Peneliti Kembangkan Sistem Pendingin Ramah Lingkungan Menggunakan Garam
Courtesy of CNBCIndonesia

Peneliti Kembangkan Sistem Pendingin Ramah Lingkungan Menggunakan Garam

Mengembangkan sistem pendinginan baru yang tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, efisien, aman, dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan siklus ionokalori berbasis garam.

05 Nov 2025, 07.50 WIB
94 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian baru menunjukkan bahwa garam dapat menjadi pengganti freon dalam sistem pendinginan.
  • Siklus ionokalori memiliki potensi untuk menciptakan sistem pendinginan yang lebih ramah lingkungan.
  • Proses pembuatan yang melibatkan garam dapat menghasilkan emisi negatif, menjadikannya solusi yang lebih berkelanjutan.
Jakarta, Indonesia - Teknologi pendinginan saat ini menggunakan bahan kimia hydrofluorocarbons seperti freon yang efektif dalam memindahkan panas, tapi bahan kimia ini sangat berbahaya bagi lingkungan. Peneliti mencari solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan freon dalam kulkas, AC, dan dispenser air minum.
Peneliti dari Lawrence Berkeley National Laboratory dan University of California, Berkeley mengembangkan teknologi baru yang memanfaatkan siklus ionokalori. Prinsip kerja hasil penelitian mereka adalah dengan menggunakan garam untuk menyerap dan memindahkan energi panas melalui perubahan bentuk material, seperti es yang mencair menyerap panas.
Dalam uji coba, mereka menggunakan garam berbasis yodium dan natrium untuk mencairkan etilena karbonat, yang menghasilkan perubahan suhu hingga 25 derajat Celcius hanya dengan tegangan rendah sebesar 1 volt. Proses ini juga nol emisi dan dapat memberikan dampak lingkungan yang sangat positif.
Peneliti terus mengembangkan sistem praktis yang bisa digunakan secara komersial. Pada tahun 2025, garam berbasis nitrat ditemukan paling efektif untuk menarik panas dari ruangan, menandakan kemajuan besar dalam pencarian pengganti freon yang aman dan ramah lingkungan.
Teknologi baru ini berpotensi merevolusi sistem pendingin yang ada saat ini dengan menghilangkan penggunaan bahan kimia berbahaya dan memperkenalkan metode pendinginan yang efisien dan ramah lingkungan yang dapat diadopsi secara luas di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251027145216-37-679598/pengganti-freon-muncul-kulkas-sampai-ac-bisa-berubah-total

Analisis Ahli

Drew Lilley
"Siklus ionokalori memiliki potensi besar sebagai alternatif teknologi pendinginan yang efisien, aman, dan ramah lingkungan yang belum tersedia saat ini."

Analisis Kami

"Penemuan ini sangat menjanjikan karena menggabungkan konsep perubahan bentuk material dengan energi ionikalori yang sebelumnya belum banyak dimanfaatkan dalam sistem pendinginan. Jika berhasil diaplikasikan secara komersial, ini bisa merevolusi industri pendinginan dengan solusi yang lebih hijau dan efisien."

Prediksi Kami

Teknologi pendinginan berbasis siklus ionokalori dan garam akan menjadi alternatif ramah lingkungan utama menggantikan freon, dengan potensi besar untuk digunakan secara luas pada peralatan pendingin di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa metode baru yang ditemukan untuk mendinginkan ruang?
A
Metode baru yang ditemukan adalah menggunakan garam sebagai pengganti freon untuk mendinginkan ruang.
Q
Mengapa penggunaan freon berbahaya bagi lingkungan?
A
Penggunaan freon berbahaya bagi lingkungan karena mengandung bahan kimia yang merusak lapisan ozon.
Q
Apa yang dimaksud dengan siklus ionokalori?
A
Siklus ionokalori adalah proses perubahan bentuk material yang dapat menyerap dan melepaskan energi panas.
Q
Bagaimana garam dapat digunakan dalam proses pendinginan?
A
Garam dapat digunakan dalam proses pendinginan dengan menambahkannya pada sistem untuk mencairkan es tanpa meningkatkan suhu.
Q
Apa yang ditemukan oleh peneliti mengenai garam berbasis nitrat?
A
Peneliti menemukan bahwa garam yang paling efisien untuk menarik panas adalah garam berbasis nitrat.