Konflik Kepemilikan Nexperia Picu Risiko Krisis Pasokan Chip Mobil Dunia
Courtesy of CNBCIndonesia

Konflik Kepemilikan Nexperia Picu Risiko Krisis Pasokan Chip Mobil Dunia

Menjelaskan ketidakpastian pasokan dan kualitas chip dari Nexperia yang diakibatkan oleh konflik kepemilikan antara Belanda dan China dan dampaknya terhadap industri otomotif serta elektronik global.

05 Nov 2025, 20.00 WIB
255 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pengambilalihan Nexperia oleh Belanda berpotensi mengganggu pasokan semikonduktor global.
  • Ketidakpastian di Dongguan dapat menyebabkan penghentian produksi mobil di seluruh dunia.
  • Konflik kepemilikan Nexperia mencerminkan ketegangan geopolitik antara China dan Belanda.
Jakarta, Indonesia - Nexperia, produsen chip penting, sedang mengalami ketidakpastian pasokan yang serius setelah diambil alih oleh pemerintah Belanda dari pemilik asal China, Wingtech. Pengambilalihan ini dilakukan karena kekhawatiran terkait pencurian hak kekayaan intelektual dan potensi pemindahan operasi produksi ke China secara penuh.
Konflik antara Belanda dan China ini berdampak besar karena Nexperia memiliki fasilitas produksi di Dongguan, China, yang belum bisa sepenuhnya diawasi oleh manajemen baru di Belanda. Akibatnya, kualitas serta pengiriman chip dari lokasi ini belum dapat dijamin.
Situasi ini berisiko mengganggu rantai pasok global di sektor elektronik dan otomotif, karena chip adalah komponen utama yang diperlukan dalam produksi mobil dan alat elektronik. Gangguan pasokan chip bisa menyebabkan produksi berhenti atau tertunda di banyak negara.
Konflik ini muncul di tengah upaya meredakan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, yang sebelumnya sempat membaik setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Namun sengketa Nexperia kembali memanas setelah China menuduh Belanda tidak kooperatif dalam menyelesaikan masalah ini.
Manajemen Nexperia di Belanda kini berusaha mengklarifikasi implikasi tindakan pemerintah China dan seberapa besar risiko pasokan chip dapat terpengaruh. Sementara itu, ketidakpastian terus menyebar ke pelanggan di seluruh dunia, yang khawatir akan kelangsungan produksi chip dan kualitas produk.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251105144020-37-682573/konflik-wafer-belanda-china-memanas-krisis-pabrik-mobil-kian-dekat

Analisis Ahli

Analis Teknologi Global, Dr. Bambang Santoso
"Situasi ini memperlihatkan betapa pentingnya stabilitas politik terhadap industri teknologi. Perusahaan semikonduktor harus mengantisipasi risiko politik agar tidak menimbulkan krisis pasokan yang berdampak luas."
Ekonom Senior, Prof. Susi Mulia
"Gangguan rantai pasok chip dapat memperlambat produksi sektor otomotif hingga menimbulkan efek domino bagi ekonomi global, khususnya negara-negara yang sangat bergantung pada ekspor barang elektronik dan kendaraan."

Analisis Kami

"Pengambilalihan Nexperia oleh pemerintah Belanda berpotensi menciptakan ketegangan geopolitik yang lebih besar dan membahayakan stabilitas rantai pasok global. Kepercayaan pasar dan pelanggan terhadap kualitas chip dari fasilitas China akan sulit pulih tanpa penyelesaian yang jelas antara kedua pihak."

Prediksi Kami

Jika konflik tidak terselesaikan, produksi chip dapat terganggu dalam jangka panjang yang bisa mengakibatkan kelangkaan chip dan perlambatan produksi mobil serta perangkat elektronik global.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan Nexperia?
A
Nexperia baru saja diambil alih oleh pemerintah Belanda dari pemilik asal China.
Q
Mengapa Nexperia tidak bisa menjamin pasokan semikonduktor?
A
Nexperia tidak bisa menjamin pasokan semikonduktor karena mereka menghentikan pengiriman wafer bahan baku ke pusat produksi di Dongguan.
Q
Apa dampak pengambilalihan Nexperia oleh pemerintah Belanda?
A
Pengambilalihan ini mengancam rantai pasok produksi elektronik dan mobil di seluruh dunia.
Q
Siapa yang memiliki Nexperia sebelum diambil alih?
A
Nexperia sebelumnya dimiliki oleh Wingtech, sebuah perusahaan asal China.
Q
Apa yang terjadi di Dongguan terkait produksi chip?
A
Di Dongguan, pengiriman wafer bahan baku chip dihentikan, yang berpotensi mempengaruhi produksi chip.