Courtesy of InterestingEngineering
F-22 Raptor Siap Kendalikan Drone Tempur, Masa Depan Perang Udara Bergeser
Memperkuat kemampuan jet tempur F-22 untuk mengendalikan drone tempur CCA secara realtime dalam rangka memajukan integrasi sistem tak berawak dengan kekuatan udara generasi kelima.
04 Jul 2025, 17.26 WIB
43 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Angkatan Udara AS mengembangkan kemampuan baru untuk mengintegrasikan drone ke dalam operasi militer.
- F-22 Raptor akan menjadi platform pertama yang mengontrol drone dalam misi kolaboratif.
- Program Collaborative Combat Aircraft bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur dengan mengembangkan lebih dari 1.000 drone.
Amerika Serikat - Angkatan Udara Amerika Serikat sedang melakukan upgrade penting pada jet tempur F-22 Raptor dengan mengganti kokpitnya agar bisa mengendalikan drone tempur canggih yang disebut Collaborative Combat Aircraft (CCA). Ini memungkinkan pilot F-22 untuk mengoperasikan drone secara langsung dari udara menggunakan tablet khusus.
Program ini dinamakan Crewed Platform Integration (CPI) dan dimulai pada tahun anggaran 2026 dengan anggaran 15 juta dolar. Dari 185 F-22, sebanyak 143 jet siap digunakan untuk tugas tempur dan akan dipasangi sistem kontrol ini dengan biaya sekitar 86 ribu dolar per unit kokpit yang telah dimodifikasi.
Sistem komunikasi antara F-22 dan drone kemungkinan besar menggunakan teknologi bernama Inter-Flight Data Link (IFDL) yang aman dan tahan terhadap gangguan. Selain itu, ada juga uji coba komunikasi bersama dengan drone Valkyrie XQ-58A dan jet F-35 yang memberikan lebih banyak opsi komunikasi di masa depan.
Selain update F-22, Angkatan Udara juga mengembangkan drone CCA dengan dua prototipe bernama YFQ-42A dan YFQ-44A dari dua perusahaan berbeda. Rencananya, mereka akan membeli antara 100 sampai 150 unit drone pertama dan menargetkan armada lebih dari 1.000 drone sebelum tahun 2030-an.
Langkah ini mengubah strategi perang udara dengan menjadikan jet tempur generasi kelima sebagai pusat kendali dalam operasi yang didukung sistem otomatis dan jaringan. Hal ini juga membuka jalan bagi kerja sama antar cabang militer dan pengembangan antarmuka kendali drone yang lebih baik, termasuk bantuan kecerdasan buatan.
Sumber: https://interestingengineering.com/military/f22-loyal-wingman-drones
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari program Crewed Platform Integration (CPI)?A
Tujuan dari program CPI adalah untuk mengupgrade F-22 Raptor agar dapat mengendalikan drone selama misi.Q
Mengapa F-22 Raptor dianggap sebagai aset penting bagi Angkatan Udara AS?A
F-22 Raptor dianggap penting karena jumlahnya yang terbatas dan perannya yang krusial dalam misi tempur.Q
Apa yang diharapkan dari pengembangan fleet drone Collaborative Combat Aircraft (CCA)?A
Diharapkan fleet CCA dapat meningkatkan kemampuan tempur dengan menyediakan lebih banyak dukungan dari udara.Q
Bagaimana F-22 Raptor akan berinteraksi dengan drone CCA?A
F-22 Raptor akan berinteraksi dengan drone CCA menggunakan sistem kontrol berbasis tablet di dalam kokpit.Q
Apa tantangan dalam mengendalikan drone dari cockpit jet tempur?A
Tantangan termasuk mengelola beban kerja pilot karena mereka harus mengendalikan beberapa drone sekaligus.