Courtesy of Axios
Minggu ini, dua peneliti AI, Geoffrey Hinton dan John Hopfield, menerima Hadiah Nobel dalam bidang Fisika untuk karya mereka yang berkontribusi pada pengembangan jaringan saraf buatan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Penemuan mereka telah membantu kemajuan teknologi AI yang kini digunakan untuk memecahkan masalah ilmiah yang sulit dan menganalisis data ilmiah yang besar. Selain itu, Hadiah Nobel dalam bidang Kimia diberikan kepada Demis Hassabis, John Jumper, dan David Baker untuk sistem AI yang mampu memprediksi struktur protein, yang sangat penting bagi kehidupan.
Baca juga: Para pelopor AI meraih Penghargaan Turing untuk karya mereka dalam pembelajaran penguatan.
Penghargaan ini menunjukkan bahwa meskipun AI masih dalam tahap perkembangan, teknologi ini sudah memberikan dampak besar dalam dunia sains. Namun, ada juga kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan teknologi ini oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Para peneliti mengingatkan bahwa meskipun AI dapat membantu dalam analisis data, kreativitas manusia tetap penting dalam mengajukan pertanyaan dan mengembangkan hipotesis.