Courtesy of CNBCIndonesia

BMKG Ungkap Puncak Musim Hujan di Indonesia Berbeda Tiap Wilayah

Menginformasikan perkembangan musim hujan di Indonesia yang sedang memasuki puncak di wilayah tertentu dan pola hujan yang tidak serentak antar wilayah, sehingga masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi hujan lebat dan kondisi cuaca ekstrem.

20 Nov 2025, 09.50 WIB

106 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

BMKG melaporkan bahwa puncak musim hujan di Indonesia bervariasi tergantung wilayah.
Hujan lebat yang terjadi disebabkan oleh faktor atmosfer yang kompleks.
Sebagian besar wilayah Indonesia mengalami curah hujan dengan sifat normal, meskipun ada beberapa daerah yang lebih basah.

Indonesia - Musim hujan di Indonesia tahun ini menunjukkan perbedaan waktu puncak yang signifikan antara wilayah barat dan wilayah selatan serta timur. Wilayah barat sudah memasuki puncak musim hujan antara November hingga Desember, sementara wilayah selatan dan timur masih harus menunggu sampai Januari hingga Februari.

Menurut BMKG, sebanyak 47,6% wilayah Indonesia telah mengalami musim hujan lebih awal antara September hingga November 2025, dengan daerah seperti Sumatera dan Kalimantan sudah mulai merasakan hujan lebih dulu. Hujan lebat dengan intensitas antara 50 hingga 100 mm dalam sehari tercatat di sejumlah kota dan kabupaten di wilayah Papua Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan, dan Sulawesi.

Fenomena hujan lebat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor atmosfer yang bekerja pada skala global, regional, hingga lokal. BMKG menyebutkan bahwa sifat hujan kali ini mayoritas normal, tapi ada 27% zona yang mengalami curah hujan di atas normal terutama di beberapa wilayah di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan lebih awal, namun sekitar 8% wilayah yang mengalami musim hujan mundur. Hal ini menunjukkan ketidakteraturan waktu dan intensitas musim hujan yang harus terus dipantau.

Perbedaan waktu puncak musim hujan ini penting diketahui karena berpengaruh pada kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi potensi bencana terkait hujan lebat, seperti banjir dan longsor. Dengan informasi ini, langkah mitigasi bisa direncanakan lebih matang sesuai karakteristik tiap wilayah.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251120094500-37-686880/bmkg-ungkap-kapan-puncak-musim-hujan-di-indonesia-waspada

Analisis Ahli

Ardhasena Sopaheluwakan

"Musim hujan kali ini mengalami variasi waktu masuk musim hujan yang lebih awal pada 42% wilayah Indonesia, dengan sebagian zona mengalami hujan yang lebih basah dari biasanya."

Analisis Kami

"Pola musim hujan yang tidak seragam ini mencerminkan dinamika atmosfer Indonesia yang sangat kompleks, dipengaruhi oleh banyak faktor mulai dari global hingga lokal. Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kesiapsiagaan terutama di daerah yang diprediksi mengalami hujan di atas normal untuk mengurangi dampak negatif dari potensi bencana hidrometeorologi."

Prediksi Kami

Musim hujan yang tidak seragam ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam ketersediaan air di berbagai daerah dan meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir di wilayah yang mengalami hujan lebih awal dan intens.