Alphabet dan Perusahaan Besar Sumbang Rp 365 Miliar untuk Ruang Dansa Gedung Putih
Courtesy of CNBCIndonesia

Alphabet dan Perusahaan Besar Sumbang Rp 365 Miliar untuk Ruang Dansa Gedung Putih

Memberikan informasi terkait kontribusi berbagai perusahaan besar dalam pembangunan ruang dansa baru di Gedung Putih yang didirikan di sayap timur, serta mengungkap kontroversi di sekitar proyek tersebut.

24 Okt 2025, 09.40 WIB
136 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Alphabet dan beberapa perusahaan lainnya menyumbang untuk pembangunan ruang dansa di Gedung Putih.
  • Pembangunan ruang dansa ini merupakan bagian dari proyek yang lebih besar untuk memodernisasi Gedung Putih.
  • Perubahan rencana pembangunan sempat menarik perhatian publik dan menuai reaksi negatif.
Washington D.C., Amerika Serikat - Induk perusahaan Google, Alphabet, turut menyumbang dana sebesar USRp 361.79 miliar ($22 juta) atau sekitar Rp 365 miliar pada proyek pembangunan ruang dansa di sayap timur Gedung Putih. Dana ini mewakili hampir 10% dari total biaya pembangunan yang diperkirakan mencapai USRp 4.11 triliun ($250 juta) .
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan dana pembangunan ruangan tersebut akan berasal dari dirinya dan donatur swasta, namun tidak mengungkapkan siapa saja para donatur maupun jumlah pasti yang disumbang.
Laporan CNBC Internasional menyebutkan Alphabet ikut menyumbang berdasarkan penyelesaian hukum antara Trump dan perusahaan tersebut sehubungan dengan larangan penggunaan YouTube setelah kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 oleh pendukung Trump.
Beberapa perusahaan lain yang turut berkontribusi dalam proyek ini antara lain Lockheed Martin, RJ Reynolds, Booz Allen Hamilton, Palantir, NextEra Energy, dan Comcast. Meskipun Lockheed Martin mengonfirmasi kontribusinya, mereka enggan menyebut angka pasti.
Proses pembongkaran dan pembangunan ruang dansa yang memiliki luas sekitar 90 ribu kaki persegi ini sedang berlangsung dan harus selesai dalam minggu ini. Meskipun awalnya Trump pernah berjanji tidak akan membangun ruang dansa tersebut, rencana proyek akhirnya berubah dan menyebabkan reaksi negatif dari publik.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251024093842-37-678846/google-setor-rp-365-miliar-buat-ruang-dansa-trump

Analisis Ahli

Dr. Ryan Smith (Ahli Kebijakan Publik)
"Kontribusi dana dari perusahaan-perusahaan besar ke proyek pemerintah seringkali mencerminkan interlink antara sektor swasta dan politik yang harus diawasi agar tidak menimbulkan konflik kepentingan."
Prof. Maria Gonzalez (Pakar Etika Publik)
"Penting bagi pemerintahan untuk memastikan transparansi penuh agar publik tidak kehilangan kepercayaan terhadap penggunaan dana swasta dalam proyek pemerintah."

Analisis Kami

"Penyertaan dana dari Alphabet dan perusahaan besar lainnya menunjukkan betapa politik dan bisnis sangat saling terkait dalam proyek nasional ini. Namun, kurangnya transparansi mengenai donatur beserta angka pasti bisa menimbulkan pertanyaan soal pengaruh pengusaha besar terhadap kebijakan pemerintah di masa depan."

Prediksi Kami

Proyek pembangunan ruang dansa di Gedung Putih diperkirakan akan selesai tepat waktu dalam minggu ini, namun kontroversi terkait dana dan transparansi penyumbang kemungkinan akan terus menjadi bahan perdebatan publik dan media.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang menyumbang untuk pembangunan ruang dansa di Gedung Putih?
A
Beberapa donatur, termasuk Alphabet dan Lockheed Martin, menyumbang untuk pembangunan ruang dansa di Gedung Putih.
Q
Berapa jumlah sumbangan yang diberikan oleh Alphabet?
A
Alphabet menyumbang sebesar US$22 juta untuk proyek tersebut.
Q
Apa tujuan dari pembangunan ruang dansa ini?
A
Tujuan dari pembangunan ruang dansa adalah untuk memperbarui dan meningkatkan fasilitas di Gedung Putih.
Q
Siapa yang sebelumnya menyatakan bahwa dana pembangunan berasal dari donaturnya?
A
Donald Trump sebelumnya menyatakan bahwa dana pembangunan akan berasal dari dirinya dan para donatur swasta.
Q
Apa yang terjadi dengan rencana pembangunan ruang dansa ini?
A
Rencana pembangunan ruang dansa sempat berubah dan memicu kemarahan publik.