Courtesy of SCMP
Pony.ai Perluas Pasar dan Investor Lewat Pencatatan Saham di Hong Kong
Meningkatkan branding dan memperluas basis investor Pony.ai melalui pencatatan saham di Bursa Hong Kong, sehingga dapat lebih mendekatkan perusahaan dengan pasar domestik China serta memfasilitasi investor Asia untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
06 Nov 2025, 07.40 WIB
167 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pony.ai telah melakukan listing kedua di Hong Kong untuk memperluas basis investor.
- Listing di Hong Kong akan membantu memperkuat branding Pony.ai di pasar China.
- Pony.ai berfokus pada pengembangan layanan robotaxi baik di dalam negeri maupun internasional.
Guangzhou, China - Pony.ai, perusahaan kendaraan otonom yang didirikan oleh James Peng, baru saja melakukan pencatatan saham kedua di Bursa Saham Hong Kong, tepatnya sepuluh tahun setelah didirikan di Amerika Serikat. Setelah mulai diperdagangkan di Nasdaq, perusahaan ini ingin memperkuat posisi dan identitasnya dengan mencatatkan saham di Hong Kong.
Pemilihan Hong Kong sebagai tempat pencatatan saham dianggap strategis oleh James Peng karena lebih dekat dengan basis perusahaan di China, yang memang menjadi pasar utama Pony.ai. Mereka berharap melalui langkah ini, branding perusahaan dapat lebih kuat di Asia dan mempermudah akses bagi investor lokal dan regional.
Dalam penawaran saham di Hong Kong, Pony.ai berhasil mengumpulkan dana sebanyak HKRp 110.18 triliun ($6,7 miliar) atau setara dengan 864 juta dolar AS. Dana ini akan membantu perusahaan meningkatkan layanan robotaxi dan memperluas operasionalnya di dalam negeri serta pasar luar negeri.
James Peng, pendiri dan CEO Pony.ai, memiliki latar belakang yang kuat dengan pendidikan di Tsinghua University dan Stanford University serta pengalaman bekerja di perusahaan teknologi besar seperti Google dan Baidu. Hal ini menjadi modal penting bagi pengembangan teknologi kendaraan otonom di Pony.ai.
Fokus utama Pony.ai adalah menguasai pasar mobilitas terbesar dunia, yakni China. Dengan pencatatan saham di Hong Kong, mereka berharap dapat memperluas jaringan investor dan mendapatkan dukungan lebih banyak untuk mempercepat inovasi dan ekspansi bisnis robotaxi secara global.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/business/article/3331636/nothing-stands-ponyais-way-firm-lists-hong-kong-james-peng-says?module=china_future_tech&pgtype=section
[1] https://www.scmp.com/business/article/3331636/nothing-stands-ponyais-way-firm-lists-hong-kong-james-peng-says?module=china_future_tech&pgtype=section
Analisis Ahli
Elon Musk
"Ekspansi Pony.ai ke pasar Asia dan pencatatan saham di Hong Kong adalah langkah penting untuk mengakselerasi pengembangan kendaraan otonom, yang merupakan masa depan transportasi global."
Mary Barra
"Dengan basis kuat di China dan modal yang diperoleh dari Bursa Hong Kong, Pony.ai punya peluang besar untuk memimpin pasar mobil otonom di Asia dan melampaui kompetitor internasional."
Analisis Kami
"Langkah pencatatan saham di Hong Kong sangat strategis bagi Pony.ai karena menghadirkan banyak peluang kolaborasi dengan investor regional yang lebih memahami pasar China. Namun, perusahaan harus mampu menavigasi dinamika politik dan ekonomi Asia untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya."
Prediksi Kami
Listing saham di Hong Kong akan mempercepat pertumbuhan Pony.ai di pasar Asia dan meningkatkan kemitraan strategis dengan investor lokal, serta memperkuat posisinya di industri kendaraan otonom global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Pony.ai?A
Pony.ai adalah perusahaan yang mengembangkan teknologi mengemudi otonom dan layanan robotaxi.Q
Mengapa Pony.ai memilih untuk listing di Hong Kong?A
Pony.ai memilih untuk listing di Hong Kong untuk memperluas basis investor dan mendekatkan branding mereka ke pasar China.Q
Siapa pendiri Pony.ai?A
Pendiri Pony.ai adalah James Peng.Q
Berapa jumlah dana yang berhasil dikumpulkan Pony.ai dari penawaran saham di Hong Kong?A
Pony.ai berhasil mengumpulkan HK$6.7 miliar (US$864 juta) dari penawaran saham di Hong Kong.Q
Apa tujuan utama Pony.ai di pasar mobilitas?A
Tujuan utama Pony.ai adalah untuk menguasai pasar mobilitas terbesar di dunia, yaitu China.