamental jangka panjang. Keberhasilan Nvidia dan OpenAI akan sangat bergantung pada apakah permintaan komputasi terus meningkat secara eksponensial tanpa banyak gangguan."

Prediksi Kami

Jika permintaan komputasi untuk AI, terutama untuk inferensi, terus meningkat sesuai teori Huang, maka Nvidia dan OpenAI akan terus tumbuh pesat, namun pasar saham berpotensi mengalami volatilitas tinggi jika pertumbuhan melambat atau strategi pembiayaan mengalami masalah.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang menyatakan bahwa OpenAI bisa menjadi perusahaan hyperscale multitriliun dolar berikutnya?
A
Jensen Huang, CEO Nvidia, menyatakan bahwa OpenAI bisa menjadi perusahaan hyperscale multitriliun dolar berikutnya.
Q
Apa yang diungkapkan Jensen Huang tentang komputasi terakselerasi?
A
Jensen Huang mengatakan bahwa komputasi umum sudah berakhir dan masa depan adalah komputasi terakselerasi dan AI.
Q
Mengapa beberapa pihak memperingatkan tentang gelembung AI?
A
Beberapa pihak, termasuk Sam Altman dan Mark Zuckerberg, memperingatkan bahwa terlalu banyak uang mengalir ke dalam usaha AI yang belum terbukti, menciptakan potensi gelembung.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'inference' dalam konteks AI?
A
'Inference' dalam konteks AI merujuk pada pemrosesan real-time yang mendasari segala sesuatu mulai dari chatbot hingga algoritma rekomendasi.
Q
Bagaimana Nvidia berencana untuk mendanai OpenAI?
A
Nvidia berencana untuk mendanai OpenAI melalui investasi sebesar $100 miliar untuk membantu pembangunan pusat data mereka.