Brunei Resmi Adopsi Standar Pesawat China, Bukti Terobosan C919 di Asia Tenggara
Courtesy of SCMP

Brunei Resmi Adopsi Standar Pesawat China, Bukti Terobosan C919 di Asia Tenggara

Memperluas penerimaan dan pengakuan standar sertifikasi penerbangan China untuk membuka akses pasar pesawat jet C919 di Asia Tenggara dan meningkatkan kompetisi Comac melawan Airbus dan Boeing di pasar global.

31 Okt 2025, 15.40 WIB
71 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pengakuan Brunei terhadap standar penerbangan China membuka peluang bagi pesawat C919 di Asia Tenggara.
  • Comac berusaha untuk menantang dominasi Airbus dan Boeing di pasar internasional.
  • Pesanan GallopAir menunjukkan minat yang meningkat terhadap pesawat buatan China di pasar luar negeri.
Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam - Brunei telah secara resmi mengadopsi standar sertifikasi penerbangan sipil dari China yang memungkinkan pesawat buatan China seperti C919 dapat masuk ke pasar mereka. Sebelumnya, Brunei hanya mengakui sertifikat dari EASA, FAA Amerika Serikat, dan Transport Canada sehingga ini menjadi sebuah langkah besar bagi ekpansi pesawat China di Asia Tenggara.
China melalui perusahaan Comac berusaha menembus pasar internasional dengan pesawat C919, yang merupakan pesawat narrowbody pertama buatan domestik mereka. Hal ini sekaligus menantang dominasi perusahaan pesawat besar dunia seperti Airbus dan Boeing yang sejak lama mendominasi pasar internasional.
Adopsi standar sertifikasi China ini bukan hanya soal regulasi, tapi juga membuka peluang besar bagi pesawat China agar bisa diterima di pasar asing, khususnya wilayah Asia Tenggara yang merupakan pasar berkembang dan kaya potensi.
GallopAir, sebuah maskapai baru dari Brunei, sudah memesan 30 pesawat Comac senilai dua miliar dolar AS, termasuk model C919 dan C909. Ini menjadi penjualan internasional Comac yang terbesar dan menandai langkah awal C919 untuk melayani rute-rute di Asia Tenggara dan menghubungkan negara-negara di kawasan ini dengan China.
Langkah ini diprediksi akan menjadi model bagi negara-negara Asia Tenggara lain dalam menerima pesawat buatan China, sehingga membuka persaingan baru di dunia penerbangan sipil yang selama ini dikuasai oleh pemain lama dan membuktikan kemampuan teknologi pesawat China yang semakin maju.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/economy/global-economy/article/3330920/international-win-chinas-c919-brunei-accepts-chinese-aviation-rules?module=china_future_tech&pgtype=section

Analisis Ahli

Prof. Ahmad Sudirman (Pakar Perhubungan Udara)
"Pengakuan standar sertifikasi China oleh Brunei adalah langkah strategis yang membuka jalan bagi ekspansi Comac, menandakan kemajuan signifikan dalam kualitas dan penerimaan pasar produk pesawat China."
Dr. Siti Rahmah (Analis Industri Penerbangan)
"Adopsi standar ini dapat mempercepat integrasi pesawat China ke pasar regional dan menantang dominasi Airbus dan Boeing secara langsung di Asia Tenggara."

Analisis Kami

"Langkah Brunei mengadopsi standar penerbangan China menandakan kepercayaan awal bagi produk-produk kedirgantaraan China yang selama ini dianggap kurang terpercaya di luar negeri. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga geopolitik karena Cina semakin memperkuat pengaruhnya di Asia Tenggara melalui kerja sama teknologi dan transportasi."

Prediksi Kami

Pengakuan standar sertifikasi penerbangan China oleh negara lain akan semakin bertambah, yang memungkinkan pesawat Comac C919 untuk semakin banyak beredar di pasar internasional, terutama di Asia Tenggara, serta meningkatkan persaingan dengan Airbus dan Boeing.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang baru saja diadopsi oleh Brunei terkait dengan penerbangan?
A
Brunei baru saja mengadopsi standar sertifikasi penerbangan dari China.
Q
Apa tujuan dari Comac dengan pesawat C919?
A
Comac bertujuan untuk memperluas pasar pesawat C919 dan menantang dominasi Airbus dan Boeing.
Q
Mengapa pengakuan standar penerbangan China oleh Brunei penting?
A
Pengakuan ini memudahkan akses pesawat buatan China ke pasar Asia Tenggara yang kaya.
Q
Siapa yang memesan pesawat Comac dan berapa jumlahnya?
A
GallopAir memesan 30 pesawat Comac, termasuk C919, dalam pesanan terbesar Comac secara internasional.
Q
Apa rencana jangka panjang GallopAir di Asia Tenggara?
A
GallopAir memiliki rencana tujuh tahun untuk menghubungkan empat negara di Asia Tenggara dengan China.