Courtesy of CNBCIndonesia
Raksasa Teknologi Siapkan Investasi Triliunan Dolar untuk Infrastruktur AI
Artikel ini bertujuan memberikan gambaran tentang besarnya investasi global dalam infrastruktur AI yang diperkirakan mencapai triliunan dolar hingga 2029, serta bagaimana lonjakan ini mencerminkan pentingnya AI dalam transformasi digital perusahaan di seluruh dunia.
02 Okt 2025, 18.40 WIB
165 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Belanja infrastruktur AI global diperkirakan meningkat secara signifikan hingga 2029.
- Investasi dari hyperscaler menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor AI.
- Perusahaan-perusahaan besar mulai menggunakan utang untuk mendanai proyek AI karena tingginya biaya investasi.
Jakarta, Indonesia - Industri teknologi global sedang mengalami lonjakan investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur kecerdasan buatan (AI). Proyeksi menunjukkan bahwa total belanja untuk infrastruktur AI akan menembus angka fantastis, yaitu 2,8 triliun dolar AS, hingga tahun 2029. Angka ini lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya yang sebesar 2,3 triliun dolar AS.
Pendorong utama dari pertumbuhan investasi ini adalah perusahaan hyperscaler besar seperti Microsoft, Amazon, dan Alphabet. Mereka berpacu membangun pusat data dan kapasitas daya untuk menjalankan aplikasi AI yang semakin kompleks. Hal ini dipicu oleh ledakan minat dan penggunaan AI setelah peluncuran ChatGPT pada akhir tahun 2022.
Selain faktor persaingan teknologi, kebutuhan perusahaan global untuk mengadopsi AI juga mendorong permintaan akan pusat data dan komputasi cloud. Bahkan gangguan seperti tarif AS dan kemunculan model AI murah dari China tidak mengurangi antusiasme pasar terhadap AI.
Namun, investasi besar-besaran ini juga menimbulkan tantangan finansial. Setiap 1 gigawatt kapasitas komputasi AI memerlukan dana sekitar 50 miliar dolar AS, membuat perusahaan teknologi mulai memanfaatkan utang untuk membiayai proyek AI. Pengeluaran ini mulai menggerus aliran kas bebas mereka.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251002145554-37-672307/ramai-ramai-serbu-harta-karun-baru-bernilai-rp-46000-triliun
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251002145554-37-672307/ramai-ramai-serbu-harta-karun-baru-bernilai-rp-46000-triliun
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Investasi infrastruktur AI yang besar memang penting, tetapi fokus utama harus pada pemanfaatan AI yang efisien dan etis untuk memastikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan bisnis."
Fei-Fei Li
"Ekspansi besar-besaran pusat data AI mengindikasikan fase baru dalam revolusi AI, namun kita juga harus memperhatikan dampak lingkungan dan keberlanjutan dalam pembangunan teknologi ini."
Analisis Kami
"Investasi besar di bidang AI menjadi langkah strategis yang tak terelakkan bagi perusahaan teknologi, meski biaya tinggi dan risiko finansial meningkat. Ini menandakan bahwa AI tidak hanya sebuah tren teknologi, tetapi sudah menjadi fondasi penting bagi inovasi dan daya saing bisnis di masa depan."
Prediksi Kami
Investasi besar-besaran dalam infrastruktur AI akan terus berlanjut hingga awal 2030-an, dengan kapasitas daya dan pusat data AI semakin besar, mendukung adopsi AI yang meluas di berbagai sektor industri global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperkirakan oleh Citigroup tentang belanja infrastruktur AI global hingga 2029?A
Citigroup memperkirakan total belanja infrastruktur AI global akan mencapai US$2,8 triliun hingga 2029.Q
Apa yang memicu lonjakan estimasi belanja infrastruktur AI?A
Lonjakan estimasi ini dipicu oleh investasi agresif dari hyperscaler seperti Microsoft, Amazon, dan Alphabet serta kebutuhan perusahaan untuk mengadopsi AI.Q
Berapa banyak kapasitas daya baru yang dibutuhkan untuk permintaan komputasi AI global pada tahun 2030?A
Permintaan komputasi AI global diperkirakan memerlukan 55 gigawatt kapasitas daya baru pada tahun 2030.Q
Mengapa raksasa teknologi mulai mengandalkan utang untuk mendanai proyek AI?A
Raksasa teknologi mulai mengandalkan utang karena biaya investasi untuk proyek AI yang sangat mahal.Q
Apa contoh perusahaan besar yang telah menerapkan kecerdasan buatan dalam operasional mereka?A
Contoh perusahaan besar yang menerapkan kecerdasan buatan adalah Eli Lilly, Hitachi, dan Wolters Kluwer.