Courtesy of Forbes
CEO Baru Recursion Ambil Tantangan Sulit Bawa AI ke Dunia Obat Nyata
Menggambarkan tantangan dan harapan terbaru Recursion dalam menggunakan AI untuk mengubah cara pengembangan obat, serta bagaimana CEO baru Najat Khan berupaya menerjemahkan janji teknologi ke hasil nyata di industri farmasi yang kompleks dan mahal.
17 Nov 2025, 18.30 WIB
86 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Recursion belum berhasil membawa obat ke pasar meskipun telah beroperasi selama lebih dari satu dekade.
- Najat Khan diharapkan dapat mengubah nasib Recursion dengan pengalaman sebelumnya di AI dan R&D.
- Tantangan utama dalam penemuan obat adalah biaya tinggi dan tingkat keberhasilan yang rendah.
Salt Lake City, Amerika Serikat - Recursion adalah perusahaan yang sejak 2014 janji akan mengembangkan 100 obat dalam 10 tahun dengan bantuan AI, tapi hingga kini belum berhasil meluncurkan obat ke pasaran. Perusahaan mengalami penurunan pendapatan dan kerugian yang sangat besar sementara harus memotong pipeline obat dan jumlah pekerjanya beberapa kali.
Pada tahun 2024, Najat Khan yang berpengalaman di Johnson & Johnson ditunjuk sebagai CEO baru mulai Januari 2025. Khan dikenal suka menghadapi tantangan dan bertekad mengubah cara pembuatan obat dengan mengandalkan teknologi AI, meski jalannya penuh hambatan dan kegagalan tinggi di industri.
Salah satu fokus utama Recursion saat ini adalah mengembangkan obat untuk penyakit langka dan kanker dengan menggunakan peta genom lengkap dari jenis sel imun tertentu. Mereka berharap hasil klinis dari obat yang dikembangkan akan keluar dalam waktu dekat.
Recursion juga memperoleh pendanaan tambahan dari kemitraan dengan perusahaan besar seperti Roche dan Genentech yang membayar mereka 30 juta dollar AS untuk proyek pemetaan genom guna mempercepat riset neurology. Ini menandakan ada harapan dari sisi kolaborasi industri.
Meski demikian, analis pasar masih berhati-hati memberi penilaian konservatif terhadap Recursion, karena walau teknologinya canggih, validasi klinis dan dampak nyata di pasar obat butuh waktu lebih lama. Namun kepemimpinan baru dan pipeline obat yang mulai matang memberi sedikit harapan masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/amyfeldman/2025/11/17/recursions-incoming-ceo-needs-to-prove-that-ai-drug-development-can-pay-off/
[1] https://www.forbes.com/sites/amyfeldman/2025/11/17/recursions-incoming-ceo-needs-to-prove-that-ai-drug-development-can-pay-off/
Analisis Ahli
Dennis Ding
"Platform penemuan obat Recursion sangat inovatif dan menjanjikan, namun validasi klinisnya masih perlu waktu dan hasilnya sulit untuk diinterpretasikan."
Analisis Kami
"Recursion adalah contoh nyata betapa kompleks dan sulitnya mengaplikasikan AI dalam penemuan obat bila tidak didukung oleh data biologis yang lengkap dan validasi klinis yang jelas. Meskipun potensi AI besar, kesuksesan perusahaan ini akan tergantung pada kemampuan mereka mengintegrasikan teknologi dengan riset berbasis bukti yang solid dan kemitraan strategis."
Prediksi Kami
Dengan kepemimpinan baru dan pendekatan yang lebih matang, Recursion berpotensi mulai menunjukkan kemajuan klinis yang konkret dan meningkatkan kepercayaan pasar dalam beberapa tahun ke depan, meski proses itu tetap memerlukan waktu dan investasi besar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dijanjikan oleh Chris Gibson terkait dengan Recursion?A
Chris Gibson berjanji untuk mengembangkan 100 obat dalam 10 tahun dengan bantuan teknologi AI.Q
Siapa yang akan menggantikan Chris Gibson sebagai CEO Recursion?A
Najat Khan akan menggantikan Chris Gibson sebagai CEO Recursion pada 1 Januari.Q
Apa yang terjadi dengan pipeline obat Recursion baru-baru ini?A
Recursion telah memangkas setengah dari pipeline obatnya dan melakukan pemotongan tenaga kerja sebanyak 20%.Q
Mengapa biaya dan waktu untuk membawa obat ke pasar sangat tinggi?A
Biaya dan waktu untuk membawa obat ke pasar sangat tinggi, mencapai $3,5 miliar dan 10 tahun, karena perusahaan perlu menutupi biaya R&D yang besar.Q
Apa yang dilakukan Najat Khan untuk meningkatkan peluang Recursion dalam penemuan obat?A
Najat Khan sebelumnya membangun tim AI di Johnson & Johnson dan sekarang bertugas untuk menerjemahkan janji AI ke dalam obat-obatan yang nyata di Recursion.