Courtesy of Forbes
Risiko Besar Penundaan Regulasi Deforestasi Uni Eropa bagi Perusahaan dan Lingkungan
Artikel ini bertujuan memperingatkan mengenai risiko besar bagi perusahaan yang belum mempersiapkan kepatuhan terhadap regulasi EUDR, menyoroti bahwa penundaan regulasi akan memperpanjang masuknya produk dari deforestasi legal yang merusak serta mendorong pentingnya pelacakan rantai pasok berbasis data yang dapat diverifikasi untuk menjaga reputasi dan kelangsungan bisnis di pasar Uni Eropa.
13 Nov 2025, 17.56 WIB
43 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penundaan dalam penegakan EUDR dapat memperpanjang risiko yang seharusnya diakhiri oleh regulasi tersebut.
- Sertifikasi kayu tidak selalu menjamin kepatuhan terhadap regulasi yang lebih ketat seperti EUDR.
- Perusahaan dan investor harus mulai menginvestasikan dalam data geolokasi dan pemantauan untuk mematuhi regulasi yang akan datang.
Borneo, Indonesia - Uni Eropa sedang menghadapi perdebatan mengenai penundaan diberlakukannya regulasi anti-deforestasi (EUDR) yang semula direncanakan mulai berlaku akhir 2025. Penundaan ini dipicu oleh kekhawatiran beberapa negara anggota mengenai kesiapan sistem pelacakan dan bea cukai serta tekanan dari industri. Namun, Komisi Eropa dan beberapa negara lainnya menolak penundaan karena khawatir akan memperpanjang risiko masuknya produk deforestasi ke pasar Eropa.
Investigasi bersama oleh Earthsight dan Auriga Nusantara di Borneo menemukan bahwa kayu yang berasal dari hutan yang baru ditebang masih diekspor ke Uni Eropa melalui jalur yang legal menurut regulasi yang ada di Indonesia dan Eropa. Mereka mengidentifikasi 65 pengolahan kayu yang menggunakan kayu dari hutan alami yang baru saja ditebang dan lima perusahaan besar mengekspor lebih dari 23.000 meter kubik produk kayu pada tahun 2024.
Banyak perusahaan importir Eropa mengandalkan sertifikasi seperti FSC, PEFC, SVLK, dan FLEGT, namun sertifikasi tersebut belum menjamin pelacakan rantai pasok yang detail dan akurat menurut standar yang diperlukan oleh EUDR. Hal ini menimbulkan kelemahan signifikan dalam mengendalikan masuknya produk yang terkait dengan deforestasi ke pasar Uni Eropa.
Penundaan penerapan EUDR menimbulkan ketidakpastian besar bagi perusahaan dan investor yang sudah mulai berinvestasi di sistem pelacakan dan audit rantai pasok yang sesuai. Risiko keuangan mulai muncul karena ketika regulasi benar-benar berlaku, perusahaan yang tidak memenuhi standar harus menghadapi kerugian akibat persediaan yang tertahan, kontrak yang harus direvisi, dan penilaian ulang aset yang merugikan secara finansial.
Untuk mencegah risiko tersebut, perusahaan yang proaktif sudah mulai menggunakan teknologi canggih seperti pemantauan satelit berbasis AI dan blockchain untuk pelacakan asal kayu secara real-time. Regulasi EUDR yang efektif tanpa penundaan sangat diperlukan agar komitmen terhadap perdagangan berkelanjutan dapat ditegakkan dan pasar Uni Eropa tetap dipercaya sebagai pemimpin dalam perdagangan yang ramah lingkungan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/feliciajackson/2025/11/13/europes-deforestation-deadlock-puts-business-credibility-on-the-line/
[1] https://www.forbes.com/sites/feliciajackson/2025/11/13/europes-deforestation-deadlock-puts-business-credibility-on-the-line/
Analisis Ahli
Barbara Kuepper
"Sistem sertifikasi sukarela memiliki banyak kekurangan dan tidak dapat dijadikan standar tunggal untuk kepatuhan, terutama di daerah berisiko tinggi seperti Indonesia. Penundaan regulasi EUDR hanya akan menguatkan posisi perusahaan yang tidak berkomitmen untuk transparansi dan membawa risiko finansial yang nyata."
Aron White
"Kasus-kasus yang ditemukan menunjukkan bahwa regulasi EUDR harus segera diimplementasikan tanpa penundaan agar pelacakan deforestasi dan rantai pasok bisa benar-benar efektif dan mencegah masuknya produk yang tidak berkelanjutan."
Analisis Kami
"Penundaan penegakan regulasi ini menimbulkan sinyal negatif yang jelas kepada pelaku industri dan pasar global bahwa kepatuhan terhadap standar keberlanjutan masih bisa diabaikan. Tanpa tindakan tegas dan segera, bukan hanya lingkungan yang dirugikan, tapi juga integritas pasar dan nilai perusahaan akan mengalami kerusakan serius yang akhirnya merugikan semua pihak."
Prediksi Kami
Jika penundaan EUDR terus berlanjut, perusahaan-perusahaan yang tidak segera memperbaiki pelacakan rantai pasoknya akan menghadapi risiko finansial dan hilangnya akses pasar di Uni Eropa, sementara kerusakan lingkungan akibat deforestasi ilegal akan terus berlanjut tanpa hambatan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR)?A
Tujuan EUDR adalah untuk memastikan bahwa barang-barang utama yang masuk ke pasar Uni Eropa tidak terkait dengan deforestasi atau degradasi hutan.Q
Mengapa ada penundaan dalam penegakan EUDR?A
Penundaan terjadi karena adanya lobi dari industri dan perbedaan pendapat di antara negara-negara anggota mengenai waktu penegakan.Q
Apa yang ditemukan dalam laporan Earthsight tentang aliran kayu dari Borneo?A
Laporan Earthsight menemukan bahwa kayu dari hutan yang baru dibersihkan di Borneo masih masuk ke Eropa melalui saluran legal.Q
Mengapa sertifikasi seperti FSC dan PEFC tidak cukup untuk memenuhi persyaratan EUDR?A
Sertifikasi seperti FSC dan PEFC tidak menjamin kepatuhan EUDR karena mereka tidak selalu menyediakan verifikasi lokasi yang diperlukan.Q
Apa dampak dari ketidakpastian terkait EUDR bagi perusahaan dan investor?A
Ketidakpastian terkait EUDR dapat menyebabkan risiko keuangan bagi perusahaan dan investor, termasuk kemungkinan penurunan nilai aset.