Pilot F-22 Kendalikan Pesawat Tak Berawak MQ-20 dengan Komunikasi Masa Depan
Courtesy of InterestingEngineering

Pilot F-22 Kendalikan Pesawat Tak Berawak MQ-20 dengan Komunikasi Masa Depan

Mewujudkan kemampuan tim kerja antara pesawat tempur berawak dan pesawat tak berawak melalui teknologi komunikasi terbuka dan aman yang memungkinkan pilot mengendalikan drone secara langsung selama misi tempur, guna meningkatkan efektivitas dan keselamatan operasi udara masa depan.

18 Nov 2025, 19.56 WIB
13 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Uji coba menunjukkan kemajuan signifikan dalam kolaborasi antara pesawat berawak dan tak berawak.
  • Sistem komunikasi terbuka memungkinkan fleksibilitas dan adaptasi dalam pengembangan teknologi pertahanan.
  • MQ-20 Avenger dirancang untuk melakukan berbagai misi tempur dengan fitur canggih dan daya tahan tinggi.
Nevada, Amerika Serikat - Angkatan Udara Amerika Serikat bersama tiga kontraktor utama berhasil melakukan uji coba penerbangan yang menghubungkan pesawat tempur F-22 Raptor dengan pesawat tak berawak MQ-20 Avenger. Uji coba ini menggunakan teknologi komunikasi terbaru yang memungkinkan pilot mengontrol drone selama penerbangan.
Teknologi komunikasi yang digunakan adalah datalink BANSHEE dari L3Harris dengan radio software-defined Pantera yang dipasang pada kedua pesawat. Metode ini menciptakan koneksi dua arah yang aman, memungkinkan perintah serta data langsung diterima oleh pilot dan drone.
Pilot menggunakan perangkat tablet dan modul misi GRACE di F-22 untuk melakukan kontrol dan menerima data secara real-time dari pesawat tak berawak. Ini menjadi bukti nyata dari teknologi komunikasi terbuka dan otonomi sistem yang dapat diupgrade tanpa batasan vendor tunggal.
MQ-20 Avenger merupakan pesawat jet tak berawak cepat, dengan jangkauan luas dan kemampuan membawa sensor intelijen serta senjata presisi. Pesawat ini dirancang untuk beroperasi di wilayah berbahaya dan mendukung berbagai misi pengintaian dan serangan waktu-sensitif.
Uji coba ini menandai kemajuan penting dalam konsep tim kerja antara pesawat berawak dan tak berawak. Dengan teknologi ini, Angkatan Udara AS dapat lebih cepat mengintegrasikan drone ke dalam operasi tempur dan meningkatkan dominasi udara masa depan dengan mengurangi risiko bagi pilot.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/f-22-pilot-controls-robotic-wingman

Analisis Ahli

Dr. Mark Thompson (Ahli Teknologi Pertahanan)
"Uji coba ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam penerapan arsitektur terbuka yang mampu menjembatani kesenjangan antar platform berbeda, meningkatkan interoperabilitas serta kesiapan tempur di masa depan."

Analisis Kami

"Demonstrasi ini merupakan tonggak penting menuju dominasi udara masa depan yang tidak hanya mengandalkan pilot manusia, tetapi juga kecerdasan buatan dan otonomi pesawat. Integrasi teknologi komunikasi terbuka akan mempercepat inovasi dan kolaborasi antar kontraktor, memperkuat fleksibilitas dan daya serang dalam misi tempur yang kompleks."

Prediksi Kami

Ke depan, teknologi kerja sama antara pesawat berawak dan tak berawak akan semakin matang dan diintegrasikan ke dalam armada militer AS, memungkinkan operasi udara yang lebih efektif dan mengurangi risiko terhadap pilot dalam wilayah pertahanan musuh.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari uji terbang yang dilakukan oleh Angkatan Udara AS dan kontraktor pertahanan?
A
Tujuan dari uji terbang adalah untuk menguji kolaborasi antara pesawat berawak dan tak berawak dalam misi tempur.
Q
Apa yang dapat dilakukan oleh pilot F-22 selama uji coba?
A
Pilot F-22 dapat mengendalikan dan memberikan perintah kepada MQ-20 Avenger selama penerbangan.
Q
Apa fitur utama dari MQ-20 Avenger?
A
Fitur utama dari MQ-20 Avenger adalah kecepatannya, daya tahan lebih dari 20 jam, dan kemampuan untuk membawa berbagai senjata dan sensor.
Q
Mengapa sistem komunikasi terbuka penting dalam pengembangan pesawat tempur?
A
Sistem komunikasi terbuka penting untuk memungkinkan pembaruan cepat dan kompatibilitas antara berbagai platform dari berbagai vendor.
Q
Apa yang diharapkan Angkatan Udara dari kolaborasi antara pesawat berawak dan tak berawak?
A
Angkatan Udara berharap kolaborasi ini akan memperkuat dominasi udara generasi berikutnya melalui penggunaan pesawat tak berawak yang dapat memasuki ruang udara berbahaya.