Courtesy of CNBCIndonesia
Trump Tandatangani Peraturan, Ancaman Blokir TikTok di AS Teratasi
Artikel ini memberitakan bahwa Presiden Donald Trump akan menandatangani peraturan presiden yang menyatakan bahwa kesepakatan pembelian saham TikTok sudah memenuhi persyaratan hukum, sehingga TikTok tidak akan diblokir di Amerika Serikat, dan membahas dampak serta perkembangan dari kesepakatan tersebut.
25 Sep 2025, 09.55 WIB
133 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kesepakatan pembelian saham TikTok dapat menghindari pemblokiran aplikasi tersebut di AS.
- Donald Trump menunjukkan dukungan terhadap TikTok dan memperpanjang tenggat waktu untuk kesepakatan.
- Valuasi aset TikTok di AS diperkirakan mencapai miliaran dolar, dengan keterlibatan banyak investor besar.
Washington, Amerika Serikat - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akan menandatangani peraturan presiden yang menyatakan bahwa kesepakatan pembelian saham TikTok telah memenuhi persyaratan hukum, sehingga aplikasi ini tidak akan diblokir di AS.
TikTok sebelumnya terancam diblokir setelah aturan baru mewajibkan perusahaan induknya, ByteDance, untuk menyerahkan sebagian besar sahamnya kepada entitas Amerika Serikat karena kekhawatiran atas keamanan dan potensi penyalahgunaan data oleh pemerintah China.
Dalam kesepakatan yang akan berjalan, lebih dari 80% kepemilikan TikTok di AS akan dialihkan ke entitas AS seperti Oracle, Silver Lake, serta investor baru lainnya seperti Michael Dell dan keluarga Murdoch.
Trump juga telah memberikan beberapa perpanjangan tenggat waktu bagi TikTok untuk menyelesaikan proses divestasi ini, dan gedung putih bahkan memiliki akun TikTok sendiri, menandakan dukungan mereka pada kelangsungan aplikasi tersebut.
Meski pemerintah AS tidak akan mengambil posisi dewan atau golden share, valuasi aset TikTok di AS diperkirakan mencapai miliaran dolar, dan kesepakatan ini diprediksi akan menjaga TikTok tetap bisa beroperasi di pasar Amerika Serikat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250925092247-37-670023/perpres-segera-diteken-trump-amerika-kuasai-raksasa-china
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250925092247-37-670023/perpres-segera-diteken-trump-amerika-kuasai-raksasa-china
Analisis Ahli
Mary Meeker (Analis Teknologi)
"Pengalihan saham TikTok ke perusahaan Amerika adalah langkah penting untuk menjaga kepercayaan pengguna dan regulator, namun tantangan operasional serta pengaruh budaya tetap akan menjadi faktor yang harus diperhatikan."
Bruce Schneier (Ahli Keamanan Siber)
"Regulasi seperti ini penting untuk mengurangi risiko keamanan nasional, tetapi tindakan seremonial tanpa kontrol mendalam pada penggunaan data akan sulit menjamin keamanan sesungguhnya."
Analisis Kami
"Langkah ini mencerminkan kompromi strategis antara kebutuhan keamanan nasional Amerika Serikat dan potensi ekonomi teknologi asing yang penting seperti TikTok. Meskipun ada pengalihan kepemilikan, pengawasan yang ketat tetap diperlukan untuk memastikan transparansi dan mencegah potensi penyalahgunaan data."
Prediksi Kami
Dengan ditandatanganinya perpres ini, TikTok akan bisa melanjutkan operasionalnya di AS dengan kepemilikan yang lebih besar di tangan entitas AS, mengurangi risiko pemblokiran namun memperkuat pengawasan terhadap aktivitas perusahaan tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang akan dilakukan Donald Trump terkait TikTok?A
Donald Trump berencana untuk menandatangani peraturan presiden yang menyatakan bahwa kesepakatan pembelian saham TikTok sudah memenuhi syarat.Q
Mengapa TikTok terancam diblokir di AS?A
TikTok terancam diblokir di AS karena undang-undang yang mewajibkan ByteDance untuk melakukan divestasi saham ke entitas AS.Q
Siapa pemilik TikTok dan apa yang harus mereka lakukan?A
Pemilik TikTok adalah ByteDance, dan mereka harus melakukan divestasi untuk memenuhi regulasi pemerintah AS.Q
Apa yang diharapkan dari kesepakatan pembelian saham TikTok?A
Kesepakatan ini diharapkan akan mengalihkan lebih dari 80 persen kepemilikan TikTok ke entitas AS, termasuk investor seperti Oracle dan Silver Lake.Q
Siapa saja investor yang terlibat dalam kesepakatan ini?A
Investor yang terlibat dalam kesepakatan ini termasuk Oracle, Silver Lake, serta Michael Dell dan Rupert Murdoch.