Courtesy of InterestingEngineering
Daur Ulang Pasir dan Kerikil Bangunan Bisa Penuhi Setengah Kebutuhan Konstruksi China pada 2050
Menunjukkan bagaimana daur ulang pasir dan kerikil bangunan dapat memenuhi hingga setengah kebutuhan konstruksi China pada 2050, mengurangi tekanan pada sumber daya alam dan mendukung pembangunan berkelanjutan melalui model ekonomi sirkular.
08 Nov 2025, 16.22 WIB
119 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Daur ulang limbah konstruksi dapat mengurangi dampak lingkungan dan memenuhi kebutuhan bahan bangunan di China.
- Model CHAMPS menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan tingkat daur ulang agregat di masa depan.
- Dukungan kebijakan sangat penting untuk mempercepat transisi menuju penggunaan agregat daur ulang.
Beijing, Republik Rakyat Tiongkok - China selama puluhan tahun mengalami pembangunan besar-besaran yang membuat kebutuhan pasir, kerikil, dan batu sangat tinggi. Sebelumnya, kebutuhan ini dipenuhi dari sumber alam seperti pasir sungai, yang menyebabkan kerusakan lingkungan di banyak daerah. Kini, China beralih menggunakan pasir buatan dan batu pecah untuk mengurangi dampak tersebut.
Peneliti dari Universitas Tsinghua membuat model baru bernama CHAMPS untuk memetakan pemakaian dan penyaluran agregat di seluruh China dari masa lalu hingga 2050. Mereka menggunakan prinsip ekonomi sirkular, yaitu mengurangi, menggunakan ulang dan mendaur ulang bahan bangunan agar lebih ramah lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan kalau permintaan agregat mencapai puncaknya pada tahun 2015 dan mulai menurun. Pada tahun 2050, diperkirakan kebutuhan pasir dan kerikil hanya sekitar setengah dari puncak tersebut, karena perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan penggunaan material yang lebih efisien.
Daur ulang bahan bangunan dari reruntuhan dapat memenuhi hampir separuh kebutuhan agregat China pada tahun 2050. Beberapa provinsi bahkan bisa mencapai tingkat daur ulang sampai 65 persen dengan dukungan kebijakan dan teknologi yang tepat.
Jika strategi ini berhasil dijalankan, pembangunan jalan, rel kereta, dan gedung pencakar langit bisa terus berjalan tanpa merusak alam secara berlebihan. Model dari Tsinghua ini juga menjadi contoh bagi negara berkembang lain agar bisa menjalankan pembangunan yang lebih ramah lingkungan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/chinas-meet-construction-demand-with-recycled-sand
[1] https://interestingengineering.com/science/chinas-meet-construction-demand-with-recycled-sand
Analisis Ahli
Profesor Zhang Wei (Ahli Teknik Sipil Tsinghua)
"Model CHAMPS memberikan pendekatan inovatif dan sangat realistis untuk memahami sirkulasi agregat dan dapat menjadi acuan penting dalam kebijakan pembangunan berkelanjutan di China dan negara berkembang lainnya."
Analisis Kami
"Pentingnya transisi dari penggunaan bahan baku alam ke agregat daur ulang bukan hanya soal efisiensi, tapi juga menyangkut kelangsungan ekosistem dan kualitas hidup masyarakat. Tanpa kebijakan tegas dan investasi teknologi, perubahan ini akan sulit tercapai dalam skala nasional yang besar seperti China."
Prediksi Kami
Dengan dukungan kebijakan yang kuat dan teknologi daur ulang yang maju, China akan mampu mengoperasikan sistem daur ulang agregat yang efisien sehingga mengurangi kebutuhan pasir dan kerikil alam, sekaligus memperbaiki kondisi lingkungan dan mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama penelitian yang dipimpin oleh Tsinghua University?A
Tujuan utama penelitian adalah mengeksplorasi konversi limbah konstruksi menjadi agregat yang dapat digunakan dalam industri bangunan.Q
Bagaimana limbah konstruksi dapat menjadi sumber daya yang berharga?A
Limbah konstruksi dapat diolah menjadi pasir dan kerikil daur ulang yang dapat memenuhi setengah dari kebutuhan bahan bangunan China pada tahun 2050.Q
Apa dampak dari penggunaan agregat daur ulang terhadap lingkungan?A
Penggunaan agregat daur ulang dapat mengurangi permintaan bahan mentah dan mengurangi tekanan pada sumber daya alam, serta membantu meminimalkan kerusakan lingkungan.Q
Apa itu model CHAMPS dan bagaimana cara kerjanya?A
Model CHAMPS adalah model yang dikembangkan untuk memetakan pasokan dan penggunaan agregat di seluruh provinsi di China dengan prinsip ekonomi sirkular.Q
Apa proyeksi kebutuhan agregat di China hingga tahun 2050?A
Proyeksi menunjukkan bahwa kebutuhan agregat di China akan menurun menjadi antara 9,2 hingga 12,4 miliar ton pada tahun 2050, mengurangi 50% dari puncaknya.