Courtesy of Forbes

Komitmen Korporasi Dorong Pengurangan Emisi Global Meski Tantangan Berat

Menunjukkan bagaimana komitmen iklim dari korporasi dan pemerintah mulai mempengaruhi pengurangan emisi global dan pentingnya kolaborasi serta transparansi dalam mempercepat tindakan iklim demi mengatasi perubahan iklim yang terus meningkat.

16 Nov 2025, 22.34 WIB

223 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pledges iklim perusahaan menjadi bagian penting dari tindakan iklim global.
Perusahaan sekarang lebih fokus pada dekarbonisasi sebagai jalur menuju inovasi.
Tindakan kolaboratif dengan komunitas dan ekosistem semakin penting dalam mencapai stabilitas iklim.

Belém, Brazil - Tahun 2025 merupakan tahun yang penuh tantangan terkait perubahan iklim, dengan banyak bencana alam seperti badai, kebakaran hutan, dan banjir yang semakin sering terjadi. Namun, laporan terbaru dari PBB menunjukkan adanya kemajuan dalam pengurangan emisi global, dengan janji yang dibuat oleh pemerintah dan perusahaan diperkirakan akan menurunkan emisi sebesar 12 persen. Meski belum cukup untuk menahan pemanasan di bawah 1,5°C, ini menjadi sinyal positif bahwa tindakan sukarela dan regulasi mulai memengaruhi tren emisi dunia.

Banyak perusahaan kini lebih serius dalam memperkuat komitmen iklim mereka. Mereka tidak hanya melaporkan secara lebih rutin, tapi juga mengadopsi strategi dekarbonisasi yang lebih agresif. Inisiatif seperti The Climate Pledge memaksa perusahaan untuk transparan dalam laporan iklim mereka, dan hal ini menjadi keunggulan kompetitif di pasar global. Perusahaan tidak lagi menunggu kesepakatan internasional, melainkan bergerak cepat karena tekanan dari pelanggan, asuransi, dan regulator.

Meski ada kemajuan, laporan ini juga menyoroti adanya ketimpangan dalam pelaksanaan janji iklim. Beberapa sektor seperti penerbangan, pelayaran, baja, dan kimia masih menghadapi kesulitan besar dalam mengurangi emisi mereka. Banyak perusahaan belum memiliki rencana jangka pendek yang detail sehingga sulit untuk mengukur dan memverifikasi kemajuan. Hal ini juga menimbulkan keraguan mengenai apakah komitmen yang ada bisa bertahan dalam menghadapi tekanan ekonomi dan politik.

COP30 yang berlangsung di Belém, Brazil menjadi momentum penting untuk mendorong komitmen jangka pendek yang nyata dan didukung oleh kebijakan hukum. Dalam konferensi ini, terdapat peningkatan kerjasama antara sektor swasta dan pemerintah, termasuk dukungan terhadap pengelolaan lahan oleh komunitas adat dan inisiatif perlindungan hutan. Pendekatan ini menunjukkan pentingnya hubungan antara stabilitas iklim dengan perlindungan ekosistem dan penguatan komunitas lokal.

Melihat ke depan, keberhasilan aksi iklim korporat akan sangat bergantung pada bagaimana perusahaan mengintegrasikan strategi iklim ke dalam investasi jangka panjang, keterlibatan mereka dengan komunitas dan mitra rantai pasok, serta respons terhadap data ilmiah baru. Walaupun komitmen korporat tidak cukup menutup celah emisi global sendiri, mereka sudah membentuk fondasi penting yang mampu mempercepat kemajuan apabila disertai kebijakan dan standar pelaporan yang jelas dan harmonis.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/monicasanders/2025/11/16/corporate-climate-promises-are-starting-to-matter-the-next-test-is-whether-they-can-hold/

Analisis Ahli

Dan Ioschpe

"Sektor swasta dapat mempercepat dan memperbesar skala aksi iklim lebih cepat dibandingkan pemerintah, yang cenderung lambat dalam membuat regulasi dan kebijakan."

Analisis Kami

"Komitmen korporasi terhadap iklim adalah tanda positif bahwa sektor swasta mulai mengambil peran utama dalam mitigasi perubahan iklim, melampaui sekedar kepatuhan regulasi. Namun, tanpa standar pelaporan yang solid dan dukungan kebijakan yang konsisten, banyak perusahaan masih bisa gagal memenuhi target ambisiusnya, terutama di sektor-sektor dengan tantangan struktural besar."

Prediksi Kami

Jika perusahaan dan pemerintah mampu mempertahankan dan memperkuat komitmen iklim mereka dengan dukungan regulasi yang konsisten, pengurangan emisi global akan semakin nyata dan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon, meskipun terdapat risiko dari tekanan ekonomi dan politik yang dapat menggoyahkan keberlanjutan komitmen ini.