Courtesy of CNBCIndonesia

Trump Perpanjang Negosiasi Penjualan TikTok, Cina Tunda Persetujuan

Menginformasikan tentang negosiasi penjualan TikTok di AS yang melibatkan pemerintah AS dan China serta dampak kebijakan Trump terhadap proses tersebut.

30 Jun 2025, 10.50 WIB

13 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Donald Trump berusaha untuk menyelesaikan masalah kepemilikan TikTok di AS.
Negosiasi dengan pemerintah China sangat penting untuk kelangsungan bisnis TikTok.
Perpanjangan tenggat waktu menunjukkan ketidakpastian dalam kesepakatan antara AS dan China.

Jakarta, Indonesia - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa ia telah menentukan rencana untuk nasib TikTok, aplikasi populer yang dibuat oleh perusahaan China ByteDance, di Amerika Serikat. Meskipun begitu, Trump menyatakan bahwa persetujuan dari Presiden China Xi Jinping diperlukan agar rencana tersebut dapat terlaksana.

Dalam wawancara dengan Fox News, Trump menyebutkan ada pihak kaya yang siap membeli TikTok di AS. Identitas pembeli tersebut belum diungkap, namun Trump memperkirakan pengumuman resmi akan dilakukan dalam dua minggu mendatang.

Sebelumnya, di masa pemerintahan Joe Biden, pemerintah AS memberikan ultimatum kepada TikTok untuk melepas kepemilikan kepada entitas Amerika atau aplikasi akan diblokir permanen sejak 9 Januari 2025. Setelah itu, Trump melanjutkan perpanjangan tenggat waktu agar negosiasi penjualan dapat berlangsung lebih lama.

Meskipun kesepakatan untuk pengalihan kepemilikan sudah hampir selesai dan akan dikelola oleh investor AS, negosiasi mengalami penundaan. China mempertimbangkan untuk tidak menyetujui kesepakatan ini sebagai reaksi atas kebijakan Trump yang mengenakan tarif tinggi terhadap barang impor dari China.

Trump juga memuji peran TikTok yang telah membantu meningkatkan dukungan di kalangan pemilih muda selama pemilu presiden. Hingga kini, proses negosiasi masih berlangsung dengan beberapa perpanjangan tenggat waktu yang telah dilakukan.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250630103807-37-644859/trump-tiba-tiba-minta-izin-xi-jinping-blak-blakan-nasib-china